Umsida.ac.id – Konsistensi berlatih dan semangat juang di arena pertandingan mengantarkan Achnaf Fadhil Athallah, mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), meraih medali perak cabang olahraga taekwondo pada ajang KBPP Polri Jatim Cup III 2025.
Lihat juga: Ikut Kejuaraan Dunia Rafting, Mahasiswa Umsida Bawa Pulang 4 Medali
Kompetisi tersebut digelar di GOR ITS Surabaya dan diikuti oleh atlet taekwondo dari berbagai daerah di Jawa Timur, sehingga persaingan berlangsung ketat dan menantang.
Mahasiswa yang akrab disapa Achnaf ini tergabung dalam UKM Bela Diri Umsida dan turun pada kategori kyorugi putra kelas U-53 kg.
Meski masih tergolong mahasiswa baru, Achnaf mampu menunjukkan performa kompetitif di tengah atmosfer pertandingan yang menegangkan.
Konsistensi Latihan Taekwondo Sejak Awal Persiapan
Keberhasilan Achnaf tidak lepas dari proses latihan yang dijalani secara disiplin dan terstruktur.
Ia mengungkapkan bahwa persiapan pertandingan dilakukan bersama tim dengan kompak dan penuh kesungguhan.
“Setiap tiga kali dalam seminggu kami selalu berlatih di hari Selasa, Kamis, dan Sabtu,” ujarnya.
Dalam sesi latihan taekwondo, Achnaf dan tim memulai dari penguatan teknik dasar seperti chagi, jireugi, dan dollyo, sebelum masuk ke teknik khusus pertandingan kyorugi.
Sabeum atau pelatih terus menekankan pentingnya strategi dalam setiap serangan.
“Bukan asal cepat, tapi bagaimana tendangan itu akurat ke lawan dan bisa dilanjutkan dengan counter-attack saat lawan membuka celah,” jelasnya.
Sebagian besar waktu latihan diisi dengan sparring, mencapai sekitar 70 persen dari keseluruhan sesi.
Pola ini bertujuan agar atlet terbiasa membaca gerak lawan dan tidak canggung saat bertanding di arena.
Selain itu, sejak Oktober hingga November, Achnaf juga sering menjalani latihan sparring dengan penekanan pada tendangan cepat, termasuk tendangan ke arah kepala jika memungkinkan.
Namun di balik latihan intens tersebut, Achnaf mengakui adanya tantangan dalam membagi waktu.
Jadwal latihan terkadang berbenturan dengan perkuliahan maupun tugas akademik.
Meski demikian, ia berusaha menjaga keseimbangan antara kewajiban sebagai mahasiswa dan komitmen sebagai atlet.
Cedera di Tengah Pertandingan

Saat pertandingan berlangsung, Achnaf merasakan atmosfer yang cukup menegangkan.
Beberapa laga berjalan sesuai dengan strategi yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Namun, tidak semua berjalan mulus.
“Secara keseluruhan hasil yang saya dapatkan tidak sesuai dengan target dan prediksi awal, karena saya mengalami cedera kaki saat pertandingan,” ungkapnya.
Cedera tersebut menjadi momen paling unik sekaligus berkesan bagi Achnaf.
Di tengah rasa sakit, ia berusaha tetap tenang dan tidak panik.
Dengan dukungan pelatih serta dorongan dari dalam diri sendiri, ia memilih melanjutkan pertandingan hingga selesai.
“Pengalaman ini mengajarkan saya arti mental yang kuat, kesabaran, dan pantang menyerah dalam taekwondo,” tuturnya.
Baginya, cedera bukan hanya ujian fisik, tetapi juga ujian mental.
Ia belajar bagaimana mengendalikan emosi, tetap fokus, dan menjaga semangat juang meski kondisi tubuh tidak sepenuhnya prima.
Pengalaman tersebut menjadi pelajaran berharga yang akan dibawanya dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.
Dukungan Umsida dan Target Turnamen Selanjutnya

Di balik pencapaian yang diraih, Achnaf merasakan dukungan besar dari orang-orang di sekitarnya.
Sabeum, teman satu tim, serta para senior di UKM Taekwondo Umsida menjadi sumber motivasi yang terus menguatkannya.
“Dari segi fasilitas dan dukungan yang kami dapatkan dari pihak Umsida juga sangat berdampak besar bagi kemenangan kami,” katanya.
Achnaf juga mengaku terkesan dengan suasana kekeluargaan yang terbangun di lingkungan Taekwondo Umsida.
Menurutnya, kebersamaan dan solidaritas tim menjadi faktor penting dalam membangun mental bertanding yang kuat.
Ke depan, Achnaf telah menyiapkan target berikutnya. Turnamen terdekat yang akan diikutinya adalah Piala Gubernur yang akan digelar di GOR Sidoarjo.
Saat ini, ia tengah mempersiapkan diri agar dapat tampil lebih maksimal dan meraih hasil yang lebih baik.
Sebagai penutup, Achnaf membagikan pesan kepada rekan-rekan mahasiswa Umsida, khususnya yang menekuni bidang olahraga.
“Ketika berada di lapangan jangan panik. Kita harus memiliki semangat juang yang tinggi dan kuat menghadapi lawan,” pesannya.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara olahraga dan akademik.
Lihat juga: Panggung Miss Jawa Timur 2025 Antarkan Mahasiswi Umsida Raih 2nd Runner Up
“Jangan pernah menyerah, teruslah berlatih dan berusaha. Kita bisa mencapai apa yang kita inginkan jika memiliki tekad yang kuat dan selalu percaya diri,” pungkasnya.
Penulis: Romadhona S.



















