pentingnya pendidikan untuk siswa

Tekankan Pendidikan, Ini Kata Dosen Umsida Tentang Guru Tampar Siswa Karena Merokok

Umsida.ac.idIsu mengenai guru yang didemo satu sekolah karena menampar siswanya yang kedapatan merokok kembali mencuat di ruang publik. 

Fenomena ini menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat, khususnya di lingkungan pendidikan.

Lihat juga: Masih Banyak Ditemukan Aksi Bullying, Mahasiswa KKNP 42 Umsida Buat 2 Program Ini

Menanggapi hal tersebut, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FAI Umsida), Ainun Nadlif MPdI, menyampaikan pandangannya dalam perkuliahan Administrasi Pendidikan yang berlangsung pada Senin (20/10/2025).

Dalam penyampaiannya di depan mahasiswa, ia mengajak calon pendidik untuk melihat persoalan secara lebih bijak dan menyeluruh, bukan hanya dari tindakan lahiriah guru maupun siswa. 

“Jangan hanya fokus pada anaknya, tapi lihat siapa orang tuanya, bagaimana kondisi keluarga, dan bagaimana pendidikan itu berlangsung di rumah,” ujarnya.

Konteks Sosial yang Mempengaruhi Perilaku Siswa

Menurut Ainun, perilaku menyimpang yang muncul di lingkungan sekolah sering kali bukan murni kesalahan anak semata. 

Ia menegaskan bahwa perilaku anak banyak dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, kondisi sosial ekonomi, hingga kebiasaan di rumah.

“Coba lihat, apa yang dimakan dan diminum anak itu, dari mana penghasilan orang tuanya. Semua itu akan mempengaruhi perilaku dan kepribadian anak,” ucapnya dengan nada tegas.

Pernyataan ini mengandung pesan moral mendalam bahwa proses pendidikan tidak bisa dilepaskan dari lingkungan sosial anak. 

Lantas, Ainun mencontohkan dalam banyak kasus, ada anak-anak yang tumbuh dalam keluarga kurang harmonis atau mengalami kekerasan verbal akan menunjukkan perilaku memberontak di sekolah.

“Kalau bapaknya berangkat pagi dan pulang malam, ibunya juga kerja sore, lalu anaknya diasuh tetangga, siapa yang memberikan kasih sayang dan perhatian? Ini yang sering dilupakan,” tambahnya.

Melalui pandangan itu, ia mengajak mahasiswa calon guru untuk memiliki sensitivitas sosial yang tinggi. 

Pendidikan, katanya, bukan sekadar transfer ilmu, tetapi juga pemahaman terhadap latar belakang psikologis dan sosial siswa.

Menjadi Guru yang Humanis dan Tidak Reaktif

pentingnya pendidikan untuk siswa

Kasus guru yang menampar siswa hingga menimbulkan demonstrasi di sekolah menjadi pelajaran penting bagi calon guru agar lebih cermat dalam mengelola emosi. 

Lihat Juga :  Lanjutkan Program Student Mobility dengan UniSZA Malaysia, Umsida Sambut dan Lepas 19 Mahasiswa

Menurut Ainun, reaksi emosional tanpa kendali justru berpotensi merusak citra profesi guru sebagai pendidik dan teladan.

“Jadi kamu jangan marahi anak-anak ini dengan kata-kata kasar, jangan bilang g*bl*k, miskin, atau lainnya. Itu sudah termasuk diskriminasi dan perundungan,” tegasnya di hadapan mahasiswa.

Ia menjelaskan bahwa guru di masa depan harus mampu menahan emosi dan berpikir jernih ketika menghadapi kenakalan siswa. 

Dalam kasus tersebut, meskipun siswa melakukan kesalahan dengan merokok di lingkungan sekolah, kekerasan fisik bukanlah solusi yang mendidik.

“Guru harus bisa beradaptasi, memahami situasi, dan menyelesaikan masalah tanpa kekerasan. Pendidikan itu bukan menghukum, tapi membimbing,” tutur Ainun.

Ia juga menekankan pentingnya empat kecerdasan yang harus dimiliki seorang guru, yakni kecerdasan intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. 

Dengan keseimbangan keempatnya, guru dapat mengambil keputusan secara bijak dan mendidik tanpa kehilangan wibawa.

Pendidikan sebagai Proses Empati dan Keteladanan

pentingnya pendidikan untuk siswa

Dalam akhir penyampaiannya, Ainun mengingatkan bahwa profesi guru bukan sekadar pekerjaan, tetapi amanah besar dalam membentuk generasi penerus bangsa. 

Ia menyebut bahwa guru yang bijak adalah mereka yang mampu melihat persoalan dari akar masalahnya, bukan hanya dari gejala permukaannya.

“Anak itu cermin dari lingkungannya. Kalau lingkungan baik, anaknya juga akan baik. Maka guru tidak boleh hanya menyalahkan anak, tapi juga memahami sebab di balik perilakunya,” katanya.

Ia juga menegaskan bahwa guru yang ideal adalah guru yang free bukan berarti bebas tanpa batas, melainkan terbebas dari prasangka, diskriminasi, dan ego pribadi dalam mendidik.

Opini ini mendapat respons positif dari mahasiswa yang hadir dalam kuliah Administrasi Pendidikan. 

Lihat juga: Tak Hanya Fisik, Ini 5 Contoh Verbal Bullying di Lingkungan Pendidikan Menurut Riset

Banyak dari mereka menilai pandangan tersebut membuka wawasan baru tentang pentingnya empati dalam pendidikan.

Sumber: Ainun Nadlif MPdi

Penulis: Akhmad Hasbul Wafi

Berita Terkini

S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By
workshop open data Jawa Timur
Open Data Jadi Kunci Analisis Berbasis Bukti dalam Workshop Statistik Sektoral Seri 11
August 25, 2025By
Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Pertemuan Umsida dan Pemkab Sidoarjo, Bahas Kolaborasi Strategis dalam Pengembangan Potensi Daerah
August 20, 2025By

Riset & Inovasi

lang and tech
Lang and Tech, Inovasi PBI dan PTI Umsida Tunjang Materi secara Daring
October 19, 2025By
renalmu.com
Aplikasi Renalmu.com, Inovasi Dosen Umsida Dorong Transformasi Digital Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit
October 17, 2025By
alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By

Prestasi

Tim fisioterapi Umsida
Tim S1 Fisioterapi Umsida Juara 2 Medical and Health Competition Vol 2 2025
October 21, 2025By
inovasi limbah cangkang kupang 3
Olah Limbah Cangkang Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Raih Juara 2 PKP2 PTMA 2025
October 19, 2025By
relawan pajak Umsida
Punya Relawan Pajak Terbanyak 2025, Tax Center Umsida Dapat Penghargaan dari DJP Jatim II
October 18, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida, perguruan tinggi
Umsida Masuk Jajaran Perguruan Tinggi dalam THEs University Impact Rankings 2026
October 15, 2025By
teknik mesin Umsida juara 1 lomba nasional
Teknik Mesin Umsida Raih Juara 1 Lomba Prototype LNT-RBM 2025
October 10, 2025By