Umsida.ac.id – Akhir-akhir ini kemarau panjang melanda Indonesia. Bahkan tahun ini dinobatkan sebagai tahun dengan suhu terpanas selama satu abad terakhir. Kondisi suhu panas yang tidak biasa ini menimbulkan terjadinya heat stroke.
Lihat juga: Serah Terima Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Umsida oleh Pimpro Kepada Rektor Umsida
Di sini, pakar kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), Bagas Anjasmara STr Ft MFis akan memaparkan tentang fenomena yang menjadi salah satu dampak adanya kenaikan suhu bumi.
Definisi
Heat stroke merupakan keadaan paling berat pada tubuh akibat cuaca panas karena tubuh tidak dapat mengkondisikan suhu badan. Dalam kondisi heat stroke ini, suhu tubuh meningkat hingga mencapai 41 derajat celcius. Keadaan ini berlngsung isngkat, hanya 10-15 menit saja. Biasanya, ketika seseorang mengalami heat stroke, ia merasakan suhu badan yang panas yang tak terontrol hingga tidak keluar keringat.
“Heat stroke merupakan kondisi cidera panas yang paling serius dan dapat menyebabkan kematian,” Ujar Bagas.
Bagaimana heat stroke bisa terjadi?
Selanjutnya Bagas akan menjelaskan tentang bagaimana seseorang bisa mengalami heat stroke.
“Ketika suhu tubuh meningkat akibat terpapar cuaca panas, tubuh kita akan merespon dengan meningkatkan aliran darah di kulit sehingga memicu peningkatan produksi keringat,” Terangnya.
Pada kondisi ini, lanjuta Bagas, garam dan air dalam tubuh dapat hilang melalui keringat sehingga menimbulkan dehidrasi dan penipisan garam. Hal ini dapat mengakibatkan kelelahan akibat panas dan kram yang berhubungan dengan ciri-ciri kondisi ini.
Lihat juga: PP Muhammadiyan Keluarkan 7 Poin Pernyataan Perang Israel-Palestina
Bila kondisi berlangsung dalam waktu yang panjang, maka aliran darah menurun sehingga menyebabkan kegagalan banyak organ penting dalam tubuh.
Dengan kondisi badai panas seperti saat ini sangat berpotensi menyebabkan heat stroke pada individu yang sering beraktivitas dengan paparan sinar matahari langsung. Dengan kondisi heat stroke ini, sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan beberapa hal.
Gejala
Head stroke bisa terjadi karena bebaraa gejala awam seperti peningkatan suhu tubuh akibat cuaca yang terlalu panas. Lalu ada pula gejala lain seperti rasa pusing, sakit kepala, kulit menjadi kemerahan, dan sespon yang lambat. Selain itu denyut jantung menjadi lebih cepat secara mendadak, melemahnya otot, mengalami kram, mual, hingga pingsan.
Lihat juga: Umsida Jadi Host Closing Ceremony Lomba Monev PPK Ormawa PTMA 2023
Orang yang memiliki penyakit tertentu juga berpotensi menglami keadaan ini. Seperti penyakit jantung, ginjal, serta penyakit lain yang memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur suhu, akan memiliki resiko lebih tinggi terppar heat stroke. Untuk usia rentannya, heat stroke kerap menyerang bayi dan lansia.
Cara mencegah heat stroke:
- Menghindari panas matahari langsung dengan berada di lingkungan yang sejuk ketika cuaca panas.
- Menggunakan pakaian dengan bahan yang nyaman dan tidak terlalu tebal sehingga sirkulasi udara dapat dijaga.
- Mengoptimalkan sirkulasi udara yang baik di rumah jika berada dalam ruangan.
- Menggunakan sunscreen jika harus beraktifitas di luar rumah dengan pemakaian teratur.
- Memastikan tubuh terhidrasi dengan baik dengan mengkosusi air putih dengan suhu yang sesuai.
- Menghindari konsumsi minuman bersuhu rendah jika baru selesai beraktifitas pada suhu tinggi, lebih baik sesuaikan dahulu suhu tubuh dengan suhu ruangan.
Lihat juga: Mahasiswa Umsida Juara 1 Kompetisi Nasional Rancang Bangun Capstone Design
Narasumber: Bagas Anjasmara STr Ft MFis
Penulis: Romadhona S