Umsida.ac.id – Pada malam inagurasi Forum Ta’aruf Mahasiswa (Fortama) pada Ahad, (28/9/2025), tidak hanya menjadi momen pengenalan kampus, tetapi juga diwarnai dengan pengukuhan Brand Ambassador Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (BA Umsida).
Lihat juga: Lengkapi Fasilitas, 1.061 Beasiswa, Hingga Gentarkan Dukungan Palestina Warnai Fortama 2025
BA Umsida merupakan sebuah program yang bertujuan untuk memperkuat branding, meningkatkan engagement dengan calon mahasiswa, serta menghadirkan figur mahasiswa yang mampu mewakili semangat, prestasi, dan karakter kampus pencerah.
Terdapat tujuh mahasiswa terpilih yang menjadi BA Umsida yang bernama Sapta Pencerah.
Sapta dalam nama tersebut melambangkan 7 fakultas yang dinaungi oleh Umsida. Sedangkan pencerah merupakan tagline yang merepresentasikan Umsida yakni Kampus Pencerah.
BA Umsida, Wajah Kampus Pencerah
Kepala Seksi Branding Umsida, Denny Ade Candra SIKom menjelaskan bahwa BA Umsida hadir lantaran branding universitas yang membutuhkan wajah untuk mengenalkan kampus ke khalayak yang lebih luas.
“Ini juga merupakan langkah digital PR kami untuk menjembatani informasi dari kampus ke masyarakat,” terangnya.
Selain itu, lanjut Denny, pengenalan kampus melalui konten media sosial sangat perlu dikembangkan untuk menarik perhatian generasi saat ini.
Untuk membuat BA Umsida ini, Denny yang di bawah naungan Sekretariat Universitas, menggaet unit-unit lain yang relevan dengan program ini.
“Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak. Kami menggandeng Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni sebagai pendataan mahasiswa,” ujarnya.
Selain itu, tim branding Umsida juga menggandeng para dosen dan pihak fakultas mengingat nantinya, apapun yang berkaitan dengan fakultas, harus diekspos.
“Jadi para BA Umsida nantilah yang menggali dan mengolah semua hal yang ada Prodi dan fakultas untuk dikenalkan ke publik,” terangnya.
Perdana dibuat, Denny melihat antusias para mahasiswa yang sangat tinggi untuk bergabung menjadi BA Umsida.
Hal tersebut terlihat dari banyaknya pendaftar yang di luar ekspektasinya.
Proses Seleksi Ketat
Proses seleksi BA Umsida dilakukan dengan sangat ketat. Denny menyebutkan bahwa meskipun banyak peminat yang mendaftar, hanya mereka yang memenuhi kriteria akademik, sikap, soft skill, dan hard skill yang terpilih.
“Kami memilih calon BA berdasarkan berbagai aspek penting, karena mereka akan menjadi wajah Umsida,” jelas Denny.
Ketatnya proses seleksi juga menjadi penting karena ke depannya, Denny menyebut bahwa BA Umsida akan dibentuk sebuah paguyuban, jadi akan dilakukan pengkaderan di tiap tahun.
“Ini masih tahun pertama kita membuat program ini. Tentu masih ada banyak hal yang perlu diperbaiki agar tahun berikutnya lebih baik,” tutur staf yang sedang menempuh pendidikan S2 itu.
Dengan adanya BA ini, Denny berharap branding universitas menjadi lebih baik dan program ini bisa terus berlanjut.
Pengalaman Baru Menjadi Bagian dari BA di Dunia Akademik
Salah satu BA Umsida yang juga terpilih menjadi BA favorit adalah Shira Putri Amalia, seorang mahasiswi program studi Ilmu Komunikasi.
Ia mengikuti BA Umsida lantaran ketertarikannya di dunia BA yang sebelumnya pernah ia tekuni.
“Apalagi ini BA di bidang akademik ya, bukan brand seperti sebelumnya, jadi ingin mendapat pengalaman baru juga,” ujarnya.
Walau pernah berkecimpung di dunia yang sama sebelumnya, Shira mengaku bahwa menjadi BA kampus cukup berbeda.
Dalam menjadi BA kampus, ia tak hanya mempersiapkan segi visual saja seperti jenis BA lainnya, tapi Shira juga juga harus memiliki kemampuan dalam bidang digital branding.
“Apalagi nantinya kami juga harus mengetahui semua elemen yang ada kampus, mulai dari Prodi, fakultas, unit, hingga universitas,” jelas mahasiswa semester 7 itu.
Lihat juga: Semangat UKM Umsida Kenalkan Organisasi kepada Mahasiswa Baru
Menjadi bagian dari BA Umsida, Shira berharap masyarakat bisa lebih mengetahui semua hal tentang Umsida dengan cara yang mudah, melalui konten yang sederhana namun tetap informatif.
Penulis: Romadhona S.