Umsida.ac.id – Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) memenuhi undangan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo di Ruang Rapat Sekretaris Daerah pada Selasa, (19/8/2025).
Pertemuan ini mendiskusikan kolaborasi dan sinergi Pemkab Sidoarjo dengan perguruan tinggi dalam pengembangan potensi daerah Sidoarjo.
Lihat juga: Tindak Lanjut Pojok Statistik, BPS Sidoarjo dan Umsida Perpanjang Kerja Sama
Hadir bersama jajaran rektorat dan pmpinan Umsida, Kedatangan Rektor Umsida Dr Hidayatulloh MSi disambut oleh Sekretaris Daerah Sidoarjo, Dr Fenny Apridawati, SKM MKes yang diampingi para kepala badan, Kepala Dinas, dan kepala bagian di lingkungan Pemkab Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Dr Hidayatulloh menyampaikan kesiapan Umsida dalam mengembankan potensi Daerah Sidoarjo bersama Pemkab Sidoarjo.
“Umsida memiliki banyak Fakultas, Prodi, Pusat Studi, dan lembaga-lembaga lain yang selama ini sudah sebagian yang berkolaborasi dengan dinas yang ada. Dengan pertemuan ini diharapkan adanya sinergi lebih dengan Pemkab Sidoarjo,” ungkap Dr Hidayatulloh.
Selain itu, ia juga menegaskan bahwa kerjasama dengan Pemkab Sidoarjo merupakan perwujudan tema besar Kemeterian Pendidikan tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) yakni Kampus Berdampak.
“Salah satu arahannya adalah harus menggandeng Pemkab atau Kota setempat untuk maju bersama-sama membangun daerah tersebut,” ujar Dr Hidayatulloh.
Gayung bersambut, Sekretaris Daerah Dr Fenny Apridawati mengungkapkan kerjasama dengan perguruan tinggi, dalam konteks ini merupakan salah satu pemenuhan Hexa Helix.
“Saat ini Pmerintah Kabupaten tidak hanya menerapkan Penta Helix, namun lebih dari ini yakni Hexa Helix,” ungkapnya menegaskan peran Perguruan Tinggi dalam pengembangan daerah.
Kerja Sama Keberlanjutan Umsida dan Pemkab Sidoarjo
Dalam pertemuan tersebut, Dr Fenny menekankan perlunya kolaborasi dalam banyak bidang, termasuk pembinaan koperasi desa merah putih yang jumlahnya mencapai 346 di Kabupaten Sidoarjo.
“Kelemahan yang dihadapi ada pada administrasi keuangan. Kami ingin kampus-kampus di Sidoarjo bisa membantu pengelolaan, tidak hanya pembukuan, tapi juga pengembangan sektor pariwisata,” ungkapnya.
Disampaikan juga oleh Dr Fenny Apridawati bahwa saat ini pemerintah memberi kebijakan terkait Outdoor Learning (Pembelajaran di Luar Kelas) tingkat PAUD – SMP cukup dilaksanakan di Sidoarjo saja.
Namun faktanya, jumlah tempat dan ODL tidak berimbang di kota delta ini, sehingga ia harap koperasi desa merah putih bisa dibina untuk mendukung kebijakan ini.
“Misalnya potensi udang yang bisa lebih dikambangkan lagi, Itu juga perlu pelibatan para akademisi untuk mendukung kegiatan ODL di daerah ini,” terangnya.
Ia berharap pertemuan ini menjadi titik awal untuk keberlanjutan kerjasama antara dua instansi.
Dukungan Umsida untuk Bumdes, Tambak, dan Wisata Halal
Menanggapi hal tersebut, Wakil rektor I Umsida, Prof Hana Catur Wahyuni ST MT IPM menyampaikan bahwa hal tersebut bisa dilakukan bersama dengan sivitas akademika dosen dan mahasiswa Umsida.
“Pendampingan itu kami integrasikan ke mata kuliah, sehingga capaian pembelajaran langsung berhubungan dengan kebutuhan masyarakat. InsyaAllah, untuk koperasi desa merah putih kami siap melanjutkan program yang sudah berjalan dan melakukan pendampingan,” terang Prof Hana.
Prof Hana menjelaskan bahwa selama ini Umsida telah mendampingi lebih dari 200 Bumdes di Sidoarjo, khususnya dalam bidang legalitas dan pengembangan usaha.
Jaringan umsida dengan Pemkab, kata Prof Hana, sampai saat ini sudah ada beberapa yang dilakukan berkelanjutan, seperti Dakesda, BPS, dan lainnya.
“Kerjasama itu kami lakukan untuk meningkatkan lagi potensi yang ada di Sidoarjo. Dan Alhamdulillah respon dan antusias masyarakat sangat tinggi agar kolaborasi dan kegiatan tersebut bisa terus berlanjut,” jelasnya.
Prof Hana juga menyebutkan bahwa Umsida telah berkolaborasi dengan Dikti dalam peningkatan kualitas udang tambak selama dua tahun terakhir.
“Beberapa waktu lalu ada informasi terkait komitmen wisata halal di Sidoarjo. Kami memiliki lembaga Halal Center untuk mendukung pariwisata halal di Sidoarjo,” katanya.
Sebelumnya, Halal Center Umsida telah melakukan pendampingan dalam berbagai aspek seperti keamanan pangan, pengembangan produk halal, dan lainnya.
Lantas Prof Hana menjelaskan tentang permasalahan yang kerap menjadi perbincangan di kota Delta yaitu sampah.
“Sebenarnya umsida memiliki banyak inovasi dan teknologi tepat guna untuk menanggulangi permasalahan sampah, salah satunya adalah pembakaran sampah tanpa asap,” terang dosen Prodi Teknik Industri itu.
Inovasi tersebut, tambahnya, bisa menjadi salah satu referensi untuk mengatasi permasalahan sampah di sini karena semua inovasi dan teknologi yang dikembangkan Umsida linier dengan permasalahan yang ada di Sidoarjo.
“Kami mohon arahan secara teknis dengan siapa kami bisa berkolaborasi karena sebenarnya setiap tahun Dikti membuka peluang perguruan tinggi untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah,” tutup Prof Hana.
Kerjasama Cyber Security
Selain kerjsama dalam pengembangan daerah, dari pertemuan ini, juga akan diwujudkan kerjasama dalam bidang cyber security.
Dr Hidayatulloh mengungkapkan bahwa sejak tiga bulan lalu Umsida telah meluncurkan layanan kemanan siber, Umsida Cyber Security.
Ini sebagai wujud kesungguhan menjaga keamanan sistem informasi, baik di kampus, rumah sakit, dan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) lainnya.
“Kami ingin potensi ini juga bisa dikolaborasikan dengan Pemkab Sidoarjo,” ujar Dr. Hidayatulloh.
Menanggapi hal tersebut, Sekda Sidoarjo, Dr. Fenny Apridawati, menyatakan kesiapannya.
Lihat juga: Abdimas Umsida Dampingi Masyarakat Desa Jatiarjo dalam Mengelola BumDes
“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama. Ini adalah peluang untuk lebih menguatkan sistem Pemkab Sidoarjo. Saya yakin pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa peran perguruan tinggi,” katanya.
Penulis: Romadhona S.