Umsida.ac.id – Mahasiswa KKNP 51 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di desa Gumeng, kecamatan Gondang, kabupaten Mojokerto.
Lihat juga: Terbengkalai, KKNP 51 Umsida Revitalisasi Bumi Perkemahan Desa Gumeng
Melalui program inovatif, mereka melakukan desain ulang kemasan produk dan pendaftaran lokasi UMKM di platform digital maps, dengan tujuan meningkatkan daya saing dan visibilitas usaha lokal.
Potensi UMKM Desa Gumeng
Agus Cahyo Nugroho selaku ketua KKNP 51 Umsida, menjelaskan bahwa program ini merupakan upaya strategis untuk memberdayakan UMKM di wilayah tersebut.
“Kami melihat potensi besar UMKM di desa Gumeng yang membutuhkan sentuhan modern dalam pemasaran dan desain produk. Tujuan kami adalah membantu pelaku usaha meningkatkan kualitas tampilan dan jangkauan pemasaran produk mereka,” ujarnya saat di lokasi, Selasa 23/1/2025.
Agus Cahyo berharap program ini dapat menjadi model pemberdayaan UMKM di desa-desa lain.
“Kami ingin menunjukkan bahwa dengan sentuhan inovasi dan teknologi, UMKM lokal dapat bersaing di era digital dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” tegasnya.
Program KKNP 51 Umsida di Desa Gumeng akan berlangsung hingga akhir Februari 2025.
Selama periode tersebut, mahasiswa akan terus mendampingi pelaku UMKM dalam mengembangkan strategi pemasaran dan branding produk melalui konten media sosial.
“Kami berharap program ini tidak sekadar menjadi kegiatan sementara, tetapi dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi pengembangan ekonomi di Desa Gumeng,” tutup Agus Cahyo Nugroho.
Elent Praditya Ridwan, anggota tim yang bertanggung jawab atas desain kemasan dan digitalisasi, merinci proses transformasi yang dilakukan.
Re-Design Kemasan dan Branding Lainnya
“Kami melakukan re-design kemasan untuk membuat produk lokal terlihat lebih menarik dan profesional. Pendekatan kami tidak sekadar memperbarui desain, tetapi juga mempertimbangkan aspek brand identity dan target pasar masing-masing UMKM. Di desain saya menambahkan identitas oleh-oleh khas Mojokerto serta alamat dan nomor telepon yang dapat di hubungi,” jelasnya.
Elent menambahkan bahwa tim juga melakukan pemetaan digital untuk memudahkan konsumen menemukan lokasi UMKM.
“Kami tidak hanya mendaftarkan lokasi UMKM di Google Maps, tetapi juga memberikan panduan komprehensif kepada para pelaku usaha untuk mengelola akun bisnis mereka secara mandiri,” terangnya.
Salah satu UMKM yang mendapatkan perhatian adalah usaha milik Ika, produsen keripik pisang dan singkong lokal. Ia mengapresiasi bantuan mahasiswa KKN.
“Sebelumnya, kemasan produk saya sangat sederhana dan kurang menarik. Sekarang, desain kemasannya jauh lebih profesional, dengan warna dan ilustrasi yang membuat produk terlihat lebih berkualitas. Saya merasa sangat senang dengan adanya KKN Umsida ini” ujarnya dengan tersenyum.
Setelah kemasan diperbaharui dan lokasi usaha sudah terdaftar di Google Maps, ia merasa produknya lebih bagus dan memiliki daya saing dengan produk kemasan dari pabrik.
Lihat juga: KKNP 53 Umsida Desa Dilem dan BBK Unair Kontribusi di Kegiatan Rutin PKK
Tim KKN juga membantu mengoptimalkan konten media sosial para pelaku UMKM. Mereka membantu membuat konten promosi di media sosial dengan memanfaatkan media TikTok dan Instagram untuk menjangkau audiens atau calon pembeli yang lebih luas lagi.
Penulis : Elent Praditya Ridwan
Penyunting: Romadhona S.