Umsida.ac.id – Dunia pendidikan di Indonesia banyak mengalami pergantian kurikulum yang menyesuaikan era generasi. Hingga sampai pada saat ini dibentuknya Kurikulum Merdeka yang diterapkan sejak Februari 2022.
Namun, masih ada sekolah dasar yang masih menerapkan kurikulum 2013 yang dikombinasikan dengan kurikulum merdeka seperti pada SD Muhammadiyah Kecamatan Tulangan Sidoarjo. Seperti pada penelitian Vanda Rezania S Psi M Pd.
Lihat juga: Dosen Umsida Buat Inovasi Mesin Steam Otomatis untuk Batik Eco Printing
Ia merupakan dosen program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (PGSD Umsida) yang membuat penelitian berjudul Analisis Perbandingan Hasil Belajar pada Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Muhammadiyah Kecamatan Tulangan. Penelitian ini ia lakukan di SD Muhammadiyah 2 Tulangan dan SD Muhammadiyah 8 Tulangan.
Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan dua kurikulum yang berbeda, yakni kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka.
Sebanyak 80 siswa kelas 1 dan 4 dipilih untuk menjadi subjek penelitian ini. Mengapa? karena di sekolah ini, peserta didik kelas 1 dan 4 pada bulan Juli tahun ajaran 2021/2022 diberlakukan penerapan kurikulum 2013 dan pada bulan Juli tahun ajaran 2022/2023 diberlakukan kurikulum merdeka.
Nilai rata-rata semester siswa menjadi acuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil penerapan kurikulum 29013 dan kurikulum merdeka.
Pengertian
Kurikulum 2013 merupakan metode belajar dengan menggunakan mata pelajaran terpadu, pendekatan saintifik, serta penilaian autentik.
- Beberapa mata pelajaran diintegrasikan menjadi satu mata pelajaran
- Pendekatan saintifik dilakukan melalui keaktifan peserta didik, percobaan dan penalaran
- Penilaian autentik diterapkan pada siswa agar mampu menunjukan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mampu mencari solusi dari permasalahan yang terdapat di kehidupan sehari-hari.
Sedangkan kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang memiliki berbagai pendekatan intrakurikuler dengan yang dapat memaksimalkan peserta didik untuk mendalami konsep dan kompetensi yang membentuk karakter siswa dalam pembelajaran. Kurikulum ini dirancang agar siswa bisa belajar dengan suasana yang menyenangkan tanpa terbebani oleh nilai capaian pembelajaran.
Lihat juga: Umsida dan Desa Wedoroklurak Lakukan Pemeriksaan Kepada 80 Lansia Menggunakan Metode Non-Invasive
Perbedaan hasil belajar penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka
Berdasarkan data yang dihasilkan pada penelitian ini, Vanda menemukan beberapa perbedaan hasil antara penerapan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka di SD Muhammadiyah 2 dan SD Muhammadiyah 8 Tulangan, diantaranya:
- Penerapan
Pada kurikulum 2013 tidak ada peserta didik yang dominan dalam pembelajaran tertentu, melainkan mengkombinasi tema di kehidupan sehari-hari. Sedangkan pada kurikulum merdeka, sangat mendukung peserta didik untuk meningkatkan literasi, kecakapan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam penggunaan teknologi
- Penilaian
Berdasarkan data dan hasil analisis terdapat perbedaan evaluasi kurikulum 2013 dan kurikulum yang sekarang adalah setiap mata pelajaran dinilai secara otentik dalam kurikulum 2013 yang dibagi menjadi 3 yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Sedangkan pada kurikulum saat ini, penilaian autentik dilakukan untuk menguatkan dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar pancasila yang dalam penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan tidak dipisahkan. Kurikulum merdeka menggunakan lebih dari 2 penilaian, khususnya evaluasi perkembangan dan menggunakan penilaian hasil untuk mengambil konfigurasi sesuai tahap pencapaian siswa.
Lihat juga: Ini 6 Luaran Pengmas Dosen Umsida Tentang Digitalisasi UMKM
- Mata pelajaran
Terdapat perbedaan antara mata pelajaran yang disajikan di dua kurikulum ini. Pada kelas 1 kurikulum merdeka, lebih banyak mata pelajaran yang mana terdapat Kemuhammadiyahan. Sedangkan pada kurikulum 2013, tidak menggunakan mata pelajaran Kemuhammadiyahan.
Penulis: Romadhona S