Umsida.ac.id – Bank Syariah Indonesia (BSI) menyalurkan dana modal kepada UMKM. Hal ini diungkap Wahyu Krido Utomo dalam Webinar bertema peran lembaga keuangan syariah dalam akselerasi kinerja UMKM, diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Rabu (3/11).
Branch Manager Bank Syariah Indonesia (BSI) Surabaya Basuki Rahmat mengungkapkan rasio UMKM Bank BSI. “Kita mempunyai kewajiban untuk meminjamkan dana modal kepada UMKM, saat ini rasio UMKM meningkat sebesar 22%, dan masih seimbang jika dilihat dari keseluruhan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan model bisnis BSI. “Yang bisa di tawarkan kepada UMKM adalah investor atau penghimpun dana, baik perorangan maupun institusi, kemudian dikembangkan menjadi deposito, tabungan, giro, dan andapun penyaluran dananya, salah satunya kepada UMKM,” terangnya.
Adapun produk pembiayaan mikro BSI yaitu usaha mikro seperti akad murabahah akad IMBT, akad MMQ, plafon sampai dengan 200 juta dan BSI Kur seperti super mikro, mikro, dan kecil plafon sampai dengan 500 juta.
Selain itu, BSI mempunyai digitalisasi pembiayaan mikro. “Berupa Aplikasi yang mana didalamnya terdapat pembiayaan terdiri dari proses input data nasabah hingga putusan melalui media smartphone,” tuturnya.
kemudin fitur yang bisa digunakan aplikasi tersebut adalah menu pemrakarsa, menu pemutus, monitoring kinerja marketing dan unit usaha, data nasabah kelolaan, dan histori aplikasi pembiayaan. “Saya harap pelaku UMKM bisa menggunakan aplikasi tersebut,” ujar Branch Manager BSI Surabaya Basuki Rahmat.
Lebih lanjut, Produk pembiayaan BSI untuk UMKM. “Adapun program pembiayaan segmen UMKM dari non linkage seperti BSI mitra EDU, BSI mitra Alkes, BSI mitra modal kerja dan investasi, BSI mitra SBSN, dan dari linkage seperti BSI mitra linkage, BSI mitra kopkar, BSI mitra sawit,” terangnya.
Yang terakhir, ia berharap UMKM dapat memaksimalkan seluruh fitur BSI. “Semoga pelaku UMKM bisa bekerjasama dengan baik terkait peminjaman modal usaha, dan BSI terus meningkatkan modal untuk UMKM setiap tahunnya, akan tetapi yang terpenting sinergi antar lembaga harus terjalin,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana