Umsida.ac.id – “Alhamdulillah adanya pelaksanaan vaksinasi sangat dipermudah karena di kampus sendiri,” tutur Alif Aribah Yulian, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang menjadi peserta vaksinasi di Kampus 1 Umsida, Celep, Sidoarjo, Selasa (14/09).
Sebelumnya, Umsida sebagai salah satu perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Sidoarjo telah mengadakan vaksinasi dosis ke-1 pada bulan Agustus lalu. Kemudian, Umsida melanjutkannya kembali untuk vaksinasi dosis ke-2 pada 14 September dan 16 September 2021.
Dengan target sasaran mencapai 5000 orang, Alif sebagai salah satu peserta vaksin merasa sangat diuntungkan dengan adanya upaya Umsida memfasilitasi vaksinasi bagi mahasiswa dan masyarakat umum. “Beberapa waktu lalu, saya sudah daftar di Desa. Akan tetapi antriannya lama dan terlalu banyak orang. Khawatir juga covid sedang meningkat. Saya juga sempat sakit saat hari pelaksanaan. Kemudian saya tau infomasi kalo Umsida mengadakan, saya langsung daftar vaksin di Umsida,” tutur Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris itu.
Alif mengatakan ia tergerak mengikuti vaksinasi sebagai keamanan diri dari covid-19. Selain itu, aktivitas sehari-hari yang mengharuskannya bertemu banyak orang membuat ia ingin segera mendapatkan vaksin.
Menurut perempuan asal Desa Banjarbendo itu, pelaksanaan vaksinasi di Umsida yang kali ini lebih tertib. “Kalau dari vaksin pertama menurut saya prosesnya agak panjang dan urutan tempatnya lumayan jauh. Tapi kalau yang vaksin kedua urutannya lebih jelas, lebih tertib, dan terarah,” jelasnya.
Mahasiswa semester 5 itu mengaku setelah vaksin, ia tidak mengalami efek yang buruk. Hanya saja Alif merasa saat vaksin pertama ia ingin makan terus dan saat vaksin kedua lebih terasa mengantuk.
Terakhir, Alif berharap agar seluruh elemen masyarakat bisa mendapatkan vaksin. “Saya rasa masih banyak yang belum percaya kalau vaksin itu aman. Jadi semoga tidak ada lagi orang-orang yang berpikiran seperti itu dan semakin banyak yang mau ikut vaksin,” tandasnya.
Ditulis : Shinta Amalia Ferdaus
Edit : Etik Siswati