Prof Sriyono, Guru Besar Manajemen Umsida 2

Dari Kimia Hingga Jadi Guru Besar Manajemen di Umsida, Ini Kisah Prof Sriyono

Umsida.ac.id – Prof Dr Drs Sriyono MM CiQnR CSA, salah satu guru besar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) bidang ilmu Manajemen, memiliki berbagai perjalanan karir yang cukup panjang.

Lihat juga: Jadi Guru Besar, Wakil Rektor 1 Umsida Buat Road Map Karir Sejak S3

Bidang yang ia tekuni pun sangat beragam. Prof Sri, sapaannya, tumbuh dan besar di Krian, Sidoarjo.

Sarjana Kimia, Pekerja Pabrik, Hingga ke Tiongkok

Setelah lulus dari SMAN 1 Sidoarjo, ia melanjutkan studi S1-nya di jurusan Kimia Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Walaupun pendidikan tinggi perdananya di jurusan Kimia, Prof Sri bersyukur atas jalan karirnya itu.

“Tapi Alhamdulillah, karena orang IPA itu punya kemampuan analisis di bidang riset yang kuat. Dari sinilah pemikiran kritis saya bermula. Kebiasaan analisis yang kuat itu lah yang terus terbawa oleh diri saya,” ujar kaprodi Magister Manajemen Umsida itu.

Hingga lulus pada tahun 1986, Prof Sri bekerja di sebuah pabrik hingga tahun 1994. Saat itu, marak terjadi pembajakan karyawan yang membuat Prof Sri, seorang karyawan di perusahaan Penanaman Modal Asing, mendapat tawaran untuk berpindah tempat dan bekerja di Tiongkok hingga tahun 1996.

Sepulang dari Tiongkok, ia memutuskan untuk melanjutkan studi Magister Manajemen pada tahun 2003 di Universitas Sebelas Maret (UNS). Bapak dua anak itu mengambil jurusan yang mengarahkannya menjadi guru besar seperti sekarang, yaitu Manajemen Keuangan.

Studi S2 Manajemen dan Menjadi Konsultan

Prof Sriyono, Guru Besar Manajemen Umsida 2

“Jadi pada tahun 2000-an, itu sedang ramai-ramainya sekolah S2 di Indonesia. Saya memutuskan untuk sekolah lagi karena saya merasa rutinitas saya yang monoton. Ambillah saya S2 di sini (UNS) sebagai angkatan pertama,” terangnya.

Ia mengambil jurusan ini karena memang ketertarikannya dengan bidang manajemen keuangan. Bahkan sebelum mendaftar, Prof Sri sudah belajar tentang hal tersebut. 

Alasan lain ia melanjutkan studi S2 Manajemen tak lain adalah studi S2 Saintek pada saat itu hanya tersedia kelas di pagi hari saja. Jadi jika ia mengambil jurusan Saintek, maka ia tak bisa lagi bekerja.

Meninggalkan keluarga di Surabaya tak menghentikan tekad Prof Sri untuk terus berkarya. Saat itu, ia harus menempuh perjalanan panjang mulai dari Solo, Jogja, dan Surabaya.

Ia menjadi angkatan pertama di Magister Manajemen UNS, Prof Sri harus menjalankan kuliah di dua tempat karena saat itu, magister UNS bekerja sama dengan UGM. Selain itu, ia juga mengajar di salah satu kampus di Solo.

Lihat Juga :  Jadi Guru Besar, Wakil Rektor 1 Umsida Buat Road Map Karir Sejak S3

Prof Sri mengatakan, “Saat itu saya bolak balik UNS-UGM dan juga bekerja. Jadi Senin sampai Jumat saya bekerja di Solo, lalu malam hari saya mengajar, kemudian Sabtu dan Minggu saya kuliah, kadang di Solo, kadang di Jogja.”

Kondisi perusahaan yang chaos pada saat itu, Prof Sri memilih untuk mengundurkan diri dan mendirikan konsultan lingkungan hidup bermodal sertifikasi AMDAL. 

Di awal menjadi konsultan, ia bekerja sendiri. Namun melihat pangsa pasar yang semakin ramai, akhirnya ia merekrut tiga anak buah dan mendirikan CV di Solo.

Ia menjadi konsultan selama tiga tahun. Setelah itu Prof Sri mengikuti sertifikasi bidang appraisal yang sudah ia jalankan selama satu tahun.

Kemudian pada tahun 2008, ia memutuskan untuk berhenti menjadi konsultan dan melanjutkan studi doktor di Unair bidang Ilmu Ekonomi.

“Di sini saya jobless. Namun saat kuliah ini saya memiliki banyak kenalan hingga bisa mengajar di beberapa kampus,” ujarnya.

