Umsida.ac.id – Pelantikan dan Pengambilan sumpah profesi ke-XII Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FIKES Umsida) turut mengundang beberapa tamu penting mengingat terdapat tiga prodi yang dilantik dan disumpah. Seperti perwakilan IBI, PATELKI, dan PORMIKI.
Baca juga: Berawal dari Abdimas, Dosen Umsida Ciptakan Sensomotor Edupark untuk Siswa ABK di SD MICA 01
Sebut saja perwakilan dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Sri Mukhodim Faridah Hanum SST MM MKes yang mengatakan, “Selamat kepada FIKES Umsida yang telah meluluskan 15 lulusan profesi bidan yang juga telah tergabung dalam IBI. Umsida yang menyediakan program alih jenjang dari D3 ke profesi membuat anggota IBI mengalami peningkatan pendidikan. Hal ini diharapkan pada 2026, para mahasiswa telah menyelesaikan D3 dan harus melanjutkan ke jenjang profesi,”.
Banyak bidang kesehatan yang bisa dikembangkan Umsida
Alhamdulillah, sambungnya, para lulusan kali ini sangat tangguh untuk menyelesaikan program profesinya. Para lulusan juga harus bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa lulusan Umsida berbeda dengan lainnya. Karena tujuan Umsida adalah meluluskan mahasiswa yang berkualitas.
Sekretaris PC IBI Sidoarjo ini melanjutkan, “Ini yang tadi disampaikan Bu Evi bahwa Umsida telah menyediakan fasilitas untuk menjadikan bidan yang profesional dan bermartabat. Jadi tidak hanya kompetensinya yang diunggulkan, tetapi harus juga hati nurani dan spiritualnya, serta bagaimana bisa melayani masyarakat dengan hati.
Wali profesi Kebidanan Umsida ini berharap agar PC IBI Sidoarjo bisa bekerja sama dengan Umsida di berbagai bidang, seperti pendidikan atau pelatihan untuk mewujudkan kualitas bidan yang diharapkan masyarakat.
Selanjutnya, perwakilan dari Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Didik Sudarmanto SST.
“Semoga dengan dilantiknya para lulusan ini, FIKES semakin berkembang. Terlebih menurut saya, jurusan linier magister dari profesi TLM baru hanya di Semarang, yaitu Unimus. Jadi mudah-mudahan bisa dikembangkan di sini,” ujar Wakil Ketua 2 DPW PATELKI Jawa Timur ini.
Sebenarnya, lanjut Didik, TLM di Jawa Timur yang berminat untuk melanjutkan ke jenjang pascasarjana sangat banyak. Namun mereka terkendala pada jarak. Jadi menurutnya, jurusan ini sangat perlu untuk dikembangkan lagi.
Baca juga: Prodi Fisioterapi Umsida Andil di Skrining Kesehatan di 34 Provinsi yang Jadi Rekor Muri
Ahli profesi harus bisa beradaptasi dan jaga integritas
“Saya terkesan dengan teman-teman semua. Saya yakin kalian semua sudah mengabdikan diri dan memiliki potensi di bidang keilmuan masing-masing, jadi tinggal menerapkan apa yang sudah diterima selama kuliah. Kompetensi ini bisa digunakan untuk meningkatkan pelayanan dan profesionalitas dalam melayani kesehatan tentunya. Jika memiliki ilmu tapi hanya mengejar ijazah saja dan tidak dikembangkan, maka sangat disayangkan,” ujarnya.
Ia berharap, seiring dengan pertambahan kompetensi yang didapatkan, bisa linier memberi pelayanan kepada masyarakat. Lalu, semoga para lulusan nantinya bisa beradaptasi dengan baik, entah beradaptasi dengan masyarakat, lingkungan, pekerjaan, rekan kerja, dan perkembangan teknologi.
Terlebih saat ini, teknologi informasi sudah mengintervensi di dunia laboratorium. Ia berpesan agar lulusan bisa meningkatkan kemampuan seiring perkembangan zaman. Semua rumah sakit saat ini sudah menggunakan teknologi untuk mendukung akurasi, presisi, dan kecepatan dalam melayani pasien.
Didik melanjutkan, “Peran kita sangat dibutuhkan dalam hal ketepatan diagnosa pasien secara cepat dan tepat. Misal penggunaan antibiotik yang harus dianalisis lebih lanjut menggunakan parameter tertentu agar obat tersebut bisa digunakan dengan tepat sesuai keluhan pasien,”.
Integritas menjadi poin yang disampaikan Didik dalam sambutannya. Ia setuju dengan pernyataan bahwa saat ini 90% persalinan dilakukan secara caesar. Menurutnya, tenaga kesehatan seperti, perlu dipertanyakan integritasnya.
Di bidang TLM juga, ada tantangan dalam menjaga integritas. Para ahli di bidang ini sangat dilibatkan saat proses check up pasien, tes bebas narkoba misalnya. Ia harap para ahli TLM yang terlibat dalam hal tersebut bisa menjaga integritas.
Baca juga: 8 Tips Melakukan Olahraga Saat Puasa Menurut Dosen Umsida
“Jika hasilnya A, maka katakan A. Jangan karena ada intervensi dari pihak tertentu kalian bisa mengatakan hasilnya B. Hal tersebut kerap terjadi saat ini,” tutupnya.
Penulis: Romadhona S.