Umsida.ac.id– Adanya kebijakan zonasi yang diselenggarakan sejak tahun 2019, menjadi sebuah kabar baik sekaligus kabar buruk untuk beberapa sekolah swasta. Kabar baiknya, sekolah swasta kembali menjadi pilihan untuk para peserta didik yang jarak rumahnya jauh dari sekolah negeri, Nsmun hal ini menjadi kabar buruk untuk sekolah swasta yang letaknya berdekatan dengan sekolah negeri.
Kebijakan zonasi ini memiliki tujuan untuk pemerataan pendidikan di seluruh Indonesia, dan peserta didik tidak lagi terlambat ke sekolah. Sehingga dengan adanya kebijakan ini, sekolah swasta kembali mengatur strategi untuk menjadi sekolah pilihan calon peserta didik.
Disinilah, branding sekolah menjadi sangat penting dan menjadi sebuah hal yang wajib, ditambah era teknologi zaman sekarang dapat mempengaruhi banyak masyarakat melalui sosial media. Semakin eksis di kaca handphone masyarakat, maka sekolah tersebut akan menjadi salah satu pilihan yang dapat dipertimbangkan oleh masyarakat di luar sana.
Maka, penulis melakukan wawancara bersama wakil kepala sekolah bidang hubungan masyarakat SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo yang menjadi sekolah swasta favorit masyarakat Sidoarjo. Memiliki visi dan misi yang dibuktikan secara nyata, serta memiliki tujuan yang besar, SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo memiliki branding yang kuat di mata masyarakat Sidoarjo hingga luar kota sidoarjo.
Branding yang di bangun oleh SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo menganut 4 konsep, yakni identitas branding, penentu posisi branding, komunikasi branding, dan personality branding.
Identitas branding yang digunakan oleh SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo adalah sekolah Muhammadiyah yang menggunakan pendidikan holistik. Artinya, sekolah tersebut merupakan sekolah yang melibatkan semua aspek, mulai dari jiwa hingga raga dari peserta didik itu sendiri. Jadi secara singkatnya, identitas branding di mata masyarakat mengartikan bahwa SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo adalah sekolah yang menggunakan semua kecerdasan peserta didik sebagai prioritas utama. Cara yang mereka lakukan adalah dengan melakukan tes minat bakat peserta didik sebelum masuk ke tahap pembelajaran, tes kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik, yang kemudian diklasifikasikan ke beberapa jenis kelas, seperti kelas unggul di bidang akademik, non akademik dan lain sebagainya.
Dilanjutkan dengan penentu posisi branding yang mana menjadi pembeda dengan sekolah swasta lainnya yaitu memiliki unit usaha yang terus di lakukan, memiliki sportcenter, auditorium dan lain sebagainya.
Kemudian pada personality branding, sekolah SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo memiliki tujuan yang berkemajuan dan memiliki rencana menjadi sekolah bertaraf ASEAN di tahun 2020-2036. Dengan didukung kelas internasional yang dimiliki, menjadikan hal tersebut sebagai langkah awal dalam mencapai tujuan.
Komunikasi branding tidak kalah pentingnya dalam hal ini. Didukung menjadi sekolah yang berada dalam naungan langsung persyarikatan Muhammadiyah, sekolah ini dapat menjalin komunikasi yang baik dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah lainnya.
Empat branding tersebut menjadikan SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo menjadikan sekolah swasta yang sukses, ditambah dengan penguatan sosial media yang terus digencarkan oleh sekolah tersebut. Sekolah ini bahkan memiliki banyak peminat di instagram yaitu sebanyak 6.409 pengikut, tiktok sebanyak 4.107 pengikut, dan masih banyak lagi. Itulah mengapa SMA 2 Muhammadiyah Sidoarjo menjadi salah satu sekolah swasta yang memilki branding melekat di masyarakat Sidoarjo.
Branding tersebut dapat dicontoh oleh sekolah swasta lainnya, sehingga dapat bersaing di tengah kebijakan zonasi. Menjadi sekolah yang lokasinya di tengah kota tentu menjadi tantangan tersendiri, namun dengan membangun branding yang baik di hadapan masyarakat, akan menjadikan sekolah swasta tersebut sebagai pilihan utama peserta didik, dan pasti akan mendapat kepercayaan penuh di lingkungan masyarakat.
Penulis: Najmy Hanifah
Editor: Rani Syahda Hanifa
*Humas Umsida