umsida.ac.id – “Yang saya soroti di Kediri itu dari pihak kecamatan. Karena kemarin penempatan hanya 18 desa. Sekarang mereka minta semua desa harus ada KKN nya. Jadi, ada ketertarikan khususnya dari pihak Pemerintah Kediri untuk Umsida,” ungkap Ghozali Rusyid Affandi SPsi MA, wakil ketua pelaksana KKN-P Universitas Muhammdaiyah Sidoarjo (Umsida) saat diwawancarai oleh Jurnalis Umsida dalam acara Penutupan KKN-P 2020 di Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporpar) Kabupaten Sidoarjo, Minggu (8/3).
Sisi lain, pria yang akrab disapa Ghozali itu menyampaikan bahwa ada perbedaan lokasi KKN tahun lalu dengan sekarang. “Penempatan di Kabupaten Jombang tidak kita pakai lagi. Karena ada pertimbangan yang tidak memungkinkan. Kalau kemarin kan ada di Kediri, Mojokerto, Jombang, dan Pasuruan,” jelasnya.
Sementara tahun ini, Ghozali menuturkan fokus untuk daerah Pasuruan. “Karena keadaan potensi yang dimiliki besar. Yang berubah itu memang Pandaan, yang tetap itu wilayah Mojokerto, Pacet, dan Trawas. Sedangkan di Kecamatan Gurah Kediri itu ada 20 desa, sehingga itu juga yang perlu dikembangkan,” tuturnya.
Dosen Psikologi ini menyampikan bahwa KKN tahun 2020 merupakan tindak lanjut dari program lalu yaitu pengembangan produk desa. “Karena ini program berkelanjutan selama 3 tahun di tempat yang sama, dan mengembangkan produk yang sama, akhirnya itu kemudian yang akan ditingkatkan lagi,” paparnya. Ia menambahkan, “Tujuan berkelanjutan adalah agar kegiatan yang pertama tidak mati, kecuali memang tidak memungkinkan untuk ditempati, akhirnya ketika berkelanjutan, di Kediri itu muncul desa wisata di daerah Nglumbang yang bernama Telaga Husada,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ghozali menyampaikan agar Umsida mempunyai desa binaan. “Jadi kegiatan KKN ini hanya pencetus, yang mana bisa jadi akan dikembangkan lagi untuk pengabdian masyarakat bagi para dosen. Kalau kita sudah punya binaan, saya rasa ini akan menjadi poin utama di dalam penyebaran informasi mengenai Umsida,” terangnya.
Sementara itu, Ghozali menerangkan output dari kegitan KKN tahun ini sama dengan yang lalu. “Outputnya sama kayak tahun kemarin yaitu pembuatan buku, yang kedua adalah HaKI, sehingga nantinya akan ada sekitar banyak HaKI,” pungkasnya.
Reporter: Erika Mulia Arsy