Umsida.ac.id – Sebanyak 239 murid dari delapan TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) di Kecamatan Candi mengikuti skrining sekaligus penyuluhan kesehatan dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK Umsida) di Kampus 1 pada Ahad, (10/8/2025).
Lihat juga: Wujudkan Indonesia Bebas TB Paru, FK Umsida Lakukan Penyuluhan di Pondok Pesantren
Kegiatan ini bertujuan mendeteksi dini masalah kesehatan anak dan membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat.
Hilirisasi Program Akademik untuk Masyarakat
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor I Umsida, Hana Catur Wahyuni MT, yang menerima cinderamata sebagai simbol kemitraan.
Direktur DRPM Umsida, Dr Sigit Hermawan SE MSi menekankan keberlanjutan kolaborasi lintas unit.
“Program ini selaras dengan tupoksi pengabdian masyarakat DRPM. Secara teknis, kami berkolaborasi dengan FK, FKG, dan Hisfarin. Kebetulan mereka juga sedang menjalankan program abdimas,” paparnya.
Model seperti ini, tambahnya, akan dilanjutkan berkala. Mei lalu Umsida juga mengadakan pemeriksaan untuk lansia di Desa Boro, Tanggulangin.
Selanjutnya, Kabid Pusat Studi DRPM Umsida, Dr Noor Fatimah M, menegaskan nilai strategis dari kemitraan dengan PCA Candi.
“Pengajuan kerja sama kami tangkap melalui Pusat Studi. Semoga kegiatan ini menjadi embrio Pusat Studi Kedokteran dan Kedokteran Gigi di Umsida,” ujarnya.
Dengan begitu, hilirisasi keilmuan dan kebutuhan masyarakat bisa bertemu di ruang praktik yang nyata.
Sejak pagi, anak-anak yang didampingi orang tua dan guru diarahkan ke lantai 5 Gedung GKB 3. Tim dokter dari FK Umsida menghadirkan suasana menyenangkan dengan bando balon bergambar hewan dan tokoh kartun untuk membangun suasana yang bersahabat agar anak lebih nyaman saat diperiksa.
“Butuh strategi agar anak mau diperiksa. Kami pakai ini (bando balon) biar jadi lucu. Anak-anak tidak tegang,” ujar dr Rifat Nurfahri SpM, salah satu dosen FK Umsida yang terlibat di kegiatan ini.
dr Rifat mengatakan bahwa dokter yang memeriksa para siswa seluruhnya dari Umsida. Hasilnya akan rekap, lalu dikirimkan ke pihak sekolah untuk diteruskan kepada orang tua.
Mahasiswa KKN Bantu FK Umsida dalam Proses Pemeriksaan
Mahasiswa KKN Umsida Desa Sidodadi dilibatkan dalam pemeriksaan dasar, seperti pencatatan tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, serta pengambilan jejak telapak kaki (foot print) untuk menilai postur anak.
“Kami memastikan pengukuran standar agar data valid. Output ini penting sebagai acuan tumbuh kembang anak dan rujukan bila ada deviasi,” jelas salah satu koordinator lapangan.
Agar proses berjalan tertib, layanan pemeriksaan dibagi ke empat ruangan. Item yang diperiksa meliputi ketajaman penglihatan, persepsi warna, pengukuran lingkar kepala, serta peninjauan kondisi kaki, kulit, rambut, hidung, telinga, dan amandel.
Dr Nur Aini Hasan MSi selaku Kaprodi FK Umsida sekaligus dosen pembimbing lapangan, menambahkan kegiatan ini menjadi awal deteksi status gizi anak serta mendukung program pencegahan stunting di Candi.
Ia menguji penglihatan murid TK ABA dengan cara yang lucu dan menarik menggunakan bando balon untuk mengurangi ketegangan mereka
“Acara ini dapat menjadi kegiatan awal dalam deteksi status gizi anak-anak. Semoga dapat membantu program pemerintah dalam pencegahan dan penanganan stunting di Sidoarjo. Terima kasih atas kerja sama semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini,” ujar dr Aini.
Edukasi Interaktif untuk Keluarga dan Anak
Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Umsida, Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Umsida, Himpunan Seminat Farmasi Industri (Hisfarin) Jawa Timur, serta mahasiswa KKN Umsida.
Penyuluhan dikemas interaktif sesuai perkembangan anak, menekankan PHBS, kebersihan gigi dan mulut, serta gizi seimbang.
“Kegiatan pemeriksaan kesehatan ini rutin tiap enam bulan. Dulu kami bersama puskesmas, kali ini kami menggandeng Umsida karena sudah ada FK dan FKG,” tutur Ketua PC ’Aisyiyah Candi, Aisyatur Rosyidah SPsi.
Ia harap dengan kegiatan ini para orang tua mendapat gambaran kondisi anak dan bisa menindaklanjuti bila perlu. Edukasi ini menjadi upaya mencegah stunting di Candi.
Hisfarin Jatim turut memperkaya aspek edukasi keluarga.
“Kami rutin mengadakan bakti sosial tiap tahun agar masyarakat merasakan peran apoteker,” kata apt. Endra Atmaja SFarm.
Tahun ini, lanjutnya, Hisfarin berfokus pada anak untuk mendukung program pemerintah tentang tumbuh kembang.
“Kami tekankan keamanan penggunaan obat, pemilihan jajanan, dan kebiasaan higienis yang sederhana tapi krusial,” terangnya.
Lihat juga: Penularan HIV Bukan Akhir, Dokter Umsida Ajak Masyarakat Tak Kucilkan ODHIV
Materi penyuluhan dikemas interaktif dan sesuai tahap perkembangan anak, menekankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), kebersihan gigi dan mulut, serta gizi seimbang.
*Tim FK Umsida