Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyalurkan bantuan kepada para korban runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo pada Selasa, (7/10/2025).
Bantuan tersebut disalurkan oleh Tim Lazismu dan tim Brigadir Relawan Mahasiswa Tanggap Bencana (Bramasgana) Umsida berupa uang tunai kepada 4 korban yang telah dilarikan ke RSUD RT Notopuro Sidoarjo.
Lihat juga: Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
Tim Kantor Layanan Lazismu Umsida diwakili oleh Wakil Manajer bidang Keuangan KLL Umsida, Abdul Haris Effendie SPdI dan didampingi oleh Ketua Bramasgana Umsida, Ghozali Rusyid Affandi SPsi MA.
Haris Menjelaskan bahwa lazismu umsida memberikan bantuan kepada satu korban yang masih terbaring di ICU dan 3 lainnya berada di Mawar Kuning.
Keempat korban tersebut adalah Moh Wahyudi dari Bangkalan, Ahmad Rahmatulloh dari Surabaya, Saifurrossi Abdillah dari Candi, dan Haikal dari Surabaya.
Kekompakan Umsida Galang Donasi dengan Lazismu
Dana yang disalurkan kepada para korban merupakan himpunan dari bantuan para mahasiswa.
Haris menjelaskan bahwa mahasiswa yang menginisiasi untuk membuka donasi kepada para korban yang disalurkan melalui Lazismu Umsida.
“Kami belum menutup donasi hingga saat ini. Namun per kemarin sore, jumlah donasi sudah sekitar 5,12 juta rupiah,” ujar Haris.
Donasi ini akan ditutup pada hari ini dan kembali disalurkan kepada para korban di RSUD keesokan harinya, (9/10).
Ia mengatakan bahwa ini merupakan langkah cepat tanggap lazismu umsida untuk aktif berkegiatan di bidang kemanusiaan.
“Jadi apapun kejadian yang bersifat kemanusiaan kami segera berkoordinasi dan investigasi kondisi lapangan untuk mengidentifikasi apa yang diperlukan,” tuturnya.
Dari langkah ini, ia berharap Lazismu Umsida bisa banyak berkiprah di masyarakat secara umum, tidak hanya di Muhammadiyah.
“ Kami ingin semua ikut merasakan dampak yang telah dilakukan oleh lazismu agar mereka bisa tersenyum kembali setelah mengalami musibah,”terang Haris.
Dengan begitu, tambahnya, Lazismu bisa lebih dikenal dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.
Bramasgana Umsida Dampingi Korban Secara Psikologis
Selain bantuan secara material, Umsida juga memberikan bantuan moral kepada para korban runtuhnya mushola Al Khoziny.
Ghozali menjelaskan bahwa sejak hari kedua insiden tersebut terjadi, tim Bramasgana Umsida membantu para korban di lapangan.
“Dan kami mengakhiri pendampingan keluarga korban di lapangan itu pada Jumat lalu,” terang Ghozali.
Namun, imbuhnya, tim Bramasgana Umsida juga mendampingi korban yang ada di rumah sakit
Diketahui bahwa proses evakuasi reruntuhan di pondok pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo resmi ditutup oleh Basarnas pada Selasa, (7/10) melalui apel resmi di halaman pondok.
Proses evakuasi yang memakan waktu 9 hari itu memakan 67 korban meninggal dunia termasuk terdapat 8 body part dan 104 orang dinyatakan selamat.
“Setelah itu kita berfokus pada korban yang mengalami luka berat dan memerlukan pendampingan psikologis di rumah sakit,” tuturnya.
Sampai sekarang, kata Ghozali, tim Bramasgana Umsida bersama Ikatan Psikologi Klinis Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Jawa Timur masih membersamai korban di RSUD.
Ia menjelaskan bahwa para korban masih mengalami trauma karena bencana tersebut. Mereka membutuhkan waktu untuk menyadarkan diri dan mempersiapkan aktivitas setelah perawatan di rumah sakit.
Lihat juga: Bramasgana Umsida Dampingi Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny
Selain itu, ia dan tim juga mempersiapkan psikologis orang tua korban karena merekalah yang akan berkecimpung langsung dengan korban.
“Awalnya mereka bersikap sewajarnya orang yang terkena musibah, trauma, takut, panik. Namun seiring berjalannya waktu, mereka lebih tenang dan akan terus kami dampingi,” tutupnya.
Penulis: Romadhona S.