[:id]umsida.ac.id – Wani juara, itulah mental yang tertanam dalam benak pemain Persebaya U-20. Beberapa pemain tersebut yang juga merupakan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo turut berkontribusi dalam membawa young green force menjuarai Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 2019. Kesebelasan Persebaya muda tersebut berhasil menumbangkan penghuni pemuncak klasmen sementara yaitu Barito Putera U-20 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Sabtu (12/10).
Kemenangan ini tak lepas dari kontribusi pemain potensial dari Umsida yaitu Muhammad Kemaluddin dan juga Koko Ari Araya yang merupakan mahasiswa Administrasi Publik Umsida semester 3. Kemal, putera dari pasangan Bapak Nur Chamid dan Ibu Yulia Ida Istiyantu ini tak dapat membendung rasa bahagia atas kemenangan timnya, “Syukur Alha’mdulillah, tentunya saya sangat bahagia yang tahun lalu gagal di 8 besar tahun ini bisa juara,” ungkap mahasiswa kelahiran Temanggung, 28 april 1999 ini.
Dibawah asuhan pelatih Uston Nawawi, Kemal dan Koko memiliki jadwal latihan rutin bukan hanya dengan tim, namun juga dilakukan secara mandiri agar skillnya terasah karena termotivasi oleh pelatih yang menekankan agar pemain bisa bertahan dan berjuang sampai menit terakhir.
Rasa bangga dan penuh syukur juga turut dirasakan Koko, winger dalam pertandingan ini.
Saat ditanya jurnalis Umsida, Koko yang merupakan putera dari pasangan Gutot Subandioko dan Eni Indah Sari Ningsih ini berharap dapat mempertahankan presasi ini.
“Semoga persebaya semakin jaya, makin berprestasi, dan bisa mempertahankan juara di tahun berikutnya.” ujar mahasiswa kelahiran 9 januari 2000.
Sementara Kemal, pemain Gelandang Bertahan berpesan kepada teman mahasiswa lainnya
“Saya berpesan untuk semangat dan selalu mengejar apa yang diinginkan, menurut saya berprestasi itu tidak harus di bidang akademik, bisa di bidang lain contohnya non akademik. Dan ingat, jangan pernah puas sama apa yang sudah kita raih atas apapun itu. Selalu instrospeksi dan berusaha untuk lebih baik dan belajar dari kesalahan. Terus berusaha pantang menyerah,” tutur mahasiswa administrasi publik tersebut.
Baik Koko maupun Kemal senantiasa mengedepankan saling support satu sama lain. selalu mengingat tujuan dari awal bergabung, dan bermain di Persebaya. Intinya, apa yang telah mereka mulai dari awal harus dapat dituntaskan.
Mahasiswa Administrasi publik lainnya yang juga merupakan atlet dalam pertandingan ini adalah Moch Edi Purnomo, M. Ulul Arham, Rifky Afryan Hartono, Vengko Armedya, Kresna Fajar Bayu Okoca, dan Ababil Syahbela. Mereka berharap, prestasi ini dapat menjadi inspirasi mahasiswa Umsida dan dapat membanggakan keluarga, supporter, dan kampus tercinta. (hurum/rizky)
[:en]umsida.ac.id – Wani is the champion, that’s the mentality that is embedded in the minds of Persebaya U-20 players. Some of these players who are students of the Muhammadiya University in Sidoarjo contributed to bringing the young green force to win the Elite Pro Academy (EPA) League 1 2019.
Poorness The young Persebaya succeeded in overthrowing the top of the temporary standings Barito Putera U-20 at the Captain I Wayan Dipta Stadium, Gianyar was defeated by the Uston Nawawi landing team on Saturday (12/10).
This victory cannot be separated from the contribution of potential players from Umsida namely Muhammad Kemaluddin and also Koko Ari Araya who is a student of Umsida Public Administration in semester 3. Kemal, the son of the pair Mr. Nur Chamid and Ms. Yulia Ida Istiyantu could not stem the feeling of happiness over the victory of his team, “Thank God Alul’mululah, of course I am very happy that last year failed to win in the last 8 this year,” said the student born in Temanggung, April 28, 1999. A sense of pride and gratitude was also felt by Koko, the winger in this match.
Kemal and Koko have regular training schedules not only with the team, but also done independently so that their skills are honed because they are motivated by coaches who emphasize that players can survive and fight until the last minute.
When asked by journalist Umsida, Koko, who is the son of the couple Gutot Subandioko and Eni Indah Sari Ningsih, answered “Hopefully the celebrity will be more victorious, more accomplished, and be able to retain the champion in the following year.” While Kemal, the Midfielder Defending told other students I advised to be enthusiastic and always pursue what was wanted, in my opinion the achievement did not have to be in the academic field, it could be in other fields for example non-academic. And remember, never be satisfied with what we have achieved for anything. Always introspect and try to be better and learn from mistakes. Keep trying to never give up, ”
Both Koko, a footballer born in Surabaya, 9 January 2000 and Kemal always put forward support for one another. always remember the goal from the beginning to join, and play at Persebaya. In essence, what they have started from the beginning must be completed.
Other public administration students who were also athletes in this competition were Moch Edi Purnomo, M. Ulul Arham, Rifky Afryan Hartono, Vengko Armedya, Krishna Fajar Bayu Okoca, and Ababil Syahbela. They hope that this achievement can inspire Umsida students and can make their family, supporters and beloved campus proud. (hurum / rizky)[:]