Umsida.ac.id – Sebanyak 154 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) lulus program kampus mengajar 2022 , Kamis (20/1). Mahasiswa yang lulus terdiri dari Prodi Bahasa Arab 5 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 6 orang, Prodi Pendidikan Guru MI 2 orang, Prodi Pendidikan Guru SD 88 orang, Prodi Perbankan Syariah 4 orang, Prodi Ilmu Komunikasi 1 orang, Prodi Psikologi 12 orang, dan Pendidikan Agama Islam 15 orang.
Dr Hidayatulloh MSi menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa Umsida yang lolos program Kampus Mengajar 2022 . Apalagi ada peningkatan jumlah mahasiswa yang diterima yang signifikan dari angkatan pertama. “Selamat bagi mahasiswa yang lolos kampus mengajar 2022. Semoga mahasiswa yang lolos mampu memberikan dedikasi yang baik untuk kemajuan pendidikan Indonesia, Selamat mengabdi para mahasiswa Umsida. Berikan yang terbaik untuk pendidikan negeri ini dan senantiasa membawa nama harum kampus tercinta dimana pun berada,“ ujar Rektor Umsida ini.
Evi Rinata SST MKeb direktur Direktorat Akademik (DA) Umsida mengatakan kampus mengajar merupakan program MBKM oleh Kemendikbud yang sangat besar manfaatnya.
Selain bisa mendapatkan pengalaman langsung, beban kuliah juga dikonversikan sebanyak 20 SKS. Khusus mahasiswa non beasiswa akan mendapatkan uang saku. “Suatu hal yang sangat menggembirakan adalah angkatan ini mengalami kemajuan dari angkatan pertama. Alhamdulillah animo mahasiswa dan dosen untuk kegiatan Kampus Mengajar Angkatan 2 luar biasa. Total ada 154 mahasiswa yang diterima. Sedangkan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dari 19 orang yang mendaftar, sebanyak 4 orang yang lolos. Dari segi jumlah mahasiswa yang lolos kali ini kenaikannya sangat signifikan. Kampus Mengajar Angkatan 1 kemarin dari UMSIDA hanya 14 orang lolos, angkatan II 88 orang, ” jelasnya saat dihubungi Umsida.ac.id.
Ia menambahkan pengumuman ini prosedurnya disesuaikan dengan prokes dan aturan pemerintah. “Mahasiswa sejak awal pendaftaran memilih sekolah yang dekat dengan domisili jadi secara lokasi mereka sudah relatif dekat dengan rumah masing-masing. Hanya memang untuk kebijakan terkait teknis kegiatan asistensi mengajar sesuai kebijakan sekolah dan daerah masing-masing. Ini masih terus koordinasi baik mahasiswa, Dosen Pendamping Lapangan dengan Dinas Pendidikan terkait. Mengingat situasi masih seperti ini untuk agenda-agenda koordinasi dilakukan secara kombinasi luring dan daring,” imbuhnya.
Untuk penempatan sekolah Program Kampus Mengajar Angkatan III tahun ini penempatan mahasiswa tidak hanya di sekolah dasar (SD) tapi juga di Sekolah Menengah pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Melalui kegiatan ini, bagi mahasiswa mereka akan mendapatkan pengakuan atau rekognisi mata kuliah di semester ganjil TA 2021/2022 sekitar 20 sks. Sedangkan bagi Dosen Pembimbing lapangan (DPL) akan mendapatkan penghargaan sebagai DPL dan juga pengalaman membimbing mahasiswa. Secara keseluruhan program-program hibah seperti ini mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama Perguruan Tinggi No 2 yaitu Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus.
*Humas Umsida