“Kalau manusia climbers itu pendaki, orang yang tidak pernah puas tidak akan pernah capek tidak pernah berhenti sebelum mencapai puncak,” tegasnya.
“Prestasi hari ini misalnya, anda mencapai prestasi S1, maka teruslah belajar, teruslah berjuang untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian anda sehingga disitulah kemudian anda bisa memberikan manfaat yang jauh lebih besar bagi kehidupan umat ini,” imbuhnya.
Kita semua, lanjut Hidayatulloh, harus terus bersemangat untuk berprestasi dan berlomba-lomba dalam keterbaikan, tidak cukup kebaikan saja, tetapi keterbaikan.
Bapak tiga anak itu lantas mengutip Al-quran surat Al-baqarah ayat 148 yang artinya: Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) keterbaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
“Semangat ber-fastabiqul khoirot ada empat. Satu, lakukan kebaikan. Dua, lakukan kebaikan itu terus-menerus. Tiga, lakukan kebaikan itu yang terbaik, dan ke-empat, jadilah bagian pertama yang melakukan kebaikan dan yang terbaik itu secara terus-menerus,” tandasnya.
Penulis Dian Rahma Santoso