3. Menjaga keestetikan konten
Dari penelitian ini, ditemukan bahwa seseorang sering membagikan foto pada fitur Instagram story saja. Kalaupun ingin membagikan foto di feed, harus memperhatikan desain feed atau tata letak pada tampilan Instagramnya harus terlihat menarik dan tertata rapi agar terlihat lebih Instagrammable.
4. Insecure
Media sosial yang saat ini lebih menonjolkan sisi baik seseorang secara terus-terusan, membuat pengguna lain merasa tidak pantas atau insecure. Bahkan karena alasan tersebut, sebelum mengunggah foto mereka memastikan kelayakan foto kepada temannya terlebih dahulu.
Atau untuk cari aman, pengguna main account Instagram hanya membagikan foto-foto yang dinilai estetik.
5. Trauma
Dari hasil wawancara penelitian ini, didapatkan seseorang yang tidak pernah mengunggah foto pribadinya pada main account karena memiliki pengalaman buruk atau trauma akan fotonya yang pernah disalahgunakan oleh orang yang tidak dikenal.
Sehingga pada feed Instagram hanya berisi foto hasil hunting pemandangan seperti pantai dan kebun binatang. Hal ini bisa terjadi dikarenakan setiap orang memiliki kebebasan dalam memanfaatkan new media. Apalagi dengan adanya peraturan tentang kebebasan berekspresi di berbagai jenis media.
6. Menjaga privasi
Pada main account hanya digunakan untuk mengunggah kegiatan atau acara yang sifatnya formal. Karena pada main account jumlah pengikut atau yang diikutinya banyak, dari teman saat sekolah dasar hingga temannya sekarang bahkan tak jarang pengikut atau yang diikutinya adalah orang yang tidak ia kenal. Jadi seseorang harus lebih berhati-hati ketika ingin mengunggah suatu konten.
Tak semua orang menggunakan media sosial untuk berekspresi. Ada pula yang hanya sebagai media informasi saja atau keperluan tertentu. Misalnya hanya digunakan untuk mengunggah foto dan video tugas sekolah saja.
Lihat juga: Munculnya Pencerahan Islam yang Bisa Tuntaskan Budaya Korup
Ia sengaja tidak mengunggah foto pribadinya pada akun Instagram dikarenakan merasa aktivitas seperti itu tidak penting baginya. Bentuk pengekspresian diri tidak harus melalui posting di akun Instagram, melainkan cukup dinikmati sendiri di kehidupan sehari-hari tanpa dibagikan di media sosial.
7. Stalking
Tak sedikit pengguna Instagram yang memiliki dua akun untuk fungsi yang berbeda, stalking misalnya. Kebebasan penggunaan new media kini juga dimanfaatkan orang untuk menggali informasi orang lain dengan lebih mudah.
Mereka melakukan stalking untuk menggali informasi lebih dalam tentang pengguna lain tanpa diketahui identitas yang sebenarnya.
Jadi, itulah tujuh motif seseorang memiliki akun Instagram lebih dari satu. Di era kebebasan bermedia sosial seperti saat ini, dibutuhkan filtrasi dan rasa bijak dalam mengelolanya. Hal tersebut berguna jika terjadi hal-hal negatif sebagai dampak media sosial.
Sumber: Kukuh Sinduwiatmo MSi
Penulis: Romadhona S.