Umsida.ac.id – Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) menyambut kedatangan tim IMEI Umsida pada Senin malam (15/07/2024) di kampus 1 Umsida. Mereka adalah mahasiswa juara 1 dalam kompetisi Shell Eco Marathon (SEMA) Asia Pacific and Middle East 2024 di Mandalika di kategori prototipe sub kategori baterai elektrik.
Baca juga: Tim IMEI Umsida Kalahkan 30 Kampus Dunia di Kompetisi Internasional
Selain rektor, 16 juara beserta dosen pembimbing Indah Sulistyowati ST MT itu juga disambut oleh beberapa pimpinan Umsida lainnya, seperti wakil rektor 3, dekan dan wakil dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST), serta direktur Direktorat Kemahasiswaan dan Alumni (DKA) dan jajarannya.
Penyambutan berlangsung hangat dengan beberapa perbincangan di dalamnya. Sahrul Romadhoni selaku wakil manajer tim IMEI Umsida saat menyalami Dr Hidayatulloh MSi mengatakan, “Alhamdulillah, tahun ini kita mendapat amanah untuk menjadi juara satu berkat konsistensi dan kerja sama tim sehingga dapat membuat bangga kampus kita tercinta,”.
Rektor Umsida yang menyambut mereka menyampaikan beberapa pesan agar para juara itu tidak jumawa atas prestasinya ini.
“Selamat datang di kampus tercinta ini. Saya mewakili Umsida, Majelis Diktilitbang, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan terima kasih banyak atas prestasi di tingkat internasional yang luar biasa yang telah dicapai tim ini sungguh sangat membanggakan. Tak hanya bagi Umsida saja, tapi juga mengharumkan nama PTMA dan Muhammadiyah,” sambut rektor Umsida.
Semua perguruan tinggi sama
Prestasi ini, imbuhnya, menunjukkan bahwa para mahasiswa prodi Teknik Elektro ini tidak ada bedanya dengan mahasiswa perguruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta.
Diketahui bahwa tahun ini tim IMEI Umsida mampu menggeser posisi Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tengah bertengger di posisi pertama pada Shell Eco Marathon (SEMA) Asia Pacific and Middle East 2023. Pada tahun ini, UGM berada di posisi kedua dan disusul oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).
“Saya sangat ingat betul ketika menyambut prestasi tim IMEI tahun lalu. Walau hal itu yang sangat membanggakan, tapi ternyata yang dicapai kemarin belum selesai. Setelah itu tim IMEI bekerja lebih keras hingga akhirnya mampu meningkatkan posisi hingga ke posisi pertama,” ujarnya di depan para juara IMEI.
Baca juga: Salut! Alumni Ketua Umum IMEI Team 2020 Dapat Beasiswa Penuh di ITS
Tim IMEI jangan takabur
Akan tetapi, rektor Umsida tidak ingin mahasiswa IMEI menjadi takabur atau sombong akan prestasi membanggakan ini. Ia berharap agar para mahasiswa tidak melupakan pertolongan Allah SWT. Capaian tersebut hendaknya disyukuri dengan cara tetap menjaga kekompakan tim, baik yang ada sekarang, maupun tim regenerasi esok. Karena walau bekerja sama dengan orang yang berbeda, tapi spirit yang dibangun dengan kuatnya itu bisa dilanjutkan.
Wakil ketua PWM Jawa Timur itu mengutip dari Al-Quran, tepatnya dari surah Ash-Shaff ayat 4:
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِهٖ صَفًّا كَاَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَّرْصُوْصٌ
Terjemahan:
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Dari ayat tersebut, rektor Umsida menyimpulkan bahwa tim IMEI Umsida telah menerapkan konsep kepemimpinan 5K, yaitu kekompakan yang dilihat dari kerja sama apik tim IMEI Umsida. Lalu kekuatan yang ditunjukkan dari semangat tim IMEI yang awalnya meraih juara 3, lalu 2, dan akhirnya menjadi juara 1 pada tahun ini.
“Mengapa tim ini bisa kuat? Karena saya lihat masing-masing telah memberikan kontribusi terbaiknya untuk kompetisi ini. Lalu, kalian juga menjaga konsistensi karena kontribusi besar dari awal hingga akhir. Semua yang dibawa oleh tim IMEI ini merupakan suatu komitmen yang terus dijaga dan dikembangkan,” pesannya.
Ia juga berpesan agar para mahasiswa ini tidak sombong, tetap bersikap seperti mahasiswa yang tugasnya belajar dan berlatih. Karena apa yang telah diraih saat ini bisa menjadi energi positif tak hanya untuk mahasiswa FST, tapi juga mahasiswa Umsida dan umum.
Penulis: Romadhona S.