Umsida.ac.id – Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan dalam penguatan Agroindustri perlu di realisasikan. Hal ini dijelaskan Dr Hindarto SKom MT (Pakar Artificial Intelligent Umsida), dalam acara Seminar Nasional Sains dan Teknologi (Saintek) (SENASAINS III) yang diselenggarakan oleh Fakultas Saintek Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Rabu (27/10).
Pada kesempatannya, Dekan Saintek Umsida menjelaskan cara kerja kecerdasan buatan. “Kita memberikan algoritma data kepada suatu mesin, kemudian mesin tersebut bekerja sesuai dengan keinginan kita, oleh karena itu, teknologi ini sangat diperlukan oleh masyarakat modern, untuk memudahkan pekerjaan, ” ujarnya.
Adapun disiplin ilmu yang masuk kedalam kecerdasan buatan. “Seperti psikologi, matematika, ilmu komputer, philosophy, dan ilmu yang paling mendasar adalah ““Natural Language Processing (NLP), Computer Vision, robotika, game, sistem pakar, jaringan syaraf tiruan, dan logika fuzzy,” tutur Hindarto.
Tidak hanya itu, sekarang ini banyak aplikasi yang menggunakan kecerdasan buatan. “Sebagai contoh kita ingin memeriksa kondisi kesehatan tubuh ke dokter, sekarang ini hanya lewat aplikasi healthcare kita bisa mengecek suhu tubuh, gulah darah, tekanan darah, dan keluhan lainya,” jelasnya.
Contoh selanjutnya adalah automobile. “Mobil tesla merupakan salah satu bentuk aplikasi kecerdasan buatan, yang mana, mobil tersebut bisa berjalan dengan sendirinya dengan bantuan sensor yang terhubung di kamera, dari segi keamananya sudah terjamin, yang paling menarik adalah penggunaan bahan bakar listrik,” ujarnya.
Selain aplikasi, inovasi teknologi Agroindustri juga sangat penting untuk dilakukan dalam menerapkan kecerdasan buatan. “Salah satunya adalah drone tanpa awak pembasmi hama tanaman, akhir-akhir ini petani sering gagal panen karena hama yang merugikan, maka dari itu adanya drone ini kita bisa mengontrol secara otomatis tentang penyemprotan pembasmi hama, agar tanaman kembali subur,” jelasnya.
Kemudian dalam pengontrolannya kita perlu surveillance dalam sektor pertanian. “Sebagai sistem pengawasan dan keamanan surveillance juga diperlukan petani untuk mengawasi tanamannya serangan hama, keadaan cuaca, persediaan air terhubung menjadi sebuah satu sistem,”tutur Dosen Umsida.
Yang terakhir, ia berharap Umsida mampu dalam meningkatkan kecerdasan buatan. “Semoga di Umsida baik dosen maupun mahasiswa mampu mengembangkan dan temuan baru tentang kecerdasan buatan, sesuai dengan intruksi Rektor Umsida,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana