kebijakan Ditjen Pesantren

Soal Ditjen Pesantren, Pakar Umsida Sebut Efektif Ringankan Tugas Kemenag

Umsida.ac.id – Kementerian Agama RI tengah menyiapkan pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren yang ditargetkan rampung tahun ini. 

Pembentukan Ditjen Pesantren ini telah mendapat persetujuan Presiden Prabowo Subianto sebagai “kado” hari santri nasional.

Lihat juga: Roadshow FAI Umsida ke Kediri, Perkuat Ukhuwah Dunia Pesantren dan Kampus

Pembentukan Ditjen ini disambut baik oleh pakar Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Rahmad Salahuddin TP SAg MPdI.

Jika dilihat dari  Ditjen pendidikan Islam saat ini  menaungi seluruh pendidikan Islam yang ada di bawah naungan Kemenag.

“Ditjen ini menaungi pendidikan formal dan non formal. Pendidikan non formal atau diniyah yang didalamnya dibagi lagi menjadi formal dan non formal. Pesantren masuk di dalam pendidikan formal diniyah,” terangnya.

Pondok pesantren, terangnya, terbagi menjadi  dua jenis, yakni pondok pesantren salaf dan pondok pesantren khalaf.

Urgensi Dibentuknya Ditjen Pesantren
kebijakan Ditjen Pesantren (Pexels)
Ilustrasi: Pexels

“Dengan naungan sebanyak itu tanpa dipetakan lagi, maka Ditjen pendidikan Islam akan mengalami tumpang tindih,” ujar Rahmad.

Oleh karena itu, tambahnya, dibutuhkan pecahan khusus seperti Ditjen Pesantren ini dengan tujuan agar pondok pesantren lebih terawat.

Hal tersebut juga dikarenakan banyak sekali ponpes yang memiliki kekhasan masing-masing.

Malah, Rahmad menyarankan agar Ditjen Pesantren dibagi lagi seperti Ditjen pendidikan pesantren, Ditjen pendidikan diniyah, dan Ditjen pendidikan madrasah.

“Dengan didirikannya Ditjen Pesantren juga bisa mendekatkan Kemenag pada pelayanan dan pengembangan mutu pesantren,”

Mutu layanan, katanya, merupakan pondasi utama dalam mengembangkan ponpes di Indonesia.

Untuk meningkatkan mutu layanan, tentu dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang mumpuni. Itu pula yang menurut Rahmad menjadi urgensi dibentuknya Ditjen ini.

Menurut Rahmad, Indonesia memiliki banyak sekali pesantren yang beberapa di antaranya belum terdaftar secara administrasi.

“Dengan adanya SDM berupa penyuluh ini, dapat meningkatkan pengawasan Kemenag pada pondok pesantren,” 

Rahmad menjelaskan bahwa syarat pembentukan pesantren cukup membutuhkan 15 santri saja, sehingga banyak pihak yang mendirikan ponpes.

Ia mengatakan, “Dengan luputnya izin operasional seperti pendataan santri, pengawasan Kemenag yang hanya mengandalkan satu direktorat saja, maka akan kesulitan dan kurang merata.”

Selain itu, Rahmad menjelaskan bahwa sebenarnya pondok pesantren membutuhkan standarisasi. 

Namun, dengan perbedaan cara belajar ponpes yang berbeda-beda, sehingga sampai saat ini belum ada standarisasi.

Oleh karena itu, pembentukan Ditjen ini tidak hanya berfokus pada persoalan yang baru-baru saja terjadi, melainkan juga terkait mutu layanan dan administrasi ponpes.

Langkah Penyelarasan Pendidikan

kebijakan Ditjen Pesantren

Ia mengatakan bahwa ini merupakan bentuk kepedulian Kemenag terkait banyaknya persoalan yang perlu diselesaikan dalam Ditjen Pendidikan Islam.

“Justru dengan adanya Ditjen Pesantren, banyak regulasi terkait penyelenggaraan pesantrean yang bisa dimunculkan sehingga kontrolnya lebih maksimal dan jelas,” ujar dosen Al Islam dan Kemuhammadiyahan itu.

Dengan adanya Ditjen ini, Rahmad berharap sistem pendidikan pesantren bisa tertata lebih baik walaupun sesungguhnya sudah tertata secara kultur.

“Untuk kontrol instrumen penguatan pendidikan karakter sebagai sistem pendidikan nasional, memang perlu diawasi,” terang Rahmad.

Karena yang diutamakan adalah menyelaraskan pendidikan pesantren dengan tujuan pendidikan nasional.

“Ditjen ini nanti bisa mengawasi jalannya pembelajaran yang mengaitkan bab keimanan dengan kondisi sosial berbangsa dan bernegara,” tutupnya.

Lihat juga: Kolaborasi FK Umsida dan Pemerintah Sidoarjo Perangi TB Paru Melalui Bakti Sosial

Jadi pondok pesantren harus memperkuat karakter santri dengan rasa cinta agama yang diiringi dengan cinta tanah air.

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By
Umsida dan PT Mellcoir Sport Indonesia
Magang di PT Mellcoir Sport Indonesia, Mahasiswa Umsida Ikut Expo UMKM di Jakarta
October 3, 2025By
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny
Bramasgana di Ponpes Al Khoziny: Sekitar 60 Korban Masih Tertimbun
October 2, 2025By
Umsida kampus ramah nonmuslim
Jadi Kampus Ramah Latar Belakang Agama, Ini Cerita Malvin dan Keluarga Tentang Umsida
September 3, 2025By

Riset & Inovasi

lang and tech
Lang and Tech, Inovasi PBI dan PTI Umsida Tunjang Materi secara Daring
October 19, 2025By
renalmu.com
Aplikasi Renalmu.com, Inovasi Dosen Umsida Dorong Transformasi Digital Pelayanan Hemodialisis di Rumah Sakit
October 17, 2025By
alat pemeriksaan kesehatan digital
Umsida Buat Alat Cek Kesehatan Tanpa Jarum, Mudahkan Pemeriksaan
October 9, 2025By
hibah PTTI dan PISN
Dosen Umsida Raih Hibah PTTI dan PISN 2025, Kenalkan Sidoarjo Melalui Film Dokumenter Budaya
October 7, 2025By
inovasi alat pembakaran sampah tanpa asap 3
Alat Pembakaran Sampah Tanpa Asap, Inovasi Dosen Umsida Tekan Masalah Sampah
September 25, 2025By

Prestasi

inovasi laboran MIK Umsida
Inovasi Augmented Reality Laboran MIK Umsida Antarkan Prestasi Gemilang
October 28, 2025By
Umsida perguruan tinggi unggul
Umsida Masuk 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Tahun 2025 Versi SINTA Score 3 Years
October 27, 2025By
Tim fisioterapi Umsida
Tim S1 Fisioterapi Umsida Juara 2 Medical and Health Competition Vol 2 2025
October 21, 2025By
inovasi limbah cangkang kupang 3
Olah Limbah Cangkang Kupang, Mahasiswa TLM Umsida Raih Juara 2 PKP2 PTMA 2025
October 19, 2025By
relawan pajak Umsida
Punya Relawan Pajak Terbanyak 2025, Tax Center Umsida Dapat Penghargaan dari DJP Jatim II
October 18, 2025By