Umsida.ac.id – Unit Kegiatan Mahasiswa Paduan Suara Mahasiswa (UKM PSM) Surya Nada Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berhasil membawa pulang medali perak kategori Folklore di ajang kompetisi internasional bertajuk Petra Cantare “International Choral Festival”.
Kompetisi ini diadakan oleh Universitas Kristen Petra Surabaya yang berlangsung selama lima hari berturut-turut, (17-22/02/2025).
Ketua PSM Surya Nada, Maura Nazwa Mahadewi menuturkan bahwa kompetisi ini merupakan undangan dari Petra untuk mengikuti lombanya.
Lihat juga: UKM KWU Umsida Studi Banding dengan KPMW Unair, Bahas Wirausahawan Muda
Setelah mendapat undangan, ia dan timnya tidak langsung memutuskan untuk mengikutinya mengingat banyak anggota yang mengikuti KKN. Lantas ia bersama pembina UKM PSM Surya Nada berdiskusi hingga akhirnya memutuskan untuk mengikuti lomba tersebut.
“Setelah itu kita langsung mencari anggota hingga sekitar Desember kemarin kami mulai latihan,” ujar Maura, sapaannya.
Ia mengaku bahwa awalnya kompetisi ini, ia merasa tertekan karena lomba yang bertaraf internasional.
Bawakan Lagu Folklore
Dengan solidaritas tim dan dukungan dari sang pembina, akhirnya Surya Nada mantap memilih Folklore untuk ditampilkan di Petra.
“Apalagi lagu ini sudah kami bawakan di kompetisi sebelumnya, sehingga menurut kami, tidak perlu sampai harus mengulang latihan dari awal. Kami juga bisa memperbaiki penampilan kami sebelumnya,” tutur mahasiswa Psikologi itu.
Pembina PSM Surya Nada, Evie Destiana SSn MPd mengatakan bahwa kompetisi merupakan kali pertama PSM Surya Nada mengikuti lomba tingkat internasional. Sebelumnya, UKM ini mengikuti kompetisi hanya sampai di level nasional saja.
“Petra juga baru pertama kali menggelar kompetisi paduan suara tingkat internasional yang terdiri dari beberapa kategori, di sini Surya Nada mengikuti kategori Folklore atau lagu rakyat,” ujar dosen prodi PGPAUD itu.
Ada dua lagu yang dipersembahkan dalam kompetisi ini yaitu Kembyang Galengan dan Jangger. Lagu Kembyang Galengan adalah lagu daerah Banyuwangi, sedangkan Jangger berasal dari Bali.
Untuk persiapannya, Evie menuturkan bahwa tim paduan suara sudah menyiapkan diri dan lagu ini sejak tahun lalu ketika mengikuti kompetisi di Ubaya, sehingga lagu yang ditampilkan sama dengan kompetisi sebelumnya.
“Yang membedakan adalah tim yang perform. Kompetisi di Petra ini didominasi oleh anggota baru, bahkan ada lebih dari 50% dari 37 peserta yang ikut di kompetisi ini,” ujarnya.
Tantangan PSM Surya Nada Ikuti Kompetisi Internasional
Latihan teknik vokal menjadi persiapan inti PSM Surya Nada mengingat banyaknya anggota baru daripada anggota lama yang terlibat. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri UKM ini.
Dosen lulusan S2 pendidikan Seni Budaya Unesa itu mengatakan, “Karena masih anggota baru, kami mengadakan berbagai latihan, mulai dari vokal hingga mempelajari lagu, bahkan di hari H kami masih berlatih.”
Selain itu, imbuh Evie, banyak anggota lama yang merupakan mahasiswa semester lima yang sedang melaksanakan program KKN.
Ia mengapresiasi para mahasiswa yang mengikuti KKN sekaligus mengikuti kompetisi ini.
“Mereka yang KKN di Pasuruan, Mojokerto, hingga Kediri, kembali ke Sidoarjo di hampir setiap akhir pekan untuk latihan,” katanya.
Oleh karena banyaknya anggota baru yang bergabung di tim lomba ini, Evie tetap melatih para anggotanya dengan serius. Bahkan mereka berlatih hampir setiap hari termasuk akhir pekan selama tiga sampai empat bulan di kampus tiga.
“Jadi persiapan pada teknik vokalnya benar-benar kami tekankan agar penerapan ke lagunya sudah siap,” tutur Evie.
Ditambah lagi, banyak anggota PSM yang mengalami sakit akibat perubahan cuaca. Sehingga Evie terus mengingatkan agar mereka tetap menjaga kesehatan yang rutin mengkonsumsi vitamin.
Setelah mendapat prestasi di kancah internasional, tak membuat PSM Surya Nada puas akan prestasi.
Dalam waktu dekat ini, PSM Surya Nada akan mengikuti kompetisi di Universitas Brawijaya dan juga melakukan coaching class bersama ahli untuk melatih vokal para anggota.
Lihat juga: Usung Semangat Ta’awun, Umsida Resmi Lantik BEM U dan DPM
“Walau ini merupakan kompetisi internasional, bukan berarti kita sudah usai di sini saja. Semoga next PSM Surya Nada bisa mempersembahkan gold medal untuk Umsida,” lanjut dosen yang sedang mengenyam pendidikan tahun terakhir S3 di Unnes itu.
Penulis: Romadhona S.