Umsida.ac.id – Dari adanya Program Pertukaran Mahasiswa Asing, sebanyak 15 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkesempatan belajar selama satu semester di Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA) Malaysia, pada Jum’at (15/10). Acara tersebut merupakan Seremonial Pemberangkatan PPM oleh Umsida.
Adapun persyaratan mahasiswa yang bisa diikuti adalah hanya mahasiswa semester 3 Program studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam, dan mahasiswa semester 5 Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), mahasiswa harus memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00 atau berprestasi sekurang-kurangnyadi tingkat provinsi yang ditunjukkan bukti resmi, memiliki kualifikasi bahasa arab yang baik, memiliki kemampuan dan peluang untuk mengembagkan penalaran wawasan, serta berintegritas, kreatif, dan inovatif, mahasiswa tidak pernah mendapatkan sanksi akademik maupun non akademik, dan terakhir harus mematuhi peraturan POB.
Pada kesempatannya Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Umsida Wahyu Taufik M Ed menjelaskan manfaat yang didapat oleh mahasiswa PPM Asing. “Manfaat Program tersebut yang bisa diperoleh adalah mendapatkan sertifikat pertukaran mahasiswa luar negeri, transkip nilai satu semester dari UniSZA, Surat Pendamping Ijazah (SKPI) sebagai peserta studi exchange luar negeri, yang mana hal itu sangat bermanfaat bagi mahasiswa,” ujarnya.
Alur seleksi mahasiwa dipengaruhi oleh sosialisasi FAI dan jika lolos maka diperbolehkan mendaftar. “Pertama mahasiswa harus paham tentang peraturan POB yang ditetapkan Program PPM, kemudian calon peserta harus mengikuti sosialisasi yang diadakan FAI kemudian proses seleksi internal, dan setelah itu, dilanjutkan proses pembekalan, dan yang terakhir mahasiswa mendaftar PPM Asing, dan yang terakhir pengumuman lolos,” ujarnya
Pada kesempatannya, Dr Imam Fauji Lc MPd menjelaskan mata kuliah yang di ampu mahasiswa. “Umsida mengirimkan 15 mahasiswa ke UniSZA yang akan menmpuh 5 mata kuliah di sana yaitu Ulumul Qur’an, Ulumul hadits, Fikih Munakahat, Maharah qiro’ah wa kitabah dan tasawuf islami, tidak hanya itu, perkuliahan dilakukan selama 16 pekan ke depan secara daring, sedangkan di Umsida menggunakan elearning yang berbasis moodle dengan didukung oleh zoom, WA dan telegram dan UniSZA menggunakan elearning berbasis kelip dengan didukung webex, WA dan telegram,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Pertukaran mahasiswa ini sudah terjalin sejal lama. “Pertukaran mahasiswa (student mobility) atau credit transfer ini sudah dilakukan sejak tahun 2019 yang lalu sebelum pandemi, waktu itu umsida mengirimkan 3 mahasiswinya dan Unisza mengirimkan 3 mahasiswanya, perkuliahan dilakukan secara luring di kampus masing-masing, student mobility pertama ini sukses dan kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkannya. sehubungan dengan adanya pandemi di tahun 2020, program ini tidak dapat dilaksanakan, sampai kemudian di tahun 2021 ini kedua perguruan tinggi sepakat untuk melanjutkannya,” ujar wakil Dekan FAI.
Yang terakhir, Dekan FAI Dr Istikomah MAg berharap program tersebut selalu berjalan lancar. “Harapan kami, program kerjasama internasional, baik pertukaran mahasiswa, program publikasi, akan berjalan dengan lancar, dan dari pihak UniSZA juga setuju untuk terus dilakukan kedepannya,” pungkasnya.
Ditulis : Muhammad Asrul Maulana