Ide Kolaborasi Batik Ecoprint dan Udeng Pacul Gowang Raih Pendanaan PKM-K 2023

Idenya Dipandang Sebelah Mata, Peraih Pendanaan PKM-K 2023 Ini Sukses Jadi Pebisnis Visioner

Umsida.ac.id– Berawal dipandang sebelah mata, Elena Dwi Nur Pratiwi bersama tim, berhasil mendapatkan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) dengan Judul Kolaborasi Batik Ecoprint pada Udeng Pacul Gowang sebagai Icon Ragam Budaya Kabupaten Sidoarjo.

Tentu kesuksesan mahasiswa yang kerap disapa Elena ini juga atas kerja sama yang baik dari 4 timnya mereka adalah Dwi Prastyo, Faninda Larasati, Nafisah dan Septia Rusdyanti. 5 Mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan IPA Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan (FPIP) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah berkolaborasi menciptakan suatu karya dengan mengangkat budaya dari Sidoarjo.

Untuk ide batik Eco print sendiri Elena memulai mencoba sedari awal dengan tujuan agar dia memiliki produk yang ramah lingkungan. Karena apa yang terbuat dari alam juga akan memuai dengan sangat mudah.

Sebagai ketua tim, Elena menjelaskan kepada tim Umsida.ac.id bagaimana usaha mereka dapat membawa keberhasilan seperti saat ini. produk udeng pacul gowang dengan kain batik ecoprint telah dikolaborasikan dengan baik. Pembuatan batik ecoprint sendiri sedikit rumit dan membutuhkan efforts yang sangat tinggi.

“Kami mengkolaborasikan batik ecoprint dengan udeng pacul gowang, batik ecoprint itu sendiri berasal dari tumbuhan untuk motifnya hingga pewarnaannya menggunakan tumbuh-tumbuhan bisa dari daunnya bisa dari batangnya ataupun bunganya. Kemudian batiknya tadi ketika sudah jadi, baru kita membuat kain batik itu menjadi udeng pacul gowang,”ungkapnya.

Baca juga: Atlet Tapak Suci Umsida: Dulu Saya Suka Tawuran, Alhamdulillah Sampai Kancah Internasional

Ide Kolaborasi Batik Ecoprint dan Udeng Pacul Gowang Raih Pendanaan PKM-K 2023

Langkah-langkah pembuatan batik ecoprint

“Diawal kami harus mencari bahan utama yaitu daun yang mengandung tanin tinggi seperti daun jati yang muda, daun jarak atau daun jambu yang tua. Selain itu juga disiapkan pewarna alami, plastik hitam dan kain mori yang berserat alami,” ungkapnya.

  1. Kain mori berserat alami diolah dengan teknik mordan. Mordan adalah teknik merendam kain mori dengan campuran air, cuka, tawas dan tunjung selama kurang lebih 2 jam, semakin lama akan membuat warna akan lebih awet nantinya. Kain di angin-anginkan hingga setengah kering
  2. Jika kain sudah lembab atau sedikit kering, tata kantong plastik hitam yang sesuai dengan ukuran kain. Kemudian di atas plastik itu kami taruh kain mori nya, selanjutnya baru menata daun sebagai motifnya, setelah itu diberi kain warna, kain pewarna yang sudah direndam dengan bubuk pewarna alami. Terakhir kami tutup dengan plastik hitam lagi.
  3. Beberapa lapisan tersebut digulung dengan sangat rapat hingga tidak ada sela udara kemudian ditali.
  4. Setelah itu kain itu tadi akan dikukus dan ditunggu 2 hingga 3 jam.

Saat kain batik sudah termotif sempurna, barulah dibentuk menjadi udeng. Elena dan Dwi Prasetyo yang sebelumnya telah memiliki produk udeng pacul gowang dengan merek Darjoku, tentu sangat berpengalaman dalam pembuatan udeng.

Dengan ide produk yang brilliant ini mereka berhasil mendapatkan pendanaan PKM-K sebesar Rp. 7.050.000. Dana ini selanjutnya akan menjadi modal tambahan Elena melanjutkan bisnis udeng terutama dengan produk baru yaitu batik ecoprint.

“Dana tersebut akan menjadi modal melanjutkan bisnis udeng pacul gowang saya bersama Dwi Prasetyo. Untuk tiga teman lainnya akan membantu jika ada pesanan yang banyak. Beberapa waktu lalu saya juga sudah mengajukan hak paten merek atas produk ini, sudah saya submit tinggal menunggu sertifikatnya,” jelasnya.

Baca juga: Atlet Bela Diri Umsida Muda dan Cantik, Ini Kisah Peraih 20 Lebih Medali

Tantangan yang dihadapi

Saat mengajukan idenya untuk menjadi produk sekaligus judul proposal PKM-K 2023, Elena mempunyai pengalaman yang kurang baik. Idenya hanya dipandang sebelah mata oleh orang orang sekitar. Apalagi untuk mengikuti kompetisi yang bergengsi dan memiliki banyak kompetitor.

