Umsida.ac.id – Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, ternyata memiliki kecantikan alam yang indah. Dan ternyata, di sana terdapat banyak sumber mata air. Tapi sayang, tak banyak orang yang mengetahui keberadaannya.
Oleh karena itu, Mahasiswa KKN-P kelompok 33 berinisiatif membuatkan plang penunjuk jalur menuju enam sumber air yang ada di desa tersebut, Sabtu (24/2/2024)
“Pembuatan dan pemasangan arah jalan ini bertujuan untuk memudahkan para pengunjung dan masyarakat sekitar yang ingin berkunjung ke beberapa sumber air ini,” ujar Arrizqi Fauzy Aufar selaku koordinator proker pariwisata.
Lihat juga: Permudah Akses, KKN 29 Buat Penunjuk Jalur dan E-Tiket Gn. Penanggungan Via Kedungudi
Selain untuk pemenuhan fungsional, tiang plang penunjuk arah tempat dapat menjadi salah satu bagian dalam memperindah tata letak air sumber. Program kerja tersebut dilakukan selama tiga hari. Mulai dari sebagian anggota melakukan survey dalam mendata nama-nama sumber mata air. Lalu sebagian lainnya melakukan pembuatan plang tersebut.
Tujuan dari Program Pemasangan Plang
Adanya penamaan plang penunjuk jalan dapat digunakan sebagai informasi yang penting dalam penunjuk arah, nama jalan, atau untuk keperluan lainnya seperti mengenali suatu lokasi. Di sisi lain, tujuan dari pemasangan plang untuk memberikan informasi kepada masyarakat dan pengguna jalan lainnya yang ingin mencari dimana tempat lokasi atau wilayah sumber air di desa Selotapak.
Sumber mata air yang tersembunyi
Di desa Selotapak sendiri terdapat enam sumber air tersembunyi yang biasa digunakan warga sekitar. Diantaranya seperti Sumber Rawur, Sumber Ubalan, Sumber Towo 1, Sumber Towo 2, Sumber Gondang, dan Sumber Nongko.
Keenam sumber air yang beragam ini letaknya berjauhan dan dekat dengan pemukiman warga. Walau akses menuju sumber mata ini terbilang mudah dan sudah terdapat jalur khusus, tapi tak banyak orang yang mengetahui letak sumber mata airnya. Oleh karena itulah, penting adanya papan penunjuk jalur bagi warga hingga wisatawan yang ingin berkunjung.
Lihat juga: Buat Bank Sampah, KKN-P 53 Umsida Jaga Kebersihan Lingkungan
Kebanyakan aliran air tersebut berbentuk seperti dam, tidak berupa aliran air yang besar atau berarus kuat, tidak juga seperti percikan air yang berdebit kecil.
“Awalnya, sumber mata air ini hanya digunakan untuk keperluan sehari-hari masyarakat saja. Tapi ada beberapa yang dimanfaatkan sebagai destinasi wisata, seperti Sumber Towo 2 dan Sumber Ubalan,” lanjut mahasiswa yang akrab disapa Afa ini.
Kedua sumber mata air ini, tutur Afa, tidak dikenakan biaya sama sekali untuk mengaksesnya. Namun sama seperti sumber mata air lainnya, kedua mata air ini masih belum diketahui banyak orang alias hidden gem. Di wisata Sumber Towo 2, biasanya menjadi pilihan wisata warga sekitar saja. Aliran air yang cukup banyak ini juga berfungsi sebagai alat irigasi sawah.
Respon dari pihak desa dan warga
Kepala Desa Selotapak, Agus Sugiono menyampaikan, “Kegiatan yang dilakukan mahasiswa ini sangat membantu masyarakat dan para pengunjung. Dari sini mahasiswa bisa belajar membuat kegiatan yang bersifat membangun kualitas dan kuantitas mereka dalam menganalisis kebutuhan khalayak,”.
Lihat juga: 21 Balita Terindikasi Stunting dan Ibu Malu ke Posyandu, KKN 53 Umsida Gelar Seminar Kesehatan
Adapun pendapat dari salah satu perangkat desa Eko Mulyono menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan Kelompok 33 adalah kegiatan yang memudahkan pengoperasian operasional dalam melengkapi fasilitas desa.
“Harapannya plang arah jalan ini dapat berfungsi selayaknya dan menjadi kenangan-kenangan dari mahasiswa KKN-P Kelompok 33,” tuturnya.
Penulis: Trio Boris K.
Penyunting: Romadhona S.