didikan orang tua

5 Cara Orang Tua Mendidik Anak di Era Digital Menurut Dosen Umsida

Umsida.ac.id – Mengacu pada Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Lely Ika Mariyati MPsi Psikolog, salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) andil dalam pelaksanaan pengabdian masyarakat. Ia menjadi pembicara dalam sebuah pertemuan kegiatan akhir tahun penerimaan rapor di SD Muhammadiyah Plus Mojokerto pada Sabtu, (22/06/2024). 

Baca juga: Penggunaan New Media di Kalangan Orang Tua Milenial dalam Mengasuh Anak

Dalam kesempatan ini, ia memberikan edukasi kepada komunitas orangtua di SD Muhammadiyah Plus Mojokerto yang membahas mengenai tema cara Parenting “Kiat Sukses Mendidik Anak Menjadi Generasi Digital Yang Berkarakter”.

Acara ini disambut baik oleh para audiens. Hal itu dibuktikan dengan adanya antusias wali murid yang bertanya perihal persoalan mendidik anak-anak mereka. Ada satu momen ketika salah satu orang tua murid tersebut bertanya tentang perbuatannya yang tidak disengaja hingga menyakiti hati si kecil. Juga solusi untuk mengobati sakit hati anak atas perbuatan orang tuanya.

Menanggapi lontaran pertanyaan itu, dosen prodi Psikologi yang akrab disapa Lely tersebut mengatakan, “Pada dasarnya, anak-anak itu memiliki sifat pemaaf yang lebih cepat dan mudah daripada orang dewasa, apalagi memaafkan orangtuanya, itu lebih mudah bagi mereka,”.

Meminta maaf ini, imbuhnya, adalah modal awal bagi orang tua, sehingga ketika meminta maaf kepada anak diperlukan alasan yang mudah dimengerti. Cara penyampaiannya pun berbeda, harus dengan lembut.

“Misalnya orang tua pernah mencubit atau memukul anak, maka meminta maafnya dengan cara dipijat dan dielus bagian yang disakiti tersebut. Selanjutnya, orang tua mengajak komunikasi untuk sama-sama saling mengingatkan, kita mengingatkan anak-anak dan sebaliknya,” terang Lely.

Mendidik anak itu mudah, asal tahu ilmunya

didikan orang tua

Lely menjelaskan, “Kita hidup itu berbeda zaman, semakin berkembangnya zaman yang memasuki revolusi industri 4.0, segala akses dapat dilakukan dengan mudah melalui penggunaan teknologi. Perkembangan zaman ini mempengaruhi peningkatan penggunaan handphone dan internet oleh anak-anak sehingga mereka kecanduan atau ketergantungan handphone yang merubah perilaku, karakter, dan moral anak ke arah negatif, ”.

Oleh karena itu, sambungnya, didiklah anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu. Menurutnya yang didasarkan pada hasil riset penelitian mengatakan bahwa kebanyakan orang tua sering berteriak marah pada anak, berceramah panjang lebar pada anak, dan memaksakan sesuatu pada anak. 

Padahal, tipe anak-anak adalah mereka aktif, tidak bisa diam mendengarkan dengan lama, kemampuan akal anak mencerna bahasa juga masih terbatas. Pengasuhan ini termasuk dalam pengasuhan yang tidak efektif bagi anak-anak yang berdampak pada permasalahan perilaku, rendahnya kepercayaan diri, tidak mandiri, sulit mengendalikan emosi. Bahkan menghambat perkembangan wicara anak (anak mengalami speech delay karena kurang stimulasi orang tua di pengasuhannya).

Baca juga: Cara Meningkatkan Sinergi Orang Tua dan Guru dalam Program Deteksi Perkembangan Anak

Lihat Juga :  Gigi Susu Rusak Bisa Picu Masalah Jangka Panjang? Ini Kata Dokter Spesialis Gigi Anak Umsida

“Keluarga sebagai madrasah pertama dan utama bagi anak perlu menerapkan pengasuhan yang efektif. Pengasuhan efektif telah ditunjukkan oleh Para Rasul Ulul Azmi. Pada Nabi Nuh mengajarkan bagaimana orangtua dapat mencontohkan dan mengajak anak, serta mengarahkan anak untuk selalu pada perilaku yang benar dan meninggalkan keburukan,” ucapnya. 

Juga pada masa Nabi Musa dan Isa yaitu mendidik anak dengan membentuk karakter akhlaknya. Nabi Ibrahim mengajarkan mengenai penggunaan komunikasi efektif pada anak. Pada Nabi Muhammad memetakan tiga usia mendidik anak.

Yang pertama ketika anak berusia 0-7 tahun, orang tua mendidikan bagaikan raja yang dimanjakan dan disiapkan segala kebutuhannya. Lalu ketika mereka menginjak usia 8-14 tahun, didik anak bagaikan tahanan yang harus dibatasi dan diajak berpikir. Dan di usia 15 tahun ke atas, mendidik anak sebagai sahabat yang dibekali dengan keahlian hidup, dipercayakan tanggungjawab,dan berbicara dari hati ke hati.

