suhu bumi meningkat

2023 Jadi Tahun dengan Suhu Terpanas Sepanjang Sejarah, Ahli Sains Umsida Jelaskan Penyebabnya

Umsida.ac.id – Beberapa wilayah di Indonesia hingga dunia merasakan suhu yang amat panas di tahun 2023. Seperti Amerika, Jepang, Eropa, dan beberapa negara di Asia. Bahkan Nasa mencatat bahwa musim panas tahun ini memiliki suhu terpanas sepanjang sejarah sejak 1880 dengan kenaikan suhu sekitar 1,8 celcius. Ditambah lagi, akhir-akhir ini kerap terjadi kebakaran lahan atau hutan yang dapat menambah naiknya suhu dan mengurangi habitat vegetasi.

Lalu, apakah penyebab naiknya suhu di bumi yang melanda beberapa negara? Apakah pemanasan global jadi satu-satunya sebab? Berikut ahli sains Umsida, Dr Septi Budi Sartika MPd memberikan tanggapan atas peristiwa ini.

Lihat juga: WO Jadi Tersangka Kebakaran Bromo, Dosen Manajemen Event Umsida Beri Tanggapan

Naiknya suhu di bumi tahun ini bisa disebabkan karena adanya El Nino yang menyebabkan pemanasan global. El Nino merupakan fenomena iklim yang ditandai dengan naiknya suhu yang lebih tinggi dari suhu normal. El Nino terjadi saat angin ke arah barat di Samudra Pasifik sangat lemah yang membuat air hangat menumpuk di Pasifik timur.

Sebab lain naiknya suhu bumi adalah adanya gelombang panas yang melanda beberapa negara seperti Meksiko, China, dan beberapa negara di Amerika. Dr Septi akan menjelaskan lebih jauh terkait penyebab terjadinya kenaikan suhu yang cukup tinggi ini.

suhu panas akibat penggundulan hutan

Penyebab naiknya suhu di bumi:

1. Pemanasan global

Pemanasan global sudah menjadi perbincangan karena menjadi salah satu faktor perubahan suhu di bumi. Global warming ini terjadi karena adanya peningkatan suhu atmosfer, laut, dan daratan. Suhu di bumi naik sekitar 1,18 celcius dalam satu abad terakhir. Kadar karbondioksida di udara juga meningkat yang disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia.

“Penyerapan karbondioksida yang baik hanya bisa dilakukan oleh tumbuhan, hanya saja tumbuhan yg mampu menyerap karbon dioksida yg secara optimal masih melalui proses penelitian,” ujar Dr Septi.

Untuk mengatasi hal ini, lanjutnya, bisa memanfaatkan tanaman lidah mertua yang mampu menyerap karbondioksida lebih baik dari pada pohon. 

2. Hutan yang berkurang

Naiknya suhu di bumi juga bisa diakibatkan oleh berkurangnya vegetasi di hutan. Banyaknya tanaman yang berkurang ini disebabkan oleh beberapa hal seperti penggundulan hutan yang digunakan untuk pembangunan, pengambilan kayu secara ilegal di hutan, dan juga kebakaran hutan akibat kemarau panjang.

Tidak adanya vegetasi ini membuat karbondioksida yang seharusnya diikat oleh tanaman di hutan terlepas ke udara hingga membuat suhu menjadi lebih hangat.

Lihat juga: Tanggapi Kasus Rempang, Pakar Hukum Umsida: Mediasi Harus Dioptimalkan

3. Penggunaan AC

“Penggunaan AC juga berdampak pada kenaikan suhu di bumi, AC juga melepaskan karbondioksida ke udara yang merupakan salah satu faktor terjadinya efek rumah kaca,” lanjut dekan Fakultas Psikologi dan Ilmu Pendidikan ini.

Lihat Juga :  Umsida Laksanakan FGD Sinergi Perguruan Tinggi dengan Mitra Implementasi MBKM 2023

Bagian dari AC yang menyebabkan kenaikan suhu bumi adalah freon. Jenis freon yang terdapat pada pendingin ruangan yang berdampak buruk bagi bumi (penipisan lapisan ozon) adalah chloro fluoro carbon (CFC). 

Jika jenis freon ini terus digunakan, maka penipisan ozon akan terus berlangusng. Akibatnya, ozon semakin sulit untuk melindungi bumi dari paparan sinar matahari yang berbahaya dan membuat suhu di bumi semakin panas.

4. Industri yang menggunakan fosil

Fosil merupakan salah satu bahan utama untuk membuat bahan bakar, seperti batu bara, minyak, dan gas alam. Fosil tersebut berasal dari tumbuhan dan hewan yang sudah lama terkubur di dalam bumi dan memiliki banyak manfaat.

