Umsida.ac.id – Sebanyak 88 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) lulus program kampus mengajar angkatan II, Kamis (30/7/2021). Mahasiswa yang lulus terdiri dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian 1 orang, Prodi pendidikan bahasa inggris 5 orang, prodi pendidikan guru PAUD 1 orang, Prodi pendidikan guru SD 64 orang, Pendidikan IPA 9 Orang, dan Pendidikan Psikologi 8 orang.
Dr Hidayatullo M si menyampaikan apresiasi besar kepada
kepada mahasiswa Umsida yang lolos program Kampus Mengajar angkatan II. Apalagi ada peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima yang signifikan dari angkatan pertama. “Selamat bagi mahasiswa yang lolos kampus mengajar angkatan II. Semoga mahasiswa yang lolos tahun ini mampu memberikan dedikasi yang baik untuk kemajuan pendidikan Indonesia, Selamat mengabdi para mahasiswa Umsida. Berikan yang terbaik untuk pendidikan negeri ini dan senantiasa membawa nama harum kampus tercinta dimana pun berada,“ ujar Rektor Umsida ini.
Evi Rinata S ST M Keb direktur Direktorat Akademik (DA) Umsida mengatakan kampus mengajar merupakan program MBKM yang digalakkan oleh Kemendikbud yang sangat besar manfaatnya.
Selain bisa mendapatkan pengalaman langsung, beban kuliah juga dikonversikan sebanyak 20 SKS. Khusus mahasiswa nonbeasiswa akan mendapatkan uang saku.“Suatu hal yang sangat menggembirakan adalah angkatan II tahun 2021 yang lolos ini mengalami kemajuan dari angkatan pertama. Alhamdulillah animo mahasiswa dan dosen untuk kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2 luar biasa. Total ada 109 mahasiswa yang mendaftar dan diterima 88 orang. Sedangkan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dari 19 orang yang mendaftar, sebanyak 5 orang yang lolos. Dari segi jumlah mahasiswa yang lolos kali ini kenaikannya sangat signifikan. Kampus Mengajar Angkatan 1 kemarin dari UMSIDA hanya 14 orang lolos. Mungkin dampak dari kegiatan Festival Kampus Mengajar yang kami adakan 23 Juni 2021 kemarin sehingga antuasias mahasiswa dan dosen juga meningkat luar biasa, ” jelasnya saat dihubungi Umsida.ac.id.
Ia menambahkan karena pengumuman ini dilakukan pada saat pandemi, maka segala prosedurnya disesuaikan dengan prokes dan aturan pemerintah. “Mahasiswa sejak awal pendaftaran memilih sekolah yang dekat dengan domisili jadi secara lokasi mereka sudah relatif dekat dengan rumah masing-masing. Hanya memang untuk kebijakan terkait teknis kegiatan asistensi mengajar sesuai kebijakan sekolah dan daerah masing-masing. Ini masih terus koordinasi baik mahasiswa, Dosen Pendamping Lapangan dengan Dinas Pendidikan terkait. Mengingat situasi masih seperti ini untuk agenda-agenda koordinasi dilakukan secara kombinasi luring dan daring,” imbuhnya.
Untuk penempatan sekolah Program Kampus Mengajar Angkatan II tahun ini penempatan mahasiswa tidak hanya di sekolah dasar (SD) tapi juga di Sekolah Menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui kegiatan ini, bagi mahasiswa mereka akan mendapatkan pengakuan atau rekognisi mata kuliah di semester ganjil TA 2021/2022 sekitar 20 sks. Sedangkan bagi Dosen Pembimbing lapangan (DPL) akan mendapatkan penghargaan sebagai DPL dan juga pengalaman membimbing mahasiswa. Secara keseluruhan program-program hibah seperti ini mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi No 2 yaitu Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus.
*Humas Umsida