Umsida.ac.id – Maya Sara Salsabillah, mahasiswa program studi Akuntansi dari Fakultas Bisnis, Hukum, dan Ilmu Sosial (FBHIS) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berhasil lulus dengan mendapat predikat wisudawan terbaik.
Kisah Wisudawan Terbaik Umsida
Masa studi yang ditempuhnya selama tiga tahun sembilan bulan, dengan IPK akhir 3,85 menjadi bukti ketekunan dan kerja kerasnya. Saat diwawancarai, Maya mengaku tidak menyangka akan terpilih sebagai wisudawan terbaik.
“Jujur, waktu terpilih menjadi wisudawan terbaik, saya kaget dan deg-degan. Sempat merasa tidak pantas karena saya yakin banyak teman-teman yang kemampuannya jauh lebih baik daripada saya. Tapi, saya juga tidak bisa bohong kalau saya merasa sangat senang karena bisa membuat bangga keluarga, terutama ayah dan kakak saya, yang sudah banyak berkorban agar saya bisa berkuliah dan menjadi sarjana,” ungkapnya penuh haru.
Selain sukses secara akademik, Maya juga memiliki pengalaman bekerja. Selama kuliah, ia mengelola sebuah usaha online melalui platform Shopee yang berjalan fleksibel. Hal ini membuat Maya memiliki pengalaman berharga dalam membagi waktu antara kuliah dan bekerja.
“Untuk mengatur waktu antara kuliah, bekerja, dan belajar sebenarnya tidak sulit. Kebetulan, kerjaan saya fleksibel, karena saya bekerja dari rumah. Saya bisa menyesuaikan waktu kerja dengan waktu luang yang ada, jadi tidak terlalu mengganggu waktu belajar dan kuliah,” jelasnya.
Baca juga: Prof Jain: Pendidikan Tak Hanya Tanggung Jawab Lembaga
Maya juga berbagi tips mengenai cara mengatur waktu dalam menjalani perkuliahan agar tetap bisa meraih prestasi. Meski belum pernah mengikuti lomba-lomba di kampus, ia memiliki prinsip mengenai cara yang efektif dalam membagi waktu.
“Menurut saya, untuk bisa menghasilkan prestasi kita harus pandai membagi waktu dengan tepat. Yang terpenting adalah mendengarkan materi yang diajarkan saat di kelas. Dengan begitu, saat belajar di rumah, kita tidak perlu terlalu lama,” kata Maya.
“Selain itu, setiap mahasiswa harus menemukan metode belajar yang paling sesuai dengan dirinya masing-masing,” tambahnya.
Meski begitu Maya juga sempat merasakan beberapa hal yang kurang menyenangkan selama berkuliah.
“Duka yang saya rasakan adalah ketika ada yang meremehkan kuliah di Umsida,” ujarnya.
Maya mengakui, alasan awal dirinya memilih Umsida adalah jaraknya yang dekat dengan rumah. Namun, setelah menjalani perkuliahan, ia merasa bahwa Umsida adalah pilihan yang tepat.
“Selama berkuliah saya punya banyak teman yang mendukung dan memberi motivasi. Para dosen Umsida juga tidak henti membagikan ilmunya, bagi saya mereka sangat inspiratif. Ada banyak seminar yang diadakan di Umsida untuk membantu mahasiswa mengembangkan keterampilan dan jaringan,” jelasnya dengan antusias.
Baca juga: Ini Alasan Pentingnya Pendidikan Bagi Para Wisudawan Umsida
“Alhamdulillah, berkuliah di Umsida adalah keputusan terbaik. Ada banyak pengalaman menyenangkan yang saya rasakan, bahkan sulit diungkapkan dengan kata-kata,” tambah wisudawan terbaik itu.
Terakhir, Maya memberikan saran untuk mahasiswa Umsida agar dapat menyelesaikan studi mereka dengan baik.
“Saran saya adalah memanfaatkan waktu sebaik mungkin, terutama saat dosen menjelaskan materi di kelas. Dengan begitu, kita tidak perlu belajar terlalu keras di rumah. Temukan metode belajar yang efektif agar tidak membebani diri sendiri. Lingkungan pertemanan yang saling mendukung juga sangat penting. Yang paling penting, hadapi semua rintangan dengan tenang, karena rasa takut dalam menghadapi proses itu wajar. Jangan lupa meminta dukungan dari orang-orang terdekat, dan apapun hasilnya, yang penting kita sudah berusaha,” pungkas wisudawan terbaik Umsida itu.
Dengan pengalaman akademik dan perjalanan masa studi yang inspiratif, Maya Sara Salsabillah layak menjadi contoh nyata bagi mahasiswa Umsida yang tengah berjuang meraih kesuksesan dalam studi.
Penulis: Indah Nurul Ainiyah
Editor: Rani Syahda