Umsida.ac.id – Maksimalkan kualitas pembelajaran anak usia dini, tim dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melalui hibah program pengabdian pada masyarakat (abdimas) Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan sosialisasi kepada Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) di Aula KH Mas Mansoer GKB 2 lantai 7 Umsida, Jumat (13/09/2024).
Media Pembelajaran
Dengan tema pelatihan jurnalistik dan video pembelajaran kelas balik, tim abdimas Umsida diantaranya Dr Ida Rindaningsih MPd, Dr Luluk Iffatur Rocmah MPd, Ika Ratna Indra Astutik SKom MT dan dibantu oleh para mahasiswa Umsida mengundang para narasumber tamu yang ahli dalam bidangnya.
Kegiatan dibuka dengan materi Pelatihan Pembuatan Media Video Pembelajaran Kelas Balik bagi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) oleh Dr Vendyah Trisnaningtyas MPd.
Dr Vendyah menerangkan pentingnya mengenali jenis anak ABK sebelum menetapkan media pembelajaran yang tepat bagi mereka.
“Ada beberapa jenis ABK dengan cara penanganannya yang juga berbeda. Untuk itu, penting bagi lembaga PAUD yang dalam hal ini guru-gurunya untuk mengetahui jenis ABK dan menentukan cara menanganinya,” jelasnya.
Begitu juga dengan media yang memiliki banyak jenis dan kegunaannya.
Baca juga: Dosen Umsida Berinovasi: Edukasi Guru PAUD Metode Flipped Classroom dengan Media Canva
Menurutnya, bagi peserta didik ABK tidak bisa disamaratakan penggunaan media pembelajarannya. Hal ini menjadi tugas utama bagi lembaga PAUD terutama guru untuk menemukan media mana yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.
Selanjutnya, Ia memberikan banyak referensi media sekaligus kegunaannya dan di akhir sesi Dr Vendyah memberikan langkah-langkah membuat media video pembelajaran yang menarik bagi siswa.
Pelatihan Jurnalistik
Setelah sesi pertama berakhir, acara beralih dengan pelatihan jurnalistik yang dipandu oleh Dr Dian Rahma Santoso MPd bersama tim.
Sebagai Kasi Humas sekaligus Pimpinan Redaktur Umsida, tentu Ia telah memahami betul bidang jurnalistik.
“Untuk menulis berita yang akurat, ikuti langkah 5W 1H: What, Who, When, Where, Why, dan How. Pastikan berita tersebut objektif, lengkap, adil, dan berimbang,” ujarnya.
Menurutnya untuk menulis straight news penting untuk bersifat hangat, maknanya berita wajib segera dipublish paska kegiatan berlangsung.
“Dalam berita wajib lengkap, adil dan berimbang. Saat meliput mahasiswa berprestasi maka harus ada opini lain yang mendukung misalnya orang tua, dosen pembimbing dan lainnya,” ungkapnya.
Sebaiknya dalam penulisan berita juga tidak memasukkan opini penulis melainkan sebuah fakta yang objektif.
Selanjutnya, Ia menjelaskan struktur piramida terbalik yang digunakan dalam penulisan berita mulai dari judul, lead, body dan leg.
Baca juga: Interactive Books, Dorong Kualitas Belajar Anak SD
Selesai memaparkan materi, Dr Dian bersama tim segera mengevaluasi hasil penulisan berita para peserta agar menjadi sesuai dengan kaidah penulisan yang baik dan benar.
Dalam wawancara bersama Umsida.ac.id Dr Ida Rindaningsih sebagai ketua tim abdimas mengungkapkan harapannya.
“Kami berharap dengan serangkain program ini dapat memberkan manfaat bagi mitra yakni IGABA Sidoarjo dalam meningkatkan skill dibidang jurnalistik, mengefektifkan pembelajaran melalui aplikasi kelas balik serta dapat meningkatkan daya saing lembaga melalui website. Maka dari beberapa unsur pelatihan itulah kami ingin meningkatkan transformasi pembelajaran khususnya Pendidikan Anak Usia Dini,” pungkasnya.
Penulis: Rani Syahda