Umsida.ac.id – KKNP 58 Umsida menggelar kegiatan “Pemberdayaan dan Pengembangan Sektor Pariwisata di Bukit Cendono”.
Lihat juga: Terbengkalai, KKNP 51 Umsida Revitalisasi Bumi Perkemahan Desa Gumeng
Kegiatan ini merupakan wujud kontribusi mahasiswa dalam mendukung pembangunan desa berbasis pariwisata berkelanjutan yang sejalan dengan visi KKN dalam pemberdayaan masyarakat.
Kegiatan berlangsung di dusun Mrasih, desa Kemiri, kecamatan Pacet, kabupaten Mojokerto yang terkenal dengan potensi wisata alamnya yang luar biasa.
Kolaborasi dengan Unair
Mengingat sektor pariwisata di bukit Cendono sangat erat kaitannya dengan pelestarian lingkungan dan kelangsungan pihak setempat, maka kegiatan ini dilakukan bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Airlangga.
Umsida dan Unair berupaya mengembangkan strategi pariwisata yang berkelanjutan bagi penduduk lokal dan ramah lingkungan serta menarik bagi wisatawan.
Pengembangan wisata ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengembangkan potensi pariwisata yang ada di bukit Cendono dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan yang ada, serta memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat setempat.
Kegiatan ini juga sejalan dengan visi para pengelola setempat, yaitu Heru, yang ingin mengembangkan destinasi wisata bukit Cendono menjadi lebih dikenal luas, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Kolaborasi Pengembangan Bukit Cendono
Dalam program kerja yang berlangsung selama beberapa waktu ini, mahasiswa KKNP 58 mengerjakan tiga proyek utama, yaitu pembuatan peta wisata baru, pemasangan plakat informasi sumber mata air, dan pembangunan spot point of view foto bertuliskan “Surga Cendono”.
Sebagai langkah awal dalam pengembangan wisata ini, mahasiswa menambahkan titik-titik penting dalam memperbarui peta wisata dan memastikan keakuratan data serta memberikan panduan yang lebih jelas bagi wisatawan.
“Salah satu tantangan yang kami temui di lapangan adalah kurangnya informasi tentang keberadaan sumber mata air yang ada di sekitar bukit Cendono. Sumber mata air ini sangat penting, tidak hanya untuk keberlanjutan kehidupan masyarakat sekitar, tetapi juga sebagai bagian dari daya tarik wisata alam,” ucap Prabu Rama Gading, ketua KKNP 58 Umsida.
Oleh karena itu, imbuhnya, mahasiswa juga membuat plakat informasi yang menunjukkan lokasi sumber mata air yang ada di sekitar kawasan wisata bukit Cendono.
Sebagai bagian dari upaya menarik lebih banyak wisatawan, mahasiswa juga membangun spot foto bertuliskan “Surga Cendono”.
Spot foto ini didesain dengan memperhatikan pemandangan alam sekitar yang menakjubkan, sehingga pengunjung dapat merasakan sensasi berada di “surga” dan mengabadikan momen mereka dalam bentuk foto yang bisa dibagikan ke media sosial.
“Kami berharap dengan adanya spot foto ini, bukit Cendono akan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan menarik lebih banyak pengunjung,” imbuhnya.
Kolaborasi antara kelompok KKN Umsida dan Unair dalam pengembangan sektor pariwisata ini juga mencakup aspek keberlanjutan dengan memperhatikan prinsip pelestarian alam.
Selain mengembangkan sektor pariwisata, mereka juga memperhatikan dampak lingkungan yang mungkin timbul.
Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk pengembangan pariwisata, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat desa Kemiri.
Dengan adanya peningkatan sektor pariwisata, diharapkan dapat membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat, seperti usaha homestay, warung makan, atau jasa pemandu wisata.
Selain itu, dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pendapatan asli desa juga akan meningkat, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Lihat juga: Ada Potensi Jadi Agrowisata, KKNP 43 Umsida Kembangkan Kebun Alpukat Tejowangi
“Selama kegiatan ini, kami juga mengadakan beberapa sesi pelatihan untuk masyarakat tentang bagaimana cara mengelola potensi pariwisata dengan baik dan menjaga kelestarian alam,” kata Prabu.
Penulis: Giska Agustina
Penyunting: Romadhona S.