udang terpapar radioaktif

Udang Terpapar Radioaktif Cesium-137, Pakar Umsida jelaskan Dampaknya

Umsida.ac.id – Berberapa waktu lalu, Asosiasi perudangan nasional Shrimp Club Indonesia (SCI) menyatakan bahwa industri udang di dalam negeri sedang menghadapi tekanan serius menyusul temuan kontaminasi radioaktif (Cs-137) pada udang oleh FDA Amerika Serikat.

Lihat juga: Penyakit Cacingan Ramai Dibincangkan, Dosen FK Umsida Jelaskan Penyebab dan Pencegahannya

Situasi ini tidak hanya mengancam kegiatan ekspor, tetapi juga berpotensi menurunkan kepercayaan konsumen, baik di pasar internasional maupun domestik, terhadap produk udang dan perikanan Indonesia.

Namun, bagaimana bisa radioaktif cesium 137 mencemari udang?

Pakar teknologi pangan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Lukman Hudi STP MMT menjelaskan bahwa hal ini bisa terjadi lantaran bahan pangan mengandung zat radioaktif (radionuklida) akibat paparan dari lingkungan yang terkontaminasi.

“Mungkin saja karena aktivitas alam maupun buatan manusia, seperti kebocoran reaktor nuklir, uji senjata nuklir, atau limbah industri,” terangnya.

Ia mengatakan bahwa zat radioaktif ini tidak terlihat, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan, tetapi dapat memancarkan radiasi ionisasi (alfa, beta, atau gamma) yang berbahaya bagi kesehatan manusia jika masuk ke dalam tubuh melalui makanan, air, atau udara.

Apa itu Cesium-137?

Lebih lanjut, dosen yang biasa disapa Dr Hudi itu, Cesium-137 adalah produk hasil fisi nuklir dari uranium atau plutonium di reaktor nuklir. 

Beberapa ciri-ciri Cesium-137, seperti:

  • Memiliki waktu paruh (half-life) sekitar 30 tahun.

“Artinya butuh 30 tahun untuk berkurang separuh aktivitas radioaktifnya,” ujar Dr Hudi.

  • Cesium 137 memiliki sifat kimia mirip kalium (K), sehingga mudah diserap oleh organisme hidup.
  • Radiasi yang dipancarkan adalah beta dan gamma, yang bisa merusak jaringan biologis.
Bagaimana Cs-137 Bisa Mencemari Udang?
udang terpapar radioaktif
Ilustrasi: Pexels

“Kontaminasi Cs-137 pada udang atau organisme akuatik lain dapat terjadi melalui rantai lingkungan perairan,” tutur Praktisi Pembudidaya Pola Konvensional Tumpangsari Rumput Laut G Verrucosa, Udang dan Bandeng, Sidoarjo itu.

Lihat Juga :  KKNP 59 Umsida Perkenalkan Tempat Sampah Minim Polusi di Desa Lebakjabung

Lalu, ia menjelaskan bahwa ada beberapa proses kontaminasi tersebut, seperti:

  1. Dilepaskan ke Lingkungan Perairan
  • Limbah cair dari fasilitas nuklir, kebocoran reaktor (misal: Fukushima), atau deposisi hujan radioaktif membawa Cs-137 ke laut, sungai, atau tambak.
  • Cs-137 larut dalam air laut dan terserap oleh partikel sedimen.
  1. Penyerapan oleh Fitoplankton dan Mikroorganisme
  • Fitoplankton dan mikroalga menyerap Cs-137 dari air, karena cesium meniru ion kalium yang mereka butuhkan untuk metabolisme.
  1. Bioakumulasi
  • Zooplankton, cacing dasar, atau detritus memakan fitoplankton yang sudah terkontaminasi.
  • Udang (organisme bentik atau pemakan detritus) kemudian mengkonsumsi organisme kecil itu → Cs-137 menumpuk di jaringan tubuhnya.
  1. Biomagnifikasi (rantai makanan)
  • Ketika ikan atau manusia memakan udang tersebut, radionuklida Cs-137 dapat berpindah dan terakumulasi di tubuh konsumen berikutnya.
Dampak terhadap Kesehatan Manusia
udang terpapar radioaktif
Ilustrasi: Pexels

Lebih lanjut, Dr Hudi menjelaskan bahwa ada beberapa dampak jangka pendek maupun jangka panjang bisa manusia mengkonsumsi pangan laut yang mengandung Cs-137.

“Cs-137 dapat menyebar ke seluruh tubuh, terutama di otot dan jaringan lunak, karena perilakunya mirip kalium,” ujar Dr Hudi.

Sedangkan radiasi beta dan gamma dari Cs-137, imbuhnya, dapat menyebabkan kerusakan DNA dan sel yang bisa bermutasi dan menyebabkan kanker.

“Manusia juga bisa mengalami gangguan fungsi saraf dan jantung jika terkena paparan tinggi. Hal itu bisa menyebabkan risiko kanker tiroid, hati, atau darah bila terpapar kronis,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa dampak jangka pendek akibat radiasi ini lebih bersifat gejala fisik akut. Sementara efek jangka panjang lebih ke kanker dan mutasi genetik.

Lihat juga: Alat Pasteurisasi Susu, Inovasi Dosen dan Mahasiswa Umsida Bantu Mudahkan Peternak

“Anak-anak, ibu hamil, dan orang dengan kekebalan lemah adalah kelompok paling rentan,” tutupnya.

Sumber: Dr Lukman Hudi STP MMT 

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

SDGs Center Umsida
SDGs Center Umsida Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Berkelanjutan Jawa Timur
November 20, 2025By
Apresiasi sekolah partnership Umsida
Umsida Beri Apresiasi untuk Sekolah Partnership yang Berkontribusi dalam Penerimaan Mahasiswa Baru
November 20, 2025By
kick off penerimaan mahasiswa baru Umsida 4_11zon
Umsida Resmi Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2026/2027
November 19, 2025By
magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By

Riset & Inovasi

abdimas Umsidaa desa Gendro 5
Petani dan Peternak Desa Gendro Lebih Maju dengan Pendampingan Umsida
November 14, 2025By
posyandu remaja
Umsida dan Umla Gelar Posyandu Remaja, Pasar Gizi, dan Pencatatan Digital Kohort di Balungtawun Lamongan
November 11, 2025By
Science Techno Park Desa Gendro 2
Desa Gendro Jadi Prototipe Science Techno Park Pertanian Inovatif oleh Dosen Umsida
November 10, 2025By
riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
Program Action FPIP Umsida
Action, Abdimas Gagasan Mahasiswa FPIP Umsida yang Pedulikan Pendidikan Anak Desa
November 1, 2025By

Prestasi

pesan menyentuh wisudawan
Dari Jerih Payah Sang Bunda, Tumbuh Wisudawan Umsida yang Pantang Menyerah
November 17, 2025By
Riset dan Abdimas Umsida raih klaster mandiri
Riset dan Abdimas Umsida Masuk Klaster Tertinggi Perguruan Tinggi Nasional 2026
November 13, 2025By
riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
inovasi laboran MIK Umsida
Inovasi Augmented Reality Laboran MIK Umsida Antarkan Prestasi Gemilang
October 28, 2025By
Umsida perguruan tinggi unggul
Umsida Masuk 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Tahun 2025 Versi SINTA Score 3 Years
October 27, 2025By