Umsida.ac.id – Dua Mahasiswa BEM Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 2025-2026 terpilih menjadi salah satu perwakilan mahasiswa Muhammadiyah Jawa Timur untuk berpartisipasi di Kongres Pergerakan Mahasiswa Moderasi Beragama dan Bela Negara (PMMBN) di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, (25-29/10/2025).
Lihat juga: Disability Festival 2025 Jadi Ruang Inklusi Mahasiswa Umsida untuk Tunjukkan Kreativitas
Kongres yang mengangkat tema Penguatan Kapasitas Mahasiswa Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum ini dinaungi langsung oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Sebanyak 224 komisariat PMMBN dari seluruh Indonesia turut hadir dalam kegiatan berskala nasional tersebut.
Moch Hidayatul Rizky selaku Menteri Agama BEM Umsida didampingi oleh anggotanya yakni Muhammad Rijal mengikuti rangkaian acara PMMBN ini mulai dari sesi materi penentuan arah gerak hingga penutupan.
Ada beberapa tokoh penting yang turut menghadiri acara ini seperti wakil menteri agama Republik Indonesia, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg), dan Direktur pendidikan agama Islam Kementerian Agama.
Kongres Jadi Ruang Penguatan Komitmen Kebangsaan

Dalam penyampaiannya, Rijal mengatakan bahwa kongres ini menjadi ruang yang mempertemukan mahasiswa lintas daerah untuk menyamakan cara pandang mengenai isu keagamaan dan kebangsaan di Indonesia.
“Di sini kami membahas dua urgensi penting yang menjadi persoalan di Indonesia yaitu pemahaman keagamaan dan komitmen kebangsaan,” ujar Rijal, anggota Menteri Agama BEM Umsida.
Selain itu, imbuhnya, kongres ini juga mempelajari tentang cara bersikap menjadi seorang muslim yang rahmatan lil alamin kepada siapapun.
Ia mengatakan bahwa di kongres ini, ia juga belajar bahwa membela negara bukan berarti hanya secara seremonial saja, tapi juga sebuah kontribusi untuk bangsa.
“Ada satu topik yang menarik untuk saya terapkan di Umsida yakni tentang kebersihan. karena jika kita berbuat baik kepada alam, maka ia akan memberi kita yang baik pula,” terangnya.
Hal tersebut juga sejalan dengan Umsida yang telah menerapkan konsep green campus.
Arah Gerakan Mahasiswa

Lebih lanjut, ia menjelaskan beberapa poin penting yang telah didapatkan selama kongres.
“Pertama, mahasiswa merupakan representasi generasi muda yang berkomitmen pada kerukunan dan bela negara,” terangnya.
Kedua, kata Rijal, mahasiswa menghasilkan Karya ilmiah berbasis nilai moderasi beragama kebangsaan dan ekologi melalui forum akademis.
“Ketiga, memilih penggerak moderasi beragama dan bela negara dari berbagai provinsi sebagai agen perubahan di daerahnya,” ujar mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab itu.
Dan keempat, kongres ini juga menyusun dokumen isu strategis dan rekomendasi organisasi Sebagai panduan gerakan mahasiswa di masa depan.
Selanjutnya, kongres ini menumbuhkan kesadaran ekologis dan kepedulian lingkungan kepada generasi muda.
Keenam, menginternalisasi nilai moderasi perdagangan melalui diskusi, dialog antar iman, dan perjumpaan antar budaya.
Setelah mengikuti kongres ini, Rijal berharap BEM Umsida bisa berkolaborasi baik dengan pihak internal kampus maupun luar kampus.
Sejalan dengan anggotanya, Rizky selaku Menteri Agama BEM Umsida akan berkomitmen untuk memajukan pergerakan mahasiswa khusus yang ada di Umsida.
“Setelah kegiatan ini juga, kami akan mengimplementasikan bagaimana cara pergerakan mahasiswa untuk moderasi beragama,” ungkapnya.
Lihat juga: BEM Umsida 2025-2026 Akan Berfokus pada Hal Ini
Mereka juga sempat berbincang dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia Prof Dr Phil Kamaruddin Amin MA yang mengatakan bahwa Muhammadiyah harus menunjukkan peran aktif dalam pergerakan Muhammadiyah khususnya kemerdekaan bangsa Indonesia.
Penulis: Romadhona S.



















