Umsida.ac.id – Mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida) kembali menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Malang Championship 5 yang digelar pada 19–20 Juli 2025 di Gedung Olahraga (GOR) Ken Arok, Kota Malang.
Lihat juga: Target Porprov Akhirnya Diraih Anin Setelah Kegagalan di Tahun 2022
Dalam kejuaraan nasional ini, tiga mahasiswa FAI Umsida berhasil menyabet gelar juara dan membawa pulang medali emas serta dua medali perak.
Bertanding dengan semangat juang tinggi, para mahasiswa FAI yang merupakan atlet Tapak Suci Umsida tampil memukau dan mampu mengalahkan lawan-lawannya dalam pertandingan ketat. Mereka adalah:
- Yuhsin Amali, mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) semester 5, meraih Juara 1 (Medali Emas) di kelas A Dewasa Putra.
- Putri Hikmiyatil Latifah, mahasiswi Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) semester 5, meraih Juara 2 (Medali Perak) di kelas C Dewasa Putri.
- Al Mudatsir, mahasiswa Prodi PAI semester 5, meraih Juara 2 (Medali Perak) di kelas D Dewasa Putra.
Menang dengan Semangat Juara dan Sportivitas
Kejuaraan ini diikuti oleh ratusan atlet dari berbagai perguruan tinggi dan perguruan bela diri se-Indonesia. Hal tersebut menjadikannya sebagai ajang bergengsi yang penuh tantangan.
Namun dengan semangat juang, latihan intensif, dan doa dari para pendukung menjadi kunci kemenangan bagi para atlet dari FAI Umsida.
Yuhsin Amali, mahasiswa yang meraih medali emas, menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut.
“Alhamdulillah, ini semua berkat latihan rutin, bimbingan pelatih, dan dukungan teman-teman. Semoga prestasi ini bisa menginspirasi teman-teman lain untuk terus berkarya,” ujarnya saat diwawancarai usai pertandingan.
Hal serupa juga diungkapkan Putri Hikmiyatil Latifah.
“Saya bangga bisa membawa pulang medali untuk FAI Umsida. Ini adalah pengalaman berharga yang tak hanya mengasah fisik, tetapi juga mental dan semangat berkompetisi,” katanya.
Al Mudatsir yang membawa pulang medali perak menambahkan bahwa pencak silat bukan hanya tentang adu fisik, tapi juga tentang menjaga budaya dan membentuk karakter.
“Lewat pencak silat, kami belajar kedisiplinan, kesabaran, dan semangat persaudaraan. Ini bukan sekadar olahraga, tapi jalan pembentukan diri,” ungkapnya.
Dukungan FAI Umsida dan Harapan Masa Depan
Dekan FAI Umsida, Dr Ida Rindaningsi MPd menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas capaian mahasiswa tersebut.
“Kami sangat bangga dengan prestasi ini. Mahasiswa FAI tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga aktif dan berprestasi dalam bidang non-akademik, termasuk olahraga bela diri,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa FAI akan terus mendukung kegiatan mahasiswa dalam berbagai bidang yang membentuk kepribadian dan meningkatkan soft skill.
“Prestasi seperti ini harus terus didorong dan difasilitasi. Karena lulusan FAI bukan hanya cerdas secara keilmuan, tetapi juga tangguh dan adaptif di berbagai situasi,” tambahnya.
Tapak Suci sebagai Wadah Pengembangan Diri
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tapak Suci Putera Muhammadiyah menjadi wadah penting dalam membina mahasiswa di bidang pencak silat.
Keberhasilan para atlet ini membuktikan bahwa UKM Tapak Suci bukan hanya tempat latihan rutin, tetapi juga sarana pengembangan karakter, loyalitas, dan nilai-nilai keislaman.
Pelatih Tapak Suci Umsida, Coach Bima mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari latihan disiplin yang dijalani para atlet selama berbulan-bulan.
Lihat juga: Raih Medali Perak Porprov Jatim 2025, Jovan Tampil Unggul dan Makin Terpacu ke PON
“Kami bangga dengan dedikasi mereka. Kemenangan ini menjadi motivasi bagi kader Tapak Suci lainnya untuk terus berjuang mengharumkan nama Umsida,” jelasnya.
Penulis: Akhmad Hasbul Wafi