Mulai Berkarir di Umsida

Prof Sriyono, Guru Besar Manajemen Umsida 2

Tahun 2009 menjadi langkah perdana Prof Sri berkarir di Magister Manajemen Umsida. Saat itu ia masih menjadi dosen luar biasa hingga ketika lulus sebagai doktor pada tahun 2012, ia mendapat tawaran sebagai dosen tetap Umsida. 

Dan pada saat itu juga, Umsida baru saja membuka prodi Magister Manajemen.

Saat itu, Magister Manajemen Umsida masih bekerja sama dengan UMY. Setelah SDM, fasilitas, dan persyaratan lainnya di Umsida sudah memadai, maka Magister Manajemen Umsida mampu berdiri sendiri. 

“Di prodi ini saya sempat menjadi kaprodi, direktur pasca sarjana, hingga kondisi berubah dimana MPdI bergabung ke FAI dan MM bergabung ke FBHIS. Alhamdulillah Magister Manajemen Umsida berkembang dengan cukup baik,” katanya.

Setelah dipecah, Prof Sri diamanahi untuk menjadi kaprodi kembali pada tahun 2024 hingga sekarang.

Ia mengatakan, “Saya merasakan setelah menjadi dosen itu, ternyata yang lebih bermanfaat bagi orang lain adalah ketika dosen itu pernah menjadi praktisi karena pengalamannya yang sudah banyak.”

Ketika ia bekerja di pabrik, Prof Sri menggunakan ilmunya yang telah didapat di bangku S1. Dan pada saat menjadi konsultan, ia menggunakan ilmunya yang didapat di saat S2.

Lihat juga: Rekam Jejak Dr Tarman Hingga Resmi Jadi Guru Besar Umsida

“Alhamdulillah Allah memberi saya kesempatan belajar yang cukup banyak di berbagai bidang hingga menjadi guru besar seperti sekarang,” terangnya.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

medical check up FK Umsida
Gelar Medical Check Up di CFD, Kontribusi FK Umsida Bantu Masyarakat Deteksi Dini Penyakit
July 5, 2025By
ide bisnis himaksida 2
Ide Bisnis Kreatif Para Pelajar Tampil Menginspirasi di Kompetisi Himaksida 2025
July 4, 2025By
Prof Hana dan Para Lulusan FPIP
Para Lulusan FPIP Dapat Wejangan dari Warek 1 Umsida, Siap Menyongsong Masa Depan
July 3, 2025By
yudisium FPIP Umsida
Yudisium FPIP Umsida Periode I 2025, Lulusan Siap Terjun ke Dunia Profesional
July 2, 2025By
lomba matematika Himaksida
Lomba Matematika dan Akuntansi Satukan Logika dan Analisis di Ajang AMC 2025
July 1, 2025By
pembekalan mahasiswa Umsida
Calon Mahasiswa Umsida Lulusan 2025 Dibekali Seminar dan Pendampingan Eksklusif
July 1, 2025By
MoU Umsida dan Pengadilan Agama Sidoarjo 4
MoU Pengadilan Agama Sidoarjo dan Umsida, Sinergi Kembangkan Pendidikan Hukum
June 27, 2025By
motivasi mahasiswa KIP-K Umsida 3
Mahasiswa KIP-K Umsida 2025 Dapat Pesan Ini dari Ketua Senat FMIPA IPB
June 27, 2025By

Riset & Inovasi

pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By
pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By
tanaman pionir Lumpur Sidoarjo 3
Peneliti Umsida Manfaatkan Tanaman Pionir Sebagai Agen Fitoekstraksi di Lumpur Sidoarjo
June 12, 2025By
FKG Umsida aktif di abdimas 1
Peran Aktif FKG Umsida Kepada Para Lansia, Edukasi Kesehatan Gigi di Usia Senja
June 12, 2025By
potensi Lumpur Sidoarjo 2
Temukan Potensi di Lumpur Sidoarjo, Peneliti Umsida Kolaborasi dengan PPLS
June 11, 2025By

Prestasi

Ikom Umsida juara Silat Apik
Tak Hanya Delegasi Mahasiswa, Ikom Umsida Juga Raih 2 Juara Ini di SILAT APIK PTMA 2025
July 4, 2025By
ikom Umsida potret masyarakat Cirebon
Potret Masyarakat Cirebon dalam Audio Visual, 4 Mahasiswa Ikom Borong Prestasi Silat Apik 2025
July 3, 2025By
ikom Umsida silat apik 3
Ikom Umsida Borong 11 Prestasi di Silat Apik UM Cirebon 2025
July 2, 2025By
Umsida Kampus Islami Terbaik III_11zon
Umsida Jadi Kampus Islami Terbaik III pada Muhammadiyah Higher Education Awards 2025
June 30, 2025By
mahasiswa Administrasi Publik Umsida
Mahasiswa Administrasi Publik Juara 1 Kumite +84 Kg Senior Putra Piala Guberur Jatim Cup
June 28, 2025By