Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mendapat satu lagi penghargaan dalam ajang Muhammadiyah Higher Education Awards 2025 dalam kategori Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) sebagai Kampus Islami terbaik III.
Lihat juga: Pentingnya Pendidikan Karakter Islami Bagi Mahasiswa
Direktur Direktorat Al Islam dan Kemuhammadiyahan (DAIK) Umsida, Dr Muadz MAg mengungkapkan bahwa ini merupakan penghargaan yang didapatkan Umsida di kategori kampus Islami.
“Sebelumnya Umsida juga mendapat penghargaan yang sama (Kampus Islami) di Muhammadiyah Higher education Awards 2022,” terangnya.
Prestasi ini, imbuh Muadz, memiliki makna bahwa Umsida melakukan kegiatan akademik dan penerapan Al Islam dan Kemuhammadiyahan masih relevan dengan capaian-capaian atau indikator dari kampus Islami sebagaimana yang telah ditentukan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
“Artinya, kita telah berjalan sesuai dengan apa yang telah menjadi arah dan visi besar persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya.
Yang kedua, kata Muadz, seluruh komponen dari universitas baik itu dosen, karyawan, hingga mahasiswa, masih memiliki semangat untuk meningkatkan kinerjanya.
Di antara semua PTMA memang berlomba-lomba, tetapi tidak semuanya bisa mendapatkan penghargaan ini. Hal tersebutlah yang membuat kampus-kampus lain saling termotivasi.
“Makna yang paling penting adalah fastabiqul khairat itu harus selalu dilakukan,” jelas Muadz.
Strategi DAIK Umsida Menjaga Iklim Kampus Islami
Menurutnya, ada beberapa strategi DAIK Umsida dalam menerapkan Al Islam dan Kemuhammadiyahan di lingkungan kampus.
Yang pertama yakni cara agar semua komponen di kampus bisa saling mendukung. Dan hal itu tidak hanya semata-mata dari unit kerja atau direktorat saja, tapi semua komponen yang ada di kampus yang saling mendukung.
Karena, katanya, Keagamaan tidak hanya diurusi oleh daik karena di kampus juga terdapat fakultas agama Islam pihak yang menaungi kemahasiswaan yang bekerja sama dalam program-program keagamaan di kampus.
“Jadi komunikasi antara komponen-komponen yang ada di kampus sangatlah penting dalam menjaga iklim Al Islam dan Kemuhammadiyahan,” terang dosen AIK itu.
Untuk koordinasi dengan pihak internal guna menumbuhkan rasa AIK, DAIK Umsida membimbing mahasiswa melalui kegiatan Pendidikan Karakter Mahasiswa Umsida (PKMU).
DAIK juga membuat banyak program kerja sama dengan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Umsida.
“Untuk dosen saya kira sudah berkembang dari kelompok yang hanya mengajar AIK, saat ini kita sudah memiliki tim dosen AIK di masing-masing fakultas yang mengajar Islam dalam disiplin ilmu,” terang Muadz.
Dan strategi terakhir adalah motivasi dari para pimpinan agar apa yang digagas oleh DAIK Umsida tetap relevan dengan cita-cita besar persyarikatan Muhammadiyah.
DAIK Umsida juga mencari strategi-strategi baru untuk meningkatkan kinerja semua komponen untuk mewujudkannya.
Upaya Akademik dan Non-Akademik untuk Cita-Cita Persyarikatan
Muadz menganggap bahwa capaian ini merupakan bagian kecil karena masih ada banyak yang harus dikejar dan dilakukan, baik yang berkaitan dengan capaian akademik maupun non akademik.
“Untuk capaian akademik seperti banyaknya produk dan hasil seperti buku atau riset yang dibuat dosen. Kita tingkatkan hal tersebut dengan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat serta secara nasional melalui lembaga-lembaga AIK di Luar Umsida,” kata Muadz.
Selain itu, tambahnya, DAIK Umsida memiliki jurnal bernama Journal of Islamic and Muhammadiyah Studies (JIMS), yaitu jurnal yang bertujuan untuk berkontribusi pada wacana ilmiah dan mempromosikan pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam tentang Islam dan Muhammadiyah.
Jurnal itu telah direncanakan untuk naik dari Sinta 5 ke Sinta 3 atau 2.
Dalam hal non akademik, DAIK Umsida memiliki strategi dengan cara meningkatkan capaian di bidang halal agar Halal Center Umsida bisa lebih berkembang.
“Untuk rencana jangka panjang, kami akan mengembangkan fasilitas dan pelayanan seperti laboratorium dan peralatan yang digunakan untuk uji halal,” ujar dosen lulusan S2 UMM itu.
Selain pada fasilitas, DAIK Umsida juga akan mengembangkan pelayanannya.
Tak hanya berupa konsultasi, tapi Halal Center Umsida nantinya juga akan melakukan sertifikasi sendiri atau menjadi pemeriksa halal.
“Intinya bagaimana supaya sekolah atau lembaga baik internal maupun eksternal di lingkungan Sidoarjo bisa tertarik pada penciptaan zona halal,” terangnya.
Dari capaian ini, Muadz berharap agar prestasi ini bisa menjadi komitmen bersama melalui koordinasi dengan berbagai pihak baik di ranah formal maupun informal.
Lihat juga: 3 Rangkaian Program Dakwah Terpadu DAIK dan Korkom IMM Umsida di PCM Tarik
“Semua itu merupakan kunci dari visi Umsida dan juga visi besar Persyarikatan Muhammadiyah,” tutupnya.
Penulis: Romadhona S.