Namun, dampak buruk penggunaan fosil sebagai bahan bakar juga memiliki banyak dampak negatif, yang paling banyak ditemui yakni adanya polusi. Penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil akan mengeluarkan banyak karbondioksida, merkuri, dan sulfur dioksida ke udara yang  menyebabkan perubahan iklim.

Perusahaan yang memanfaatkan fosil membuat polusi udara yang cukup berbahaya sehingga bisa menyebabkan emisi gas rumah kaca yang membuat bumi semakin panas. Industri yang menggunakan fosil juga bisa merusak struktur tanah. Hal ini dikarenakan pencarian fosil yang harus mengeruk lapisan tanah cukup dalam agar bisa mendapatkan fosil tersebut untuk keperluan industri.

Selain itu, lahan penghijauan di sekitar akan berkurang apalagi jika bekas tambang itu tidak dibenahi atau hanya sekedar dibiarkan saja. Tentu kawasan tambang menjadi gundul dan tidak bisa kembali seperti semula yang membuat lingkungan semakin panas karena kurangnya tumbuhan.

Lihat juga: Tanggapi Judi Online, Pakar Hukum Umsida: Aparat Bisa Bekerjasama dengan Google

“Sebenarnya, manusialah yg mempunyai andil besar dalam mengerem semua aktivitasnya sehingga tetap memperdulikan alam sekitarnya. Dalam QS Asy-Syura: 27, penyebab kerusakan bumi adalah ulah manusia itu sendiri yang melampaui batas (berlebih-lebihan). Alquran menjelaskan sebagai solusi dengan melestarikan alam sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan tidak berperilaku boros dalam pemanfaatan alam,” lanjut Dr Septi.

Apakah naiknya suhu di tahun 2023 ini bisa diminimalisir ke depannya? Dr Septi mengiyakan hal tersebut namun semua harus kompak. 

meminimalisir suhu bumi

Cara pencegahannya bisa dimulai dari hal kecil, seperti:

  1. Menghemat energi saat penggunaan AC atau menggunakan kipas angin m
  2. Menanam tanaman penyerap karbondioksida khususnya di daerah lawan polusi 
  3. Menanam pepohonan di area industri untuk mencegah polusi
  4. Melakukan reboisasi saat pepohonan di hutan setelah menebang pohon

Lihat juga: Long March Ecoton dan Gabungan Mahasiswa Kritisi Sampah Industri di Kali Brantas

Narasumber: Dr Septi Budi Sartika MPd

Referensi: CNBC Indonesia, Kompas

Penulis: Romadhona S.

Berita Terkini

SDGs Center Umsida
SDGs Center Umsida Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Berkelanjutan Jawa Timur
November 20, 2025By
Apresiasi sekolah partnership Umsida
Umsida Beri Apresiasi untuk Sekolah Partnership yang Berkontribusi dalam Penerimaan Mahasiswa Baru
November 20, 2025By
kick off penerimaan mahasiswa baru Umsida 4_11zon
Umsida Resmi Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2026/2027
November 19, 2025By
magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By

Riset & Inovasi

abdimas Umsidaa desa Gendro 5
Petani dan Peternak Desa Gendro Lebih Maju dengan Pendampingan Umsida
November 14, 2025By
posyandu remaja
Umsida dan Umla Gelar Posyandu Remaja, Pasar Gizi, dan Pencatatan Digital Kohort di Balungtawun Lamongan
November 11, 2025By
Science Techno Park Desa Gendro 2
Desa Gendro Jadi Prototipe Science Techno Park Pertanian Inovatif oleh Dosen Umsida
November 10, 2025By
riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
Program Action FPIP Umsida
Action, Abdimas Gagasan Mahasiswa FPIP Umsida yang Pedulikan Pendidikan Anak Desa
November 1, 2025By

Prestasi

mahasiswa Umsida berkarir di Turki 1
Perjuangan Mahasiswa Umsida Kejar Ketertinggalan, Raih Prestasi, hingga Berkarir di Turki
November 26, 2025By
capaian Simkatmawa Umsida
Umsida Raih Predikat Unggul di SIMKATMAWA 2025, DKA: Capaian Ini Milik Mahasiswa
November 25, 2025By
perjalanan juara 1 pilmapres jadi lulusan berprestasi
Perjalanan dari Juara 1 Pilmapres PTMA Hingga Jadi Wisudawan Berprestasi
November 25, 2025By
mahasiswa MIK angkat isu kesehatan mental
Angkat Isu Kesehatan Mental, Mahasiswa MIK Umsida Juara 3 Tingkat Nasional
November 25, 2025By
mahasiswa IMEI jadi lulusan berprestasi
Dari Mahasiswa Kupu-Kupu, Hingga Jadi Wisudawan Berprestasi Bersama IMEI Team
November 24, 2025By