Umsida.ac.id – Prof Dr Ahmad Jainuri MA Ph D, Wakil Ketua Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah turut menghadiri prosesi Wisuda ke XXXVII Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sabtu (19/6). Ia menyampaikan orasi ilmiah dan membahas tentang merdeka belajar di era digital.
Merdeka belajar adalah sebuah model pembelajaran baru yang diharapkan berdampak pada capaian, tidak hanya sertifikat tanda tamat kuliah tetapi juga kompetensi yang menandainya. “Merdeka bekerja secara leluasa memilih keragaman lapangan kerja yang tersedia. Pada tujuan inilah sesungguhnya merdeka belajar dipersiapkan untuk mereka yang lulus dengan talenta ganda,” tuturnya.
Ia juga menjelaskan tentang rekomendasi yang diberikan kepada Umsida, yang pertama yakni merancang konsep kebijakan yang memungkinkan diberlakukannya sistem kredit semester secara penuh dan utuh pada PTMA, utama nya Umsida. “Kemudian KEMENDIKBUD secara berangsur menyerahkan pendidikan secara penuh kepada masyarakat. Posisi pemerintah diarahkan tetap memfasilitasi berkembangnya pendidikan dan tidak terlihat dalam masalah teknis praktis administratif dalam penyelenggaraan pendidikan,” ungkapnya.
Menurut Prof Dr Ahmad Jainuri MA Ph D gebrakan menteri pendidikan dalam menata pendidikan di perguruan tinggi di Indonesia merupakan upaya baru yang berbeda dengan usaha yang dilakukan oleh para pendahulu nya. “Sebagian orang mengkritisi kebijakan pendidikan tinggi yang dilakukan Menteri Nadiem Makarim karena sosoknya yang bukan berlatar belakang pendidikan,” jelasnya.
Kebijakan yang diberikan menteri pendidikan adalah keinginan untuk mengurai dan melaksanakan seideal mungkin sistem pembelajaran berbasis SKS dengan menekankan pada 2 aspek. Pertama, mahasiswa diberikan kesempatan mendapatkan 60 SKS (40 SKS di luar kampus, 20 SKS di dalam kampus). Kedua, memberikan bekal untuk ilmu yang lain agar wawasan mereka menjadi semakin luas.
Dalam orasi nya, ia mengatakan banyak nya lulusan perguruan tinggi yang bekerja di luar rumpun keilmuan yang dipilih menjadi indikasi kebutuhan terhadap ilmu lainnya. “Banyak manager top tapi sebagian besar dari mereka bukan lulusan manajemen. Banyak politisi terkenal tapi sebagian besar dari mereka bukan alumni ilmu politik,” imbuhnya.
Pada akhir orasi ilmiah nya, ia membahas tentang buku berjudul “Can Asian Think” karya Kishore Mahbubani. Kemudian memberikan jawaban bahwa pertumbuhan ekonomi orang asia telah membaik, hal itu sebagai bukti bahwa orang asia sekarang pandai, cerdas dan pekerja keras. Kemajuan ini tentu tidak dapat dilepaskan dari kemajuan berfikir orang-orang asia, dan para peserta Wisuda Umsida termasuk diantaranya.
Penulis : Ping Darojat Gumilang
Edit : Asita Salsabila