Umsida.ac.id – Anastasya Putri Hidayat, mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) mengikuti Program Kampus Mengajar (PKM). Program ini merupakan salah satu program strategis dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang ditugaskan mengajar di Sekolah Dasar (SD) Islam Sabilil Falah Sukodono, Sidoarjo, Kamis (17/06).
Program Merdeka Belajar Kampus Mengajar ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi sekolah dasar yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiswa yang berdomisili sekitar wilayah sekolah. Hal tersebut dilakukan untuk membantu guru dan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran sekolah selama pandemi.
Program Kampus Mengajar ini dilakukan mulai pada tanggal 27 April – 25 Juni 2021, yang terhitung selama 3 bulan. Bersama tim beranggotakan 8 mahasiswa yang berasal dari Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta lainnya di Jawa Timur, perempuan yang akrab disapa Tasya ini, mengatakan bahwa sebelum memulai mengajar mereka melakukan orientasi terhadap sekolah. “Awalnya kita melakukan pengenalan terlebih dahulu kepada guru, siswa, dan lingkungan sekolah,” ujarnya.
Dalam Program Kampus Mengajar ini salah satu target yang harus terpenuhi adalah mahasiswa yang telah ditugaskan menemukan cara mengolah sosial media, membantu mengelola data disekolah dan mempelajari marketing sekolah selama berada di masa pandemi. Program pertama yang dilakukan pada bulan pertama yakni mengajar siswa selama kegiatan pembelajaran. “Alhamdulillah pembelajaran sudah bisa dilakukan secara PTM (Pertemuan Tatap Muka), sehingga pembelajaran bisa dilakukan secara efektif,” ungkapnya sembari tersenyum.
Lebih lanjut, perempuan kelahiran Singaraja ini juga ikut membantu dalam mengelola administrasi sekolah, menyusun kurikulum, dan membantu akreditasi sekolah. “Dalam proses akreditasi, kita menemukan permasalahan yakni fasilitas yang kurang memadai. Seperti ruang kelas yang perlu diperbaiki dan renovasi,” tuturnya. Ruang kelas tersebut perlu dihias semenarik mungkin agar bisa memotivasi siswa meningkatkan pembelajaran.
Program lain yang dilakukan oleh Tasya bersama tim yakni mendirikan pojok baca di setiap sudut kelas. Pojok baca ini bertujuan agar siswa lebih giat dalam literasi baca di ruang kelas. Selain itu, pada saat pembelajaran berlangsung Tasya menyelipkan kegiatan bermain ketika belajar. “Kegiatan menarik yang saya lakukan adalah setiap pembelajaran selalu menggunakan metode game atau bermain. Hal ini dilakukan agar siswa tidak monoton, dan tidak mudah bosan,” paparnya.
Menurut perempuan yang memiliki hobi membaca dan menulis ini, sebagai mahasiswa Manajemen yang bukan dari Keguruan, pengalaman mengajar itu kompleks. “Menjadi guru itu ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Ini menjadi pengalaman terkesan bagi saya,” pungkasnya.
Ditulis : Anis Yusandita
Edit : Asita Salsabila