Umsida.ac.id – Mahasiswa Kelompok 7 Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat dengan mengadakan pelatihan pembuatan Es Puter olahan buah nanas untuk ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Balai Desa Manggis, Ngancar, Kediri, Rabu (22/01/2025).
Program ini tidak hanya berfokus pada peningkatan keterampilan warga, tetapi juga bertujuan mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal.
Teknologi Tepat Guna: Alat Es Puter Manual Karya Tim KKN-P
Salah satu inovasi utama dalam program ini adalah penggunaan alat es puter manual yang dikembangkan oleh mahasiswa KKN-P 7 Umsida.
Alat ini dirancang dengan kerangka siku yang kokoh dan dilengkapi dengan pedal, sehingga pengguna dapat mengaduk adonan es krim tanpa memerlukan listrik. Dengan kapasitas mencapai 10 liter, alat ini sangat cocok untuk pelaku usaha kecil dan menengah.
Cara kerja alat ini cukup sederhana. Adonan es puter yang terdiri dari bahan-bahan alami seperti nanas, susu, gula, dan vanili dimasukkan ke dalam tabung, yang kemudian diputar secara manual.
Proses pembekuan menggunakan campuran es batu dan garam untuk mempercepat pembentukan tekstur es puter yang lembut. Dalam waktu sekitar 30 menit hingga 1 jam, adonan es sudah siap disajikan.
Varian produk ice cream dengan bahan lainnya yaitu dari buah alpukat. Keunggulan dari produk ini adalah bahan asli tanpa bahan tambahan lainya sehingga menjadi produk olahan ini sehat.
Dukungan Dosen dan Pendampingan Berkelanjutan
Drs Ec Akhmad Mulyadi MSA selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), menekankan pentingnya inovasi dalam program ini. Ia berharap, pelatihan ini dapat menghasilkan produk unggulan yang berkelanjutan.
“Selanjutnya akan diagendakan untuk membentuk kader desa untuk melaksanakan dan meneruskan usaha ini. KKN-P 7 akan melakukan pendampingan lebih lanjut mengenai labeling, branding dan distribusi pemasaran. Dengan demikian, ibu-ibu PKK dapat melanjutkan usaha ini bahkan setelah program KKN selesai,” jelasnya.
Menurut Ketua Kelompok KKN-P 7 Desa Manggis Muhammad Alvin Fauzi, program ini bertujuan membantu warga untuk memiliki keterampilan baru yang dapat dijadikan peluang usaha.
“Kami ingin ibu-ibu PKK tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga mampu mengembangkan usaha sendiri,” ujarnya.
Baca juga: Peringati Isra’ Mi’raj, KKNP 58 Umsida Gelar Festival Meraih Bintang bersama Rasulullah SAW
Pelatihan yang Disambut Antusias oleh Warga
Pelatihan ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu PKK Desa Manggis. Mereka diajarkan mulai dari pemilihan nanas berkualitas, proses pembuatan adonan es, hingga teknik pembekuan dan pengemasan yang menarik.
Siti, seorang pedagang setempat, mengungkapkan rasa senangnya.
“Saya sangat mendukung! Program ini membuka peluang usaha bagi warga, terutama ibu rumah tangga seperti saya. Dengan adanya pelatihan membuat es puter nanas, saya bisa menambah penghasilan keluarga,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari perangkat desa, Amir, yang menilai program ini bermanfaat bagi petani lokal.
“Saya pikir program ini bagus karena memberdayakan petani nanas lokal. Produksi nanas di daerah kita cukup tinggi, jadi kalau diolah menjadi es puter, nilai jualnya meningkat dan membantu ekonomi warga.”
Tak hanya itu, program ini juga dianggap sebagai pilihan kuliner sehat bagi masyarakat.
“Menurut saya, ini juga mendukung gaya hidup sehat. Es puter nanas itu lebih alami dibandingkan es krim kemasan yang pakai banyak bahan pengawet. Jadi, ini pilihan jajanan sehat buat masyarakat,” ujar Siska, salah satu warga yang turut serta dalam pelatihan.
Rizal, seorang pelajar SD, juga berbagi kesannya saat mencicipi Es Puter.
“Saya senang karena es puter nanas enak dan murah, lebih baik beli ini. Apalagi kalau ada pilihan rasa baru, pasti lebih enak!”
Manfaat Nyata bagi Warga dan Ekonomi Lokal
“Program ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi warga, tetapi juga menjadi solusi untuk mengatasi surplus produksi nanas yang selama ini sulit dipasarkan. Dengan inovasi es puter, nanas yang melimpah kini bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi lebih tinggi,” ujar Alvin Ketua KKN-P 7
Selain itu menurutnya, keterampilan yang didapatkan oleh ibu-ibu PKK dapat langsung diterapkan dalam usaha rumahan. Dengan modal kecil dan alat yang mudah digunakan, mereka dapat memproduksi es puter untuk dijual di pasar lokal atau bahkan dikembangkan menjadi usaha berkelanjutan.
Harapan untuk Masa Depan
DPL Akhmad Mulyadi menegaskan bahwa Umsida akan terus melakukan pendampingan agar usaha ini dapat bertahan dan berkembang.
“Semoga es krim nanas ini dapat menembus pasar serta diterima di semua kalangan,” ujarnya.
Ke depan, Umsida berencana untuk memperluas cakupan program serupa ke desa-desa lain. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan memberdayakan masyarakat, diharapkan semakin banyak komunitas yang mandiri secara ekonomi dan sejahtera.
Melalui inovasi alat es puter manual dan pelatihan berkelanjutan, mahasiswa KKN-P Umsida berhasil menciptakan dampak positif bagi masyarakat. Program ini membuktikan bahwa sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dapat menghasilkan solusi kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal.
Penulis: Ibrahim Nur Alamsyah
Editor: Rani Syahda