Umsida.ac.id – Kedatangan Ketua DPD RI AA Ir H AA Lanyalla Mahmud Mattalitti ke Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) disambut hangat oleh Wakil Rektor III Umsida Dr Eko Hardi Ansyah SPsi MPsi Psikolog. Dalam kesempatan itu Warek III Umsida meminta dukungan atas pendirian Fakultas Kedokteran dan menggelar kuliah tamu bertemakan Wawasan Kebangsaan dan Kewirausahaan, yang bertempat di Aula Mas Mansur, Rabu (19/10). Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 400 mahasiswa Umsida.
Warek III Dr Eko Hardi Ansyah menyampaikan bahwa Umsida ingin memberikan kontribusi untuk mencetak sekaligus memenuhi jumlah dokter dan tenaga kesehatan yang terampil di masa mendatang. Kaitannya dengan itu, ia meminta dukungan agar Umsida bisa mewujudkan niat baik tersebut. “Karena itu izinkan Umsida untuk meminta rekomendasi terkait dengan pendirian Fakultas Kedokteran ini,” tuturnya.
Selanjutnya, menurut Warek III, kuliah tamu yang mengangkat topik wawasan kebangsaan ini bertujuan untuk memacu semangat anak muda agar bisa hidup lebih mandiri. Ia menyinggung bagaimana tenaga kerja asing ke Indonesia telah menggeser peran para tenaga kerja Indonesia itu sendiri. “Nah makanya menjadi satu hal yang sangat penting agar kemudian anak-anak ini, para mahasiswa kami mendapatkan gemblengan dari Bapak DPD, Ketua DPD untuk menjadi anak-anak yang mandiri dan tangguh,” tuturnya.
Sementara, Ketua DPD kemudian menjelaskan bahwa sistem ekonomi suatu negara mampu melindungi kepentingan warga negara secara ekonomi termasuk memastikan kepentingan suatu negara dalam konteks penguatan ekonomi adalah di atas segalanya. “Karena dalam norma hukum internasional kedaulatan negara termasuk dalam konteks ekonomi dapat dijalankan secara bebas sesuai kepentingan negara tersebut selama tidak melanggar kedaulatan negara lain,” paparnya.
Lebih lanjut, AA Lanyalla Mahmud Mattalitti kembali menegaskan adanya situasi yang kian pelik membuat bangsa Indonesia semakin jauh dari nilai-nilai pancasila. Sehingga ia mengingatkan kepada para audiens untuk kembali mengingat dan membaca pemikiran para pendiri tentang sistem demokrasi. “Kita harus kembali kepada pancasila agar kita tidak menjadi bangsa yang durhaka kepada para pendiri bangsa, agar kita tidak menjadi bangsa yang tercerabut dari akarnya, agar kita tidak menjadi bangsa yang kehilangan jati diri dan karakter,” tandasnya.
(Shinta Amalia Ferdaus)
*Humas Umsida