Umsida.ac.id – Ada banyak cara yang bisa dilakukan agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terasa menyenangkan bagi siswa. Dalam hal ini, kualitas guru adalah faktor penting bagi pencapaian siswa salah satu kualitas yang harus dimiliki guru adalah kemampuan sosial yang baik, yakni dengan menjalin inetraksi dan orang lain melalui komunikasi verbal dan nonverbal.
Seperti yang tertuang dalam riset salah satu dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Dr Akhtim Wahyuni MAg yang berjudul The Power of Verbal and Nonverbal Communication in Learning. Dalam penelitian ini dijelaskan tentang pentingnya menerapkan komunikasi verbal dan nonverbal kepada siswa dan teknik yang digunakan untuk mengajar di kelas.
Pengertian komunikasi verbal dan nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah segala bentuk komunikasi yang tidak menggunakan kata-kata atau bahasa dalam menyampaikan informasi. Contoh komunikasi non verbal adalah penggunaan bahasa tubuh, isyarat, ekspresi wajah, gerakan, kontak mata, dan elemen lain untuk menyampaikan pesan.
Sedangkan komunikasi verbal adalah penyampaian pesan atau informasi yang menggunakan kata-kata baik lisan maupun tertulis. Jenis komunikasi ini melibatkan penggunaan bahasa, baik dalam bentuk lisan maupun tertulis. Misalnya saat berpidato, menulis surat, atau pesan teks.
Teknik penyampaian komunikasi verbal dan nonverbal di kelas
Dalam menyampaikan materi, guru bisa menyampaikan teknik komunikasi verbal dan nonverbal agar materi pembelajaran lebih mudah diterima oleh siswa.
Teknik yang bisa digunakan untuk mengajar menggunakan komunikasi nonverbal diantaranya:
- Gerakan tubuh
Gerakan tubuh yang terkontrol dapat membantu dalam menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan menarik perhatian siswa. Namun, berhati-hatilah agar gerakan tidak terlalu berlebihan sehingga tidak mengganggu atau membingungkan.
- Ekspresi wajah
Menggunakan ekspresi wajah yang sesuai dengan konteks pembicaraan dapat membantu menyampaikan emosi dan sikap secara lebih jelas. Misalnya, mengangguk untuk menunjukkan persetujuan atau mengangkat alis untuk menunjukkan keheranan.
- Proxemics
Pengaturan jarak fisik antara guru dan siswa juga dapat mempengaruhi komunikasi nonverbal. Menjaga jarak yang tepat dapat menciptakan rasa nyaman dan menghormati antara guru dan siswa.
- Intonasi suara
Selain kata-kata yang digunakan, intonasi suara juga merupakan bagian penting dari komunikasi nonverbal. Mengubah intonasi suara untuk menekankan kata-kata penting atau menyampaikan emosi dapat membuat pesan menjadi lebih menarik dan mudah dipahami.
Contoh kegiatan komunikasi nonverbal yaitu:
- Para siswa diajak berdiskusi tentang makna Gerakan tubuh dan ekspresi yang ditunjukkan oleh guru melalui gambar atau materi lainnya
- Setelah itu para siswa meniru secara fisik dan emosi
- Siswa diundang untuk menonton sebuah video tanpa suara membahas bahasa tubuh hubungan emosi dan perasaan lalu mereka diinstruksikan untuk membuat dialog
- Siswa membuat dialog hanya dengan menggunakan gesture dan ekspresi
- Setelah itu guru menyempurnakan dialog berdasarkan hasil observasi siswa
- Lalu mereka berpasangan saling mendengarkan selama 30 menit hanya menggunakan respon non verbal
Sedangkan untuk teknik mengajar menggunakan komunikasi verbal, guru bisa menggunakan cara sebagai berikut:
- Penyampaian yang jelas dan tepat
Guru harus menyampaikan informasi dengan jelas dan tepat. Mereka perlu menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh semua siswa dan menghindari penggunaan jargon atau kata-kata yang rumit.
- Keterbukaan dan keterlibatan
Guru perlu terlibat secara aktif dengan siswa dan menunjukkan keterbukaan dalam berkomunikasi. Mereka dapat mengajukan pertanyaan terbuka kepada siswa untuk memulai percakapan dan mengundang partisipasi aktif dari seluruh kelas.
- Penggunaan alat bantu visual
Penggunaan alat bantu visual seperti slide presentasi, papan tulis interaktif, atau multimedia dapat membantu menyampaikan informasi dengan lebih jelas dan menarik perhatian siswa.
Lihat juga: Menurut Riset Dosen Umsida, Ini 5 Penyebab Siswa Membolos Sekolah
- Keterlibatan Aktif
Guru dapat mendorong keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berdiskusi, berkolaborasi, dan berbagi ide.
Pentingnya komunikasi verbal dan nonverbal dalam KBM
Komunikasi verbal dan nonverbal merupakan salah satu cara agar kegiatan pembelaajaran menjadi lebih menyenangkan dan siswa tidak mudah merasa jenuh. Oleh karena itu, berikut pentingnya menerapkan pola komunikasi verbal dan nonverbal kepada siswa.
Komunikasi non verbal
Komunikasi nonverbal guru kepada siswa sangat penting karena dapat mempengaruhi pemahaman dan motivasi siswa. Berikut alasan pentingnya komunikasi nonverbal:
- Mengkomunikasikan emosi dan sikap
Ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh guru dapat menyampaikan emosi dan sikap secara langsung kepada siswa. Misalnya, senyum guru dapat mengindikasikan kehangatan dan dukungan, sementara bahasa tubuh yang tegang mungkin menandakan kegelisahan atau ketegangan.
- Mengontrol dan memotivasi kelas
Postur tubuh, gerakan, dan ekspresi wajah guru dapat mempengaruhi atmosfer kelas secara keseluruhan. Guru yang menampilkan sikap yang positif dan energik dapat meningkatkan motivasi siswa dan membantu menjaga kelas tetap terorganisir dan produktif.
- Mendukung keanekaragaman kultural
Dalam situasi di mana siswa berasal dari berbagai latar belakang budaya, komunikasi nonverbal dapat membantu dalam memahami dan merespons perbedaan budaya. Sebagai contoh, penggunaan komunikasi nonverbal dalam pembelajaran menjadi salah satu cara terbaik untuk pengajaran bahasa Inggris yang efektif bagi orang Jepang dan non-Jepang.
Kesadaran dalam menggunakan komunikasi nonverbal berperan penting dalam meningkatkan pemahaman antarbudaya, tidak hanya dengan individu yang berasal dari budaya yang sama, tetapi juga dengan mereka yang berasal dari budaya yang berbeda.
Lihat juga: KKN-P 47 Ajak Siswa SD Tapaki Sejarah di Kabupaten Mojokerto
- Mengklarifikasi pesan
Kadang-kadang, komunikasi nonverbal dapat mengklarifikasi atau memberi tambahan informasi terhadap pesan verbal yang disampaikan. Misalnya, gerakan tangan atau penggunaan gambar dalam menjelaskan konsep dapat membantu siswa memahami materi yang diajarkan.
Komunikasi verbal
- Pemecahan Masalah
Komunikasi verbal memungkinkan guru untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah saat memahami materi pelajaran. Guru dapat memberikan arahan, strategi, atau penjelasan tambahan secara verbal untuk membantu siswa mengatasi hambatan belajar.
- Penyampaian materi
Komunikasi verbal memungkinkan guru untuk menyampaikan materi pelajaran dengan jelas dan tepat kepada siswa. Dengan kata-kata, guru dapat menjelaskan konsep, memberikan instruksi, dan mengklarifikasi informasi agar siswa memahami dengan baik.
- Interaksi
Komunikasi verbal memfasilitasi interaksi dua arah antara guru dan siswa. Siswa dapat bertanya, memberi tanggapan, atau mengajukan klarifikasi kepada guru, yang memungkinkan terjadinya diskusi dan pertukaran informasi yang lebih mendalam.
- Motivasi
Motivasi ini disampaikan melalui kata-kata yang memberi dorongan, pujian, atau umpan balik positif, guru dapat meningkatkan semangat belajar dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Itulah tadi teknik dan alasan mengapa pengajar perlu menerapkan pola komunikasi verbal dan nonverbal saat memberikan materi pembelajaran. Di samping keefektifannya, komunikasi verbal dan nonverbal ini bisa memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar siswa agar mereka tidak jenuh.
Sumber: Dr Akhtim Wahyuni MAg
Penulis: Romadhona S.