Umsida.ac.id – Memanfaatkan potensi rumput laut yang melimpah di dusun Tlocor kecamatan Jabon dimanfaatkan dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) dalam program pengabdian masyarakat (Abdimas). Mereka membuat mesin molen pengaduk adonan dodol rumput laut yang disosialisasikan Balai Dusun Tlocor pada Sabtu (30/09/2023).
Abdimas ini diketuai oleh Dr A’rasy Fahruddin ST MT, dosen prodi Teknik Mesin bersama tiga rekannya yakni Lukman Hudi STP MMT dan Rahma Utami Budiandari STP MP dari prodi Teknologi Pangan. Lalu ada Prof Andriani Eko Prihatiningrum dari prodi Agroteknologi.
Program abdimas ini ia dapatkan dari hibah pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2023. Dusun Tlocor, desa Kedungpandan, kecamatan Jabon dipilih sebagai tempat abdimas karena wilayah ini merupakan salah satu penghasil rumput laut segar di kota delta.
Lihat juga: Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, Apa Perbedaan Hasil Belajarnya?
Tujuan Abdimas
Selain memaksimalkan potensi dusun Tlocor, abdimas ini juga bertujuan untuk memberdayakan pelaku usaha lokal yang sebelumnya menggunakan cara konvensional dalam mengolah rumput laut.
“Selama ini hasil panen rumput laut masih dijual ke pabrik melalui pedagang. Dengan pembuatan dodol rumput laut yang bernutrisi, enak, dan mudah dibuat diharapkan bisa menjadi alternatif agar tidak sekedar menjual bahan mentah yang harganya bergantung pada pabrik. Ibu-ibu diberdayakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan menjadi jajanan khas daerah wisata Tlocor,” ujar Dr Fahruddin.
Tahapan abdimas
Kegiatan ini berlangsung dalam beberapa tahap, dimulai dari peninjauan lokasi ke petani. Lalu ada diskusi pemanfaatan potensi rumput laut dengan kepala dusun Tlocor. Mendesain dan rancang bangun mesin molen pengaduk adonan dodol rumput laut. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Sosialisasi dan pelatihan pembuatan dodol, strategi pemasaran, dan penggunaan mesin pengaduk.
Setelah itu, Dr Fahrudin dan tim melakukan sosialisasi kepada ibu-ibu masyarakat dusun tlocor pada 30 September lalu, yang kemudian dilaksanakan pelatihan terkait pengenalan dan cara penggunaan mesin molen pengaduk dodol pada Jumat, 6 Oktober 2023 di Balai Dusun Tlocor. Kepala dusun Tlocor, Achmad Baidowi juga turut memantau jalannya abdimas ini hingga seluruh prosesnya terlaksana.
Lihat juga: Buat Batik Eco Printing Lebih Mudah dengan Mesin Steam Otomatis
Rencana ke depan alat pengolahan rumput laut
“Alat molen pengaduk adonan dodol ini diharapkan dapat mempermudah pembuatan dodol. Karena salah satu masalah utama usaha ini adalah pengadukan dengan pemanasan untuk mengurangi kadar air diperlukan waktu yang cukup lama, sehingga bila dikerjakan manual dengan tangan akan cukup melelahkan,” tambah Dr Fahruddin.
Sebelumnya, lanjut Dr Fahruddin, komposisi dan proses pembuatan dodol rumput laut ini telah diuji coba di lab Teknologi Pangan Umsida. Sehingga saat ini telah didapatkan rasa dan tekstur yang lebih enak dan lebih lembut. Dibuat pula variasi rasa stroberi dan rasa sirsak. Produk dodol rencana juga akan dijual dan dipromosikan dalam acara pasar rakyat di daerah wisata air terjun Coban Binangun yang merupakan lokasi wisata binaan bagian pengabdian masyarakat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida.
Selain produk dodol, rumput laut juga telah diuji coba di lab. Teknologi Pangan untuk dibuat produk lain, seperti nori, lembaran rumput laut yang sering digunakan sebagai pembungkus Sushi makanan khas negeri Sakura.
Lihat juga: Umsida dan Desa Wedoroklurak Lakukan Pemeriksaan Lansia Menggunakan Metode Non-Invasive
“Luaran Abdimas ini dapat menjadi peluang kedepannya bagi Teknik Mesin Umsida sebagai pembuat mesin alat bantu produksi dan masyarakat dusun Tlocor sebagai penghasil rumput laut,” pungkas Dr Fahruddin
Sumber: Dr A’rasy Fahruddin ST MT
Penyunting: Romadhona S