Umsida.ac.id – Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (Unimuda) melakukan kunjungan ke Green House milik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) di Kampus 2 Candi, Sidoarjo, Kamis (24/03). Green House merupakan pusat pengembangan dan budidaya tanaman hias yang dikelola oleh unit agrobisnis Umsida.
Kunjungan yang dilakukan oleh rombongan dari Unimuda ke Green House tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan studi banding antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Sebanyak 22 orang rombongan Unimuda meninjau perkembangan pada bibit-bibit tanaman hias di sana. Terdapat 16 jenis bibit tanaman hias yang dicanangkan akan terus dikembangkan. Namun, untuk saat ini, Umsida hanya berfokus pada 4 jenis tanaman yakni Sexy Pink, Keladi Cina, Keladi Minyak, dan Thaigreen Hybrid.
Wakil Rektor 1 Muchlas Triono M Pd Unimuda mengungkapkan, adanya Green House yang dikelola dan dikembangkan oleh Umsida ini memiliki nilai lebih dari segi bisnis dan ekonomi. “Kami melihat ini sebagai sesuatu yang maju dan berpotensi besar. Tentunya hal tersebut akan memberikan dampak secara ekonomis dan branding. Ini yang kemudian dapat kami amati, kami tiru, dan kami modifikasi sesuai kondisi kami di sana,” tuturnya saat ditemui wartawan Umsida.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Bisnis dan Investasi (DPBI) Hasan Ubaidillah SE MM menuturkan, hasil budidaya dan pengembangan tanaman hias ini akan diekspor dengan sistem pre-order ke beberapa negara mitra seperti Amerika dan Kanada. “Tentu dalam proses bisnis ini Umsida tidak langsung bekerja sama dengan buyers, tetapi ada fasilitator atau market yang ada di luar negri,” jelasnya.
Penjualan dengan sistem pre-order sendiri dibuka setiap bulan. Pada bulan Maret hingga Juni, Umsida menargetkan pengeksporan mencapai 100.000 tanaman hias yang akan disebar di beberapa negara tujuan. “Untuk yang kita rencanakan 15 April ini, kita akan memenuhi permintaan buyers ke Kanada,” tuturnya.
Di sisi lain, dari segi proses pembudidayaan tanaman hias sendiri memerlukan proses adaptasi pada suhu dan kelembapan serta ketersediaan eksposur cahaya. Lebih lanjut, ia menjelaskan ada beberapa upaya yang dilakukan untuk menjaga kestabilan perkembangan tanaman hias, misalnya dengan mengubah infrastruktur Green House agara cahaya matahari bisa masuk dengan cukup. “Kemudian, untuk menjaga kelembapan itu kita dulu pakai air sprayer. Ternyata itu bisa menjaga kelembapan, namun tidak bertahan lama. Akhirnya kami punya cara dikasih tatakan yang ada airnya. Sehingga kelembapan tetap terjaga,” terangnya.
Hasil pengembangan dan budidaya tanaman hias tersebut, menjadi kontribusi dan pilar ekonomi baru untuk menambah fasilitas di Umsida. Tak hanya itu, pengembangan dan pengelolaan lahan serta bibit tanaman ini menggunakan konsep Basis Community Development. Dimana Umsida juga bekerja sama dengan pemerintah desa dan masyarakat di sekitar untuk mengembangkan lahannya.
Selanjutnya, Muchlas Triono MPd juga menambahkan Umsida memiliki keistimewaan sebagai wajah dari persyarikatan Muhammadiyah yang memiliki potensi besar untuk menjadi pusat institusi pendidikan yang berkemajuan. “Umsida merupakan satu-satunya persyarikatan Muhammadiyah di Sidoarjo yang semestinya dapat dijadikan sebagai poros untuk melakukan pengembangan bagi kampus demi kemaslahatan umat,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Muchlas Triono M Pd, tanggung jawab besar itu diemban oleh Umsida untuk bisa menciptakan pandangan terkait bagaimana Muhammadiyah mengembangkan islam berkemajuan dan tanggap pada perubahan. Melalui kunjungan dan studi banding ini, ia berharap Umsida dan Unimuda kedepannya akan terus menjalin sinergitas kerja sama dan kolaborasi. “Karena sekarang jamannya bukan lagi berkompetisi, tapi justru berkolaborasi,” tandasnya.
Terakhir, Hasan Ubaidillah SE MM juga berharap agar nantinya pendanaan pengembangan Green House dan pembesaran bibit tanaman tidak hanya ditopang dari SBP (Surat Berharga Perpetual) saja, tetapi universitas bisa mendapatkan sumber pendanaan baru melalui pendanaan unit bisnis, termasuk agrobisnis. (shinta/etik)
*Humas Umsida