Cara orang tua mendidik anak

didikan orang tua

Menanggapi topik pada sharing parenting mendidik anak menjadi berkarakter di era digital, dosen yang dengan latar belakang dan pengalaman yang luas di bidang psikologi perkembangan anak ini mengatakan bahwa sebagai orangtua di zaman perkembangan teknologi yang begitu cepat, maka ada 5 macam cara untuk mendidik anak dalam penggunaan teknologi dan media digital. 

  • Pertama, orangtua memberikan batasan aturan penggunaan handphone pada anak melalui pembentukan jadwal aktivitas harian yang disepakati bersama anak dan penuh ketekunan dalam melaksanakannya.
  • Kedua, orangtua perlu meningkatkan pengawasan pada setiap konten yang diakses anak.
  • Ketiga, orangtua perlu menegakkan pembiasaan melakukan sholat 5 waktu pada anak. Anak berusia 7 tahun sudah seharusnya diperintah untuk melaksanakan sholat. Saat mereka berusia 10 tahun jika tidak sholat perlu hendaknya orangtua memukul dan hal itu diperbolehkan menurut ajaran mendidik anak ala Rasulullah Saw.
  • Keempat, anak diajari etika dalam menggunakan media digital, mulai dari membiasakan menjaga rahasia dan sopan santun saat berkomunikasi secara online atau jarak jauh.
  • Kelima, orangtua perlu mengalihkan aktivitas bermain handphone pada anak ke aktivitas fisik yang menarik, seperti berolahraga, membaca buku, diajak bermain.

Dapat disimpulkan bahwa mendidik anak itu mudah, tapi asal tau caranya. Kemudian pentingnya mengingatkan anak tanpa harus marah-marah, tapi harus berkata-kata dengan baik. Mereka juga tidak boleh ditakut-takuti, melainkan diajak untuk berkomunikasi dan belajar mengkomunikasikan segala bentuk keresahan dan permasalahan yang dialaminya dengan baik-baik. 

Baca juga: Bagaimana Peran Orang Tua di 1000 HPK Anak agar Terhindar Stunting

Anak ditunjukkan dan dibantu untuk memahami setiap konsekuensi dari perilaku yang akan dipilihnya agar terbiasa dengan perilaku yang baik. Mengkomunikasikan segala hal dengan baik, maka akan menghadirkan kebahagiaan.

Sumber:  Lely Ika Mariyati MPsi Psikolog

Penyunting: Romadhona S.

Berita Terkini

SDGs Center Umsida
SDGs Center Umsida Dorong Hilirisasi Riset untuk Pembangunan Berkelanjutan Jawa Timur
November 20, 2025By
Apresiasi sekolah partnership Umsida
Umsida Beri Apresiasi untuk Sekolah Partnership yang Berkontribusi dalam Penerimaan Mahasiswa Baru
November 20, 2025By
kick off penerimaan mahasiswa baru Umsida 4_11zon
Umsida Resmi Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2026/2027
November 19, 2025By
magister ilmu komunikasi Umsida 1
Launching Magister Ilmu Komunikasi Umsida, Pendaftaran Sudah Dibuka!
October 28, 2025By
muhammadiyah
Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa Ramadan 2026 pada 18 Februari
October 23, 2025By
S2 Ilmu Komunikasi Umsida
S2 Ilmu Komunikasi Umsida Sudah Buka, Siap Cetak Pakar New Media
October 13, 2025By
prodi sains data
Umsida Resmi Buka S1 Sains Data, Siap Buka Peluang Data Analyst
October 11, 2025By
pendampingan korban Ponpes Al Khoziny
Keluarga Korban Ponpes Al Khoziny Panik, Bramasgana Umsida Dampingi 4 Hari
October 4, 2025By

Riset & Inovasi

abdimas Umsidaa desa Gendro 5
Petani dan Peternak Desa Gendro Lebih Maju dengan Pendampingan Umsida
November 14, 2025By
posyandu remaja
Umsida dan Umla Gelar Posyandu Remaja, Pasar Gizi, dan Pencatatan Digital Kohort di Balungtawun Lamongan
November 11, 2025By
Science Techno Park Desa Gendro 2
Desa Gendro Jadi Prototipe Science Techno Park Pertanian Inovatif oleh Dosen Umsida
November 10, 2025By
riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
Program Action FPIP Umsida
Action, Abdimas Gagasan Mahasiswa FPIP Umsida yang Pedulikan Pendidikan Anak Desa
November 1, 2025By

Prestasi

mahasiswa lolos 3 pendanaan besar
3 Pendanaan Besar Antarkan Mahasiswa Ini Jadi Wisudawan Berprestasi
November 22, 2025By
pesan menyentuh wisudawan
Dari Jerih Payah Sang Bunda, Tumbuh Wisudawan Umsida yang Pantang Menyerah
November 17, 2025By
Riset dan Abdimas Umsida raih klaster mandiri
Riset dan Abdimas Umsida Masuk Klaster Tertinggi Perguruan Tinggi Nasional 2026
November 13, 2025By
riset dan abdimas umsida
Umsida Raih Penghargaan Atas Kinerja Riset dan Abdimas LLDIKTI Wilayah 7
November 4, 2025By
inovasi laboran MIK Umsida
Inovasi Augmented Reality Laboran MIK Umsida Antarkan Prestasi Gemilang
October 28, 2025By