Umsida.ac.id – Memiliki suara yang unik ternyata dapat mengantarkan seseorang meraih sebuah penghargaan, sebut saja mahasiswa Pendidikan Agama Islam, Najmi Hanifah. Ia berhasil mengharumkan nama universitas di tingkat nasional pada ajang lomba baca puisi, Ahad (13/06).
Keberaniannya untuk mencoba hal baru, membuatnya selalu optimis setiap mengikuti perlombaan, hingga ia berhasil mendapatkan juara 3 sekaligus juara favorit dalam lomba baca puisi tingkat nasional yang diadakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta.
Mahasiswa semester 4 ini berhasil bersaing dengan 37 orang mahasiswa, yang berasal dari 26 perguruan tinggi di indonesia. Lomba baca puisi ini dilaksanakan secara online, dimulai dari pendaftaran yang dibuka pada 12 April – 22 Mei 2021, dilanjutkan dengan pengumpulan karya terakhir pada 5 Juni, dan pengumuman lomba yang dilaksanakan pada 13 Juni 2021.
Ia mengungkapkan alasan mengikuti lomba baca puisi, diantaranya dorongan dan motivasi dari seorang sastrawan yang tak lain adalah suami dari Ketua Program Studi (Kaprodi) PAI, Pak Sunarto “Sepertinya Najmi lebih cocok di puisi” tutur Najmi pada jurnalis.
Mahasiswi yang akrab disapa Hanif oleh teman-temannya ini, mengambil judul “Tapi” pada lomba baca puisi tersebut, sebuah puisi yang ditulis oleh Sutarji Kalsum Bakhri. Puisi ini sengaja ia pilih karena memiliki pesan yang mendalam tentang ketuhanan, setiap baitnya menggambarkan sebuah percakapan antara seorang hamba dengan Tuhannya.
Hanif mengungkapkan sebuah pesan tersirat dalam puisi tersebut, “Seolah-olah dalam puisi tersebut Allah bilang, kamu tidak perlu membawa apapun saat datang padaku, cukup menjadi dirimu sendiri,” ucapnya. “Aku bawakan kau bunga, tapi… kau bilang masi,” lanjut Hanif membaca penggalan bait pertama.
Awalnya ia sempat tak menyangka jika akan menjadi salah satu pemenang lomba baca puisi, ia hanya berharap menjadi juara favorit dengan perolehan viewers terbanyak. Karena sebelumnya ia sering mengikuti banyak perlombaan namun belum pernah menjadi juara.
Motivasi yang selalu ia pegang “cobalah semua hal siapa tau disitu passionmu!” tuturnya, pada hakikatnya seseorang tidak akan mengetahui kemampuan apa yang ia miliki jika tidak mencobanya, “Terkadang kita selalu menjelekkan diri sendiri, hingga lupa untuk memotivasi diri agar selalu bangkit, karena hidup tidak selalu berputar pada hal yang kita suka, siapa tau hal yang tidak kita suka akan menjadi sebuah prestasi, seperti lomba baca puisi ini bagi saya,” tambahnya.
ditulis : Rina Aditia
Edit : Anis Yusandita