Umsida.ac.id – Lembaga Keuangan Syariah (LKS) memberikan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal itu diungkap Dr Fatmah ST MM RSA dalam Webinar bertema peran lembaga keuangan syariah dalam akselerasi kinerja UMKM, diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Rabu (3/11).
Ketua IAEI komisariat Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya itu menjelaskan hubungan antara LKS dengan UMKM. “Karena ini adalah kesatuan secara utuh, maka segenap unsur dalam ekosistem saling mempengaruhi, jika demikian maka berbagai pihak harus bersinergi,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa melihat data Indonesia menjadi konsumen dalam LKS. “Kita selama ini hanya konsumen, penikmat atas ekonomi syariah, bukan seorang produsen. Maka dari itu, sekarang ini sudah mulai bergerak pakar pengemat ekonomi syariah berupaya untuk memproduksi, agar bisa membantu UMKM,” jelasnya.
Tidak hanya itu, pasar modal syariah Indonesia menjadi the best capital market dunia. “Pasar modal syariah konsisten bertumbuh, bahwa performa dan inovasi sangat luar biasa, yang mana hal itu belum dilakukan di negara lainnya, dan yang paling membanggakan adalah bisa mempertahankan islamic principle gom player,” tuturnya.
Bendahara umum IAEI Jawa timur itu menjelaskan hubungan LKS dengan tema yang diberikan. “Untuk menjadi UMKM semakin baik perlu sinergi dengan LKS, dengan cara comercial finance pasar modal, bahwa UMKM bisa meminta bantuan kepada pasar modal, hal itu yang banyak tidak diketahui UMKM,” terangnya.
Terdapat 3 jenis di pasar modal, yaitu papan utama, papan pengembangan, dan papan akselerasi. “Papan utama seperti perusahaan besar yang sudah lama berdiri, kemudian papan pengembangan adalah perusahaan yang berpotensi besar menjadi papan utama, dan UMKM bisa masuk ke papan akselerasi, ketiganya tersebut berhak mendapatkan modal,” tuturnya.
Selanjutnya, pasar modal berperan dalam pendanaan modal. “UMKM bisa masuk dan mendapatkan modal dari pasar modal, jadi tidak perlu khawatir tentang pendanaan modal, yang perlu di khawatirkan adalah bagaimana UMKM tersebut bisa berinovasi menciptakan produk yang laku di masyarakat,” ujarnya.
Yang terakhir, ia berharap LKS bisa terus sinergi dengan UMKM. “Semoga adanya fasilitas yang diberikan itu bisa membantu menyelesaikan masalah yang dialami UMKM, dan menciptakan inovasi baru,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana