Umsida.ac.id – Komunikasi digital telah menggantikan membaca dan menulis sebagai bentuk komunikasi utama karena penggunaan Internet dan media sosial. Selain itu, pemahaman dan penggunaan literasi digital di suatu bidang sangatlah penting karena potensi teknologi informasi dan komunikasi yang semakin luas.
Oleh karena itu, salah satu dosen Prodi Administrasi Publik Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (AP Umsida), Dr Ahmad Riyadh Umar Balahmar SH MSi PhD membuat suatu penelitian “Mengukur Literasi Digital di Kabupaten Sidoarjo”.
Baca juga: Wakil Ketua BPH Umsida: Hukum Dimanfaatkan Yang Berkuasa
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memperjelas tingkat literasi digital pada masyarakat Kabupaten Sidoarjo, mendeskripsikan perbedaan literasi digital pada setiap jenjang pendidikan, dan menghitung indeks literasi digital kabupaten Sidoarjo. Sebanyak 278 responden mengisi kuesioner survei yang disebarkan melalui platform media sosial.
8 komponen untuk menganalisis literasi digital di Sidoarjo
- Kemampuan Mencari, Memilih, dan Menganalisis Informasi
Informasi dapat mempengaruhi orang di tingkat sosial tertentu. Oleh karenanya, masyarakat harus berkemampuan memilih media, mengontrol penggunaan media, dan menafsirkan isi media.
Secara umum, masyarakat Sidoarjo bisa memilih informasi yang benar sesuai kebutuhan, mencari informasi terpercaya, memperoleh informasi valid, memilih dan memilah antara informasi terpercaya dan informasi hoax, serta mendapatkan informasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
- Komunikasi yang Efektif
Adanya aplikasi yang semakin maju, bisa membantu orang berkomunikasi jarak jauh. Namun, ada kelemahan dalam menggunakan program ini jika keterampilan literasi tidak diimbangi, seperti perbedaan dalam cara menafsirkan maksud dan tujuan seseorang.
Komunikasi yang efektif digunakan untuk mencegah timbulnya penafsiran pesan yang berbeda-beda. Ketika kedua belah pihak memahami pesan yang disampaikan, komunikasi menjadi efektif. Jadi, bisa menghindari kesalahpahaman. Penilaian komunikasi yang efektif dapat dilihat berdasarkan bagaimana seseorang menggunakan alat komunikasi online.
Masyarakat Sidoarjo menunjukkan tingkat komunikasi yang efektif melalui teknologi. Kemampuan menggunakan Video Call, menulis dan menyampaikan informasi dengan aplikasi TIK seperti Whatsapp, Line, Instagram, dan lainnya, serta kemampuan penguasaan pesan/informasi/berita media online/media sosial menunjukkan penilaian yang sangat baik.
Baca juga: Meja Komposit, Inovasi yang Membuat Umsida Raih Juara Harapan 2 di KISI 2023
- Kolaborasi
Pentingnya keterampilan kolaborasi dalam literasi digital membuat seseorang dapat mengetahui informasi baru dari orang lain, saling memotivasi, dan berbagi keterampilan baru yang berharga bagi kehidupannya.
Keterampilan kolaborasi masyarakat Sidoarjo cenderung baik dan sangat baik. Kemampuan berdiskusi dan berbagi informasi menggunakan Zoom/Meet/Video Call, pembelajaran online, berdiskusi pada forum seminar, dan berbagi ilmu melalui berbagai platform online menunjukkan kemampuan kolaborasi yang baik.
- Kehadiran Digital
Semua orang menyambut kehadiran digital. Hal ini dilakukan agar dunia usaha dapat beroperasi dengan lebih baik, pendidikan dapat berkembang, dan inovasi dapat dihadirkan secara wajar.
Dengan kata lain, kehadiran literasi digital mengubah cara hidup orang. Oleh karena itu, seseorang harus mampu menggunakan alat untuk menyeimbangkan kehadiran digitalnya.
Masyarakat Sidoarjo memiliki kemampuan kehadiran digital yang baik. Mereka dapat menerapkan berbagai alat digital seperti Google Scholar, Semantic Scholars, Google Terjemahan, Google Classroom, Zoom, dan lainnya untuk berbagai keperluan seperti pencarian informasi ilmiah, transliterasi bahasa, pembelajaran jarak jauh, rapat online, mengelola media sosial, dan transaksi online.
- Berpikir Kritis dan Evaluatif
Seseorang harus mampu berpikir kritis dan evaluatif di era digital. Hal ini bertujuan agar seseorang terhindar dari berita bohong, penipuan, dan lain-lain.
Kemampuan berpikir kritis dan evaluatif masyarakat Sidoarjo terbukti sangat baik. Nilai rata-rata untuk setiap sub unsur adalah delapan, menunjukkan kemampuan yang sangat baik dalam memilah informasi, menilai keabsahan data, dan mengenali asal sumber berita. Pemanfaatan media digital untuk memperoleh dan mengintegrasikan berbagai informasi mendapatkan nilai tertinggi dengan indeks 87,32.
Baca juga: The Greatness of Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
- Kreativitas
Kreativitas bisa membuat seseorang bertahan, seperti saat pandemi Covid-19. Agar tidak memperburuk keadaan, seseorang harus bertahan hidup di tengah kekurangan, terlebih saat Covid, penggunaan media digital semakin masif.
Masyarakat Sidoarjo memiliki kreativitas yang tinggi dalam pemanfaatan media digital. Hal ini mencakup kemampuan menghasilkan informasi baru, menyeleksi dan memanfaatkan potensi kreatif teknologi informasi dan komunikasi, mengembangkan potensi diri, meningkatkan rasa percaya diri, serta menyajikan informasi dengan cara baru.
- Keterampilan Praktis yang Efektif
Keterampilan praktis yang efektif dinilai melalui lima ciri, dan masyarakat Sidoarjo memperoleh skor delapan pada semua ciri tersebut. Ini mencakup pengembangan dan peningkatan keterampilan teknis TIK, peningkatan kompetensi dan rasa percaya diri, peningkatan kinerja secara efektif dan efisien, pembelajaran yang efektif dan efisien, serta pengembangan pemahaman yang lebih mendalam tentang alat dan fungsi perangkat lunak.
- Budaya, Sosial, dan Etika
Ciri-ciri budaya, sosial, dan etika diperlukan untuk mencegah terjadinya saling menyinggung satu sama lain yang dapat memecah belah hubungan.
Masyarakat Sidoarjo menunjukkan pentingnya sikap budaya, sosial, dan etika dalam literasi media digital. Komunikasi daring dan media sosial yang sopan menjadi faktor paling signifikan di antara sepuluh faktor. Masyarakat mampu berkomunikasi secara santun melalui media sosial/online, menunjukkan pemahaman akan pentingnya etika dalam penggunaan perangkat digital.
Masyarakat Sidoarjo sangat baik dalam kemampuan mencari, memilih, dan menganalisis informasi, kemampuan berkolaborasi, keterbukaan dalam menerima kehadiran digital, kemampuan berpikir kritis dan evaluatif, kapasitas kreativitas dan keterampilan praktis yang efektif, serta kemampuan nilai-nilai budaya, sosial, dan etika yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Sidoarjo di kehidupan sehari-hari.
Dan ternyata, kemampuan berpikir kritis dan evaluatif (poin 5) merupakan kemampuan literasi digital tertinggi yang dimiliki masyarakat Sidoarjo.
Sumber: Dr Ahmad Riyadh Umar Balahmar SH MSi PhD
Penulis: Romadhona S.