Umsida.ac.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata – Terpadu (KKN-T) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kelompok 30 memanfaatkan lahan sempit menjadi area penghijauan melalui media tanam hidroponik di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 5 (TK ABA 5), Desa Bluru Kidul, Kecamatan Bluru Kidul, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (07/08). Kegiatan ini bertema Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pengembangan Pendidikan.
Ide kegiatan penghijauan tanaman dengan media hidroponik dilakukan oleh tim KKN-T kelompok 30 muncul karena adanya inisiasi untuk dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan serta dapat membentuk karakter siswa yang peduli lingkungan. Selain itu tim KKN-T kelompok 30 melihat kurangnya penghijauan pada TK Aisyiyah 5 dan minimnya tempat untuk dilakukan penghijauan.
Sehingga mahasiswa Umsida melalui kegiatan KKN-T ini, berinisiatif untuk membuat tanaman hidroponik sebagai solusi pemanfaatan lahan sempit, karena dengan adanya tanaman hidroponik di sekolah dapat meningkatkan kadar oksigen di udara. Sehingga semakin banyak kandungan oksigen di udara sekitar sekolah akan dapat menciptakan lingkungan sekolah yang bersih, asri, sehat, menyenangkan, serta dapat dimanfaatkan sebagai penghasil sumber bahan makanan organik.
Tanaman hidroponik sendiri dikenal dengan soilless culture atau budidaya menanam tanpa menggunakan tanah dan memanfaatkan air sebagai medianya. Tim KKN-T kelompok 30 mencoba mengembangkan tanaman hidroponik di lingkungan sekolah TK Aisyiyah 5 dengan menggunakan pipa paralon dan air sebagai media tanam.
Adapun rangkaian penanaman hidroponik dimulai dengan menyusun pipa yang sudah dipersiapkan dari pihak sekolah untuk menjadi tempat menanam tanaman, selanjutnya memotong rockwool lalu direndam dengan air dan diletakkan pada wadah semai. Proses selanjutnya yakni membuat lubang kecil pada rockwool, lalu meletakkan bibit secara satu persatu pada tiap tiap lubang. Untuk tanaman sayuran, dimungkinkan untuk menanam dua biji per rockwool. Setelah penyemaiannya yakni melakukan perawatan bibit tanaman. Simpan bibit dengan suhu yang terjaga kelembapannya, kemudian langkah terakhir yaitu pemindahan bibit tanaman. Dari rangkaian proses penanaman hidroponik tersebut, diharapkan program hidroponik ini dapat berjalan secara berkelanjutan sampai dapat memanen hasilnya sendiri.
Sebelumnya, program ini sudah sempat berjalan di TKABA 5 ini, namun pada saat pandemi sudah tidak aktif lagi, sehingga tim KKN-T kelompok 30 mengaktifkan kembali penanaman hidroponik dengan dimanfaatkannya lahan sempit di area sekolah tersebut. Kegiatan ini mendapat antusias tinggi dari pihak sekolah dan mahasiswa tim KKN-T sangat bersemangat dalam melaksanakan kegiatan penanaman hidroponik ini.
“Kegiatan seperti ini amat sangat positif dan berdampak baik, saya selaku Kepala Sekolah di TK ABA 5 ini merasa senang dengan adanya program KKN oleh mahasiswa Umsida yang membantu menghidupkan kembali penanaman secara hidroponik di sini,” tutur Santi, Kepala Sekolah di TK ABA 5.
“Untuk tanamannya sendiri terdapat 2 jenis yang ditanam dikarenakan lahan dan media tanam yang minim. Jadi ada tanaman pakcoy dan kangkung, yang sekiranya dapat diolah kembali menjadi bahan makanan untuk siswa di TK ABA 05 ini,” ujar anggota KKN.
Penulis : Maghfira Dinda & Adizza Irania
Editor : Shinta Amalia Ferdaus