Umsida.ac.id – KKNP 47 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) melaksanakan program pengembangan wisata untuk membantu memajukan destinasi wisata Lembah Mbencirang di desa Kebontunggul, kabupaten Mojokerto.
Lihat juga: KKNP 43 Umsida Manfaatkan Kebun Alpukat Warga Sebagai Destinasi Agrowisata
Program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata yang sempat mengalami penurunan kunjungan wisatawan serta bertujuan mendukung pergerakan perekonomian masyarakat di sekitar kawasan wisata tersebut.
Lembah Mbencirang Alami Penurunan
Dwiki Alfianto, SE MEP CFAS CCD CIP CIIC selaku penanggung jawab pengelolaan wisata Lembah Mbencirang, menjelaskan bahwa kunjungan wisatawan mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga mencapai 40%.
Menurutnya, kondisi cuaca yang memasuki musim hujan menjadi salah satu penyebab utama turunnya minat wisatawan untuk berkunjung.
“Penurunan ini mencapai 40 persen, ini juga dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Apalagi sekarang masuk musim hujan, curah hujan sangat tinggi, sehingga wisatawan banyak yang enggan berkunjung,” ungkap Dwiki.
Selain faktor cuaca, Dwiki juga menyebutkan adanya persaingan yang ketat dengan beberapa destinasi wisata lain di wilayah kabupaten Mojokerto sebagai penyebab penurunan tersebut.
Persaingan antar pengelola wisata untuk menarik perhatian wisatawan menjadi semakin ketat, sehingga pihak Lembah Mbencirang dituntut untuk terus berinovasi.
“Kami harus bisa menarik perhatian pengunjung kembali. Persaingan dunia wisata saat ini semakin ketat,” tambah Dwiki.
Sejak dibuka pertama kali pada tahun 2017, Lembah Mbencirang sempat mengalami masa kejayaan. Kala itu, keberadaan wisata ini viral di media sosial Facebook, sehingga membuat pengunjung berdatangan secara masif.
“Dulu wisata ini sempat viral sampai parkiran penuh, kolam renang ramai pengunjung. Namun, setelah pandemi COVID-19 melanda, semua berubah. Kunjungan wisatawan turun drastis dan sampai sekarang kami berupaya mengembalikan masa kejayaan itu,” ujar Dwiki.
Strategi Pengembangan dan Peningkatan Fasilitas
Menghadapi kondisi penurunan tersebut, pihak pengelola bersama mahasiswa KKNP Umsida menyusun berbagai strategi pengembangan wisata.
Salah satu langkah yang dilakukan adalah peningkatan pengelolaan serta penataan fasilitas umum yang dinilai masih kurang memadai.
“Kami berencana meningkatkan pengelolaan fasilitas umum seperti tempat duduk, area bermain anak, dan memperbaiki wahana-wahana yang mulai mengalami penurunan kualitas. Harapannya, pengunjung merasa lebih nyaman dan tertarik untuk datang kembali,” terang Dwiki.
Selain penataan fasilitas, strategi lain yang ditempuh adalah memperkuat promosi wisata melalui platform digital seperti TikTok, Instagram, dan Facebook. Brosur juga disebarkan secara langsung untuk menjangkau masyarakat yang belum terhubung dengan media sosial.
“Kami manfaatkan media sosial dan menyebar brosur agar lebih banyak orang tahu tentang Lembah Mbencirang,” tambah Dwiki.
Peran Mahasiswa KKNP dan Kolaborasi dengan Masyarakat
Mahasiswa KKNP Umsida turut berperan aktif dalam mendukung upaya pengembangan Lembah Mbencirang.
Mochammad Yogi Andrianto Nugroho selaku Koordinator Pariwisata, menjelaskan bahwa timnya berkontribusi dalam pembuatan denah wisata serta denah wahana water tubing.
“Kami membantu membuat denah wisata dan denah wahana water tubing. Selain itu, kami juga membantu mempromosikan wisata ini melalui media sosial agar lebih dikenal masyarakat luas,” ungkap Yogi.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga berkolaborasi dengan warga setempat untuk mengelola wisata secara bersama-sama. Warga dibekali pengetahuan tentang cara mengelola media sosial dan teknik pemasaran yang menarik.
“Kami ajarkan masyarakat cara mengelola media sosial agar lebih efektif mempromosikan wisata ini,” kata Yogi.
Salah satu fokus pengembangan yang didorong mahasiswa adalah wahana water tubing. Wahana ini dianggap memiliki potensi besar, namun masih belum banyak dikenal oleh masyarakat.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN-P membantu menghidupkan kembali wahana tersebut agar lebih diminati pengunjung.
“Water tubing ini punya potensi besar, makanya kami bantu supaya lebih dikenal dan bisa jadi daya tarik tambahan di sini,” tambah Yogi.
Melalui kolaborasi ini, ia berharap Lembah Mbencirang bisa kembali berjaya seperti masa-masa awal pembukaannya.
Lihat juga: Wisata Edukasi Petik Buah Tin dan Markisa Kini Go Digital Bersama KKNP 66 Umsida
Program pengembangan ini tidak hanya menjadi proyek jangka pendek, tetapi juga menjadi langkah awal menuju pengelolaan wisata yang lebih baik dan berkelanjutan.
Penulis: Ayunda H.
Penyunting: Romadhona S.