Umsida.ac.id – Perjalanana panjang para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) ditutup dengan khutbatul wada oleh Prof Dr A Dzo’ul Milal MPd pada rosesi Wisuda ke-46 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) tahun akademik 2025–2026.
Dalam khutbah penutupnya, Prof Milal memberikan tujuh pesan sebagai bekal akhir bagi para wisudawan dan wisudawati yang resmi dikembalikan kepada orang tua untuk melanjutkan perjalanan baru di tengah masyarakat.
Lihat juga: Pesan Haru Wisudawan Umsida: Kisah Kehilangan yang Berubah Menjadi Kekuatan
Ia mengingatkan bahwa para lulusan kini memasuki “dunia nyata” yang tidak selalu ramah.
“Dunia nyata itu bagi sebagian indah, namun bagi sebagian juga tidak,” ujarnya.
Meski demikian, lanjutnya, Umsida telah menunaikan tugas formalnya dalam memberikan ilmu, keterampilan, dan sikap mulia.
Ia juga menitipkan amanah kepada para orang tua.
Setelah dikembalikan kepada wali masing-masing, Prof Milal berharap agar putra-putri mereka terus dibina, diasah kompetensinya, dikembangkan profesinya.
Tiga Pesan Pertama dari Al-Qur’an

Dalam khutbahnya, Ketua Pimpinan daerah Muhammadiyah (PDM) Sidoarjo itu memaparkan tujuh pesan utama, tiga di antaranya merujuk pada QS. Al-Jumu’ah ayat 10.
Pesan pertama adalah agar para wisudawan “bertebaran di muka bumi”, menjelajah seluas-luasnya, mencari pengalaman, memperluas jaringan, dan tidak menjadi “jago kandang”.
Menurutnya, pengalaman luas akan meningkatkan kemanfaatan hidup setelah memperoleh gelar.
Pesan kedua adalah mencari karunia Allah dalam bentuk apa pun, baik rezeki material maupun immaterial seperti ketenangan, cinta, dan kasih sayang.
Sementara pesan ketiga mengajak lulusan untuk senantiasa berdzikir dan berdoa.
“Ingatlah Allah selalu, dimanapun dan kapanpun. Resapi dalam hati, visualisasikan dalam pikiran, ucapkan di lisan, dan diwujudkan dalam perbuatan,” pesannya.
Jika tiga hal ini dilakukan, Prof Milal menegaskan bahwa janji Allah bagi orang-orang beruntung akan menyertai mereka.
Berpikir Positif dan Bertawakal Sejak Awal
Pesan keempat adalah selalu berpikir positif dan menghindari pikiran negatif. Menurutnya, jika seseorang terus berpikiran negatif, maka pikiran tersebut akan terwujud menjadi realitas.
“Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa kalian akan diijabah. Karena Allah tidak menyukai tidak menerima doa dari hati-hati yang lalai,” tutur anggota BPH Umsida itu.
Pesan kelima terkait ikhtiar dan tawakal.
Prof Milal menekankan bahwa tawakal bukan dilakukan setelah usaha selesai, tetapi berjalan berdampingan sejak awal.
Ia mengutip QS. Al-Anfal ayat 2 tentang ciri orang beriman sejati, yakni “kepada Tuhannya mereka bertawakal.”
Dua Pesan Paling Penting Prof Milal

Di akhir orasi, Prof Milal menyampaikan pesan keenam dan ketujuh yang ia sebut sebagai pesan paling penting.
Ia bahkan mengajak seluruh wisudawan meletakkan tangan di pundak teman di sebelah kanan dan mengucapkannya bersama-sama.
“Sesibuk apa pun kamu, jangan pernah tinggalkan salat. Sesibuk apa pun kamu, sempatkan untuk membaca Al-Qur’an,” ujarnya mendikte pra wisudawan.
Pesan yang sama juga ia titipkan kepada para wali wisudawan agar terus disampaikan kepada putra-putri mereka.
Ia menutup khutbah dengan kalimat yang menenangkan sekaligus meneguhkan.
Lihat juga: Berjuang Bersama Sang Bunda Sejak 2 Bulan Jadi Kekuatan Wisudawan Ini
“Kalau kalian sudah melaksanakan dua pesan terakhir tadi, maka urusan hidup kalian sudah kelar. Tidak ada kesusahan dalam hidup. Jika masih menemuinya, maka perbaiki salat dan bacaan Al-Qur’annya,” pungkasnya.
Penulis: Romadhona S.


