Tidak hanya tantangan saat mengajukan proposal PKM-K, pembuatan batik ecoprint juga memiliki tantangan luar biasa baginya.Tidak mudah bagi Elena untuk menemukan komposisi yang tepat membuat batik ecoprint. Elena hingga harus banyak membaca riset bagaimana daun yang tepat agar hasil warna dan bentuk bisa sempurna. Uji cobanya untuk menemukan komposisi yang tepat dari batik ecoprint membutuhkan waktu sekitar 1,5 bulan.

Kisah Kesuksesannya

Kesuksesan Elena ini berawal dari kesulitan ekonomi yang Ia hadapi,  terutama biaya kuliah membuatnya memutar otak untuk mencari pemasukan sampingan. Sejak itu Ia mulai menekuni bisnis udeng pacul gowang berbahan kain batik khas Sidoarjo. Dalam kacamatanya, udeng telah memiliki pasar yang tinggi di Sidoarjo.

“Karena peraturan daerah Sidoarjo untuk para ASN dan orang-orang yang bekerja di kedinasan wajib menggunakan udeng setiap hari Rabu. Ditambah baru-baru ini kami juga mendapatkan kabar bahwa SD negeri juga diwajibkan menggunakan udeng walau hanya untuk beberapa daerah. Membuat saya membaca peluang bisnis yang baik untuk memproduksi udeng pacul gowang,” paparnya.

Kedepannya, Elena akan terus melanjutkan studi dan mengembangkan bisnisnya. Ia juga menyampaikan akan membuka workshop pembuatan produknya ini agar bermanfaat bagi banyak orang.

Mengakhiri sesi wawancara bersama Umsida.ac.id Elena memberikan pesan yang singkat dan menarik kepada pembaca “Pesan saya, jangan malu untuk memulai,” pungkasnya.

Penulis: Rani Syahda

Berita Terkini

medical check up FK Umsida
Gelar Medical Check Up di CFD, Kontribusi FK Umsida Bantu Masyarakat Deteksi Dini Penyakit
July 5, 2025By
ide bisnis himaksida 2
Ide Bisnis Kreatif Para Pelajar Tampil Menginspirasi di Kompetisi Himaksida 2025
July 4, 2025By
Prof Hana dan Para Lulusan FPIP
Para Lulusan FPIP Dapat Wejangan dari Warek 1 Umsida, Siap Menyongsong Masa Depan
July 3, 2025By
yudisium FPIP Umsida
Yudisium FPIP Umsida Periode I 2025, Lulusan Siap Terjun ke Dunia Profesional
July 2, 2025By
lomba matematika Himaksida
Lomba Matematika dan Akuntansi Satukan Logika dan Analisis di Ajang AMC 2025
July 1, 2025By
pembekalan mahasiswa Umsida
Calon Mahasiswa Umsida Lulusan 2025 Dibekali Seminar dan Pendampingan Eksklusif
July 1, 2025By
MoU Umsida dan Pengadilan Agama Sidoarjo 4
MoU Pengadilan Agama Sidoarjo dan Umsida, Sinergi Kembangkan Pendidikan Hukum
June 27, 2025By
motivasi mahasiswa KIP-K Umsida 3
Mahasiswa KIP-K Umsida 2025 Dapat Pesan Ini dari Ketua Senat FMIPA IPB
June 27, 2025By

Riset & Inovasi

pentingnya keamanan pangan 1
Ajak Melek Literasi Keamanan Pangan, Warek 1 Umsida Andil di Pendampingan PSAT
June 30, 2025By
pemeriksaan gigi 1
Gelar Pemeriksaan Gigi Bumil, FKG Umsida Edukasi 22 Ibu untuk Jaga Kesehatan Gigi dan Mulut
June 24, 2025By
tanaman pionir Lumpur Sidoarjo 3
Peneliti Umsida Manfaatkan Tanaman Pionir Sebagai Agen Fitoekstraksi di Lumpur Sidoarjo
June 12, 2025By
FKG Umsida aktif di abdimas 1
Peran Aktif FKG Umsida Kepada Para Lansia, Edukasi Kesehatan Gigi di Usia Senja
June 12, 2025By
potensi Lumpur Sidoarjo 2
Temukan Potensi di Lumpur Sidoarjo, Peneliti Umsida Kolaborasi dengan PPLS
June 11, 2025By

Prestasi

Ikom Umsida juara Silat Apik
Tak Hanya Delegasi Mahasiswa, Ikom Umsida Juga Raih 2 Juara Ini di SILAT APIK PTMA 2025
July 4, 2025By
ikom Umsida potret masyarakat Cirebon
Potret Masyarakat Cirebon dalam Audio Visual, 4 Mahasiswa Ikom Borong Prestasi Silat Apik 2025
July 3, 2025By
ikom Umsida silat apik 3
Ikom Umsida Borong 11 Prestasi di Silat Apik UM Cirebon 2025
July 2, 2025By
Umsida Kampus Islami Terbaik III_11zon
Umsida Jadi Kampus Islami Terbaik III pada Muhammadiyah Higher Education Awards 2025
June 30, 2025By
mahasiswa Administrasi Publik Umsida
Mahasiswa Administrasi Publik Juara 1 Kumite +84 Kg Senior Putra Piala Guberur Jatim Cup
June 28, 2025By