Pilkada

Pilkada Serentak Besok! Potensi Konflik Politik Menurut Dosen Umsida

Umsida.ac.id– Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) serentak memang pernah diselenggarakan di sebagian wilayah Indonesia pada 2015 dan 2018. Namun, pengalaman itu tidak cukup di jadikan dasar utama untuk menyelenggarakan pilkada serentak di seluruh wilayah Indonesia. Sebab, ada variabel yang sangat penting.

Potensi Konflik Politik Pilkada

Yakni, peta kerawanan sosial yang sewaktu-waktu bisa menjelma menjadi potensi konflik politik. Apalagi, pada saat bersamaan, aparat keamanan harus bekonsentrasi penuh menjaga wilayah masing-masing. Tidak bisa saling memperbantukan.

Potensi konflik itu sangat tampak di beberapa daerah yang kelihatan landai di permukaan, tetapi memanas di dalamnya. Misalnya, ketegangan antar pendukung calon bupati di Sampang yang mengakibatkan korban nyawa.

Sesungguhnya kerawanan sosial yang bisa menjalar menjadi konflik politik ini dapat di cegah dan diteliti dari peta konflik. Pemicunya, antara lain, pertarungan head-to-head bupati vs wakil bupati. Ini, misalnya, di Mojokerto, Tuban, Lumajang, dan Kabupaten Madiun. Lalu, persaingan incumbent dengan mantan bupati di Blitar dan Ponorogo.

Pilkada

Ada juga head-to-head pasangan calon di Lamongan, Bojonegoro, Kediri, Kota Kediri, Jember, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Kota Blitar, Bangkalan, dan Sampang.

Baca juga: Dua Srikandi FAI Umsida Ini Berhasil Raih Juara di Kejurda Tapak Suci Jember

The Republic Institute baru saja menyelesaikan riset pada 1–10 November 2024 tentang potensi kerawanan pilkada di Jawa Timur. Riset kuantitatif dengan metode survei 1.200 responden yang penentuan sampel menggunakan stratified random sampling dan margin of error 2,8 persen.

Temuannya sungguh menarik untuk dijadikan referensi. Ketika ditanyakan bagaimana bila calon yang didukung kalah, maka yang menjawab kecewa ada 37,1 persen, protes 16,4 persen, biasa saja 43,7 persen, dan 11,8 persen tidak menjawab. Jawaban kekecewaan ditambah dengan protes ini sudah mencapai 53,5 persen. Artinya, lebih dari separo masyarakat akan menyimpan ketidakpercayaan terhadap hasil pilkada jika calon yang didukung kalah.

Pilkada
Sinpo.id

Kemudian, ketika disandingkan dengan potensi konflik, responden yang menjawab ada konflik sebesar 45 persen dan yang menjawab tidak ada konflik sebesar 42 persen. Karena itu, sangat masuk akal jika pilkada yang kelihatan landai ini sebenarnya menyimpan potensi konflik yang sangat besar.

Karena itu, perlu dicegah variabel pelaku dan penyebab konflik tersebut. Berdasar hasil survei, penyebab konflik terbesar adalah ketidaknetralan KPU-Bawaslu (37,5 persen). Lalu, kepala desa berpihak pada pasangan calon tertentu (33,2persen). Kemudian, calon yang head-to-head (21,4 persen). Inilah tantangan terbesar KPU-Bawaslu untuk menyeleng garakan pilkada yang bermartabat, demokratis, dan adil.

Baca juga: Mahasiswa Bahasa Inggris Umsida Kunjungi Desa Wisata Bobung, Tak Hanya Jadi Tour Guide Saja

KPU harus menghadirkan kebijakan teknis yang tidak sekadar melaksanakan pemilu, tetapi mampu mengartikulasikan regulasi-regulasi sebagai sumber kebijakan yang lebih adil, akuntabel, dan transparan. Sedangkan Bawaslu bukan sekadar pengawas pemilihan saja, tetapi harus mampu menjadi penegak demokrasi. Bawaslu harus menjadi rumah tempat berteduh dan berlindung seluruh hak konstitusional dalam pemilu. Sebab, Bawaslu diberi mandat mencegah, menindak, dan menyelesaikan sengketa proses pemilihan. Wallahu a’lam bishawab.

Sumber: Dr Sufyanto MSi

Berita Terkini

MoU Umsida dan Pengadilan Agama Sidoarjo 4
MoU Pengadilan Agama Sidoarjo dan Umsida, Sinergi Kembangkan Pendidikan Hukum
June 27, 2025By
motivasi mahasiswa KIP-K Umsida 3
Mahasiswa KIP-K Umsida 2025 Dapat Pesan Ini dari Ketua Senat FMIPA IPB
June 27, 2025By
Kemendikti Saintek amanahi Umsida 4
Umsida Jadi Tuan Rumah Sosialisasi KIP-K PPAPT Kemendikti Saintek 2025
June 26, 2025By
studi tiru UMM Palu 1
Studi Tiru dan Laboratory Visit UM Palu ke Umsida, Siapkan Pembukaan FK
June 25, 2025By
mahasiswa melek akan pelayanan publik 1
Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik, Diskominfo Sidoarjo Ajak Mahasiswa Umsida Berani Bersuara
June 25, 2025By
Dr Imam Fauji berpulang
Dr Imam Fauji Berpulang, Duka Mendalam Keluarga Besar Umsida
June 23, 2025By
KWU Umsida kembangkan wirausaha muda 4
Kembangkan Mahasiswa Jadi Wirausaha Muda, UKM KWU Umsida Gelar GROWPRENEUR
June 23, 2025By
peran pustakawan dalam perpustakaan 4
Kepala Perpustakaan Umsida Tekankan Peran Penting Pustakawan sebagai Mitra Riset Akademik
June 21, 2025By

Riset & Inovasi

pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By
pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By
tanaman pionir Lumpur Sidoarjo 3
Peneliti Umsida Manfaatkan Tanaman Pionir Sebagai Agen Fitoekstraksi di Lumpur Sidoarjo
June 12, 2025By
FKG Umsida aktif di abdimas 1
Peran Aktif FKG Umsida Kepada Para Lansia, Edukasi Kesehatan Gigi di Usia Senja
June 12, 2025By
potensi Lumpur Sidoarjo 2
Temukan Potensi di Lumpur Sidoarjo, Peneliti Umsida Kolaborasi dengan PPLS
June 11, 2025By

Prestasi

Umsida Kampus Islami Terbaik III_11zon
Umsida Jadi Kampus Islami Terbaik III pada Muhammadiyah Higher Education Awards 2025
June 30, 2025By
mahasiswa Administrasi Publik Umsida
Mahasiswa Administrasi Publik Juara 1 Kumite +84 Kg Senior Putra Piala Guberur Jatim Cup
June 28, 2025By
perunggu di piala gubernur Jatim II
Raih Perunggu Piala Gubernur Jatim II 2025, Mahasiswa Ini Bersaing dengan Tim Militer
June 26, 2025By
PTMA Mitra RisetMu Terbaik IV
Jadi PTMA Mitra RisetMu Terbaik IV, Umsida Buat Roadmap Sesuaikan Kampus Berdampak
June 23, 2025By
Umsida jadi lembaga program koding
Umsida Jadi Lembaga Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Program Koding dan KA
June 21, 